Home » Sejarah » Joko Widodo (Jokowi): Dari Wali Kota Solo hingga Presiden Indonesia
Posted in

Joko Widodo (Jokowi): Dari Wali Kota Solo hingga Presiden Indonesia

Joko Widodo (Jokowi): Dari Wali Kota Solo hingga Presiden Indonesia (ft.istimewa)
Joko Widodo (Jokowi): Dari Wali Kota Solo hingga Presiden Indonesia (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Joko Widodo, atau yang lebih dikenal dengan Jokowi, merupakan Presiden ketujuh Republik Indonesia. Sosoknya dikenal karena latar belakang yang berbeda dari presiden-presiden sebelumnya—bukan berasal dari kalangan militer atau elite politik lama, melainkan dari dunia bisnis dan pemerintahan daerah. Kiprah Jokowi dari Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden RI menunjukkan perjalanan politik yang unik dan mencerminkan dinamika demokrasi Indonesia yang semakin terbuka.


Latar Belakang dan Kehidupan Awal Jokowi

Jokowi lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Ia berasal dari keluarga sederhana dan pernah mengalami masa kecil yang sulit secara ekonomi. Latar belakangnya yang berasal dari rakyat biasa menjadikannya dekat dengan masyarakat kecil. Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Jokowi memulai usaha di bidang mebel, yang kemudian berkembang menjadi bisnis ekspor.


Menjadi Wali Kota Surakarta (2005–2012)

Langkah politik Jokowi dimulai ketika ia mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada tahun 2005. Saat itu, Jokowi berpasangan dengan F.X. Hadi Rudyatmo dan didukung oleh PDI Perjuangan. Di masa kepemimpinannya:

  • Ia berhasil menata pasar tradisional tanpa konflik.
  • Melakukan revitalisasi kawasan publik, seperti taman kota dan jalur pedestrian.
  • Menjadikan Solo kota budaya yang dikenal secara internasional.
  • Menerapkan prinsip transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota.

Kepemimpinan Jokowi yang sederhana dan dekat dengan rakyat menarik perhatian nasional. Ia terpilih kembali untuk periode kedua tahun 2010, tetapi tidak menyelesaikannya karena melangkah ke panggung politik yang lebih besar.


Gubernur DKI Jakarta (2012–2014)

Karier Jokowi terus menanjak ketika ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pasangan ini berhasil memenangkan Pilkada 2012 dan membawa semangat perubahan dalam birokrasi ibu kota. Beberapa terobosan pentingnya antara lain:

  • Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk membantu masyarakat kurang mampu.
  • Penataan kawasan kumuh dan pembangunan rusun.
  • Pengadaan TransJakarta dan MRT Jakarta sebagai bagian dari reformasi transportasi publik.
  • Sistem lelang jabatan untuk memilih lurah dan camat terbaik.
  • Peningkatan transparansi anggaran daerah melalui e-budgeting.

Pendekatan Jokowi yang blusukan dan responsif terhadap kebutuhan warga Jakarta memperkuat citranya sebagai pemimpin yang merakyat dan progresif.


Menjadi Presiden Republik Indonesia

Pemilu 2014: Presiden dari Kalangan Sipil

Pada 2014, Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden RI berpasangan dengan Jusuf Kalla, dan berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Kemenangan ini menjadi titik penting dalam sejarah demokrasi Indonesia karena untuk pertama kalinya, presiden terpilih berasal dari luar lingkaran elite nasional tradisional.


Kepemimpinan Periode Pertama (2014–2019)

1. Pembangunan Infrastruktur Besar-Besaran

Fokus utama Jokowi pada periode pertama adalah pembangunan infrastruktur. Program “Nawa Cita” menjadi landasan pembangunan nasional, yang mencakup:

  • Pembangunan jalan tol (termasuk Trans Jawa, Trans Sumatera, Papua).
  • Pembangunan pelabuhan dan bandara baru.
  • Modernisasi transportasi publik (MRT, LRT, kereta bandara).
  • Pembangunan bendungan dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan.

Jokowi percaya bahwa infrastruktur adalah fondasi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.

2. Pemerataan Pembangunan dan Dana Desa

Melalui kebijakan Dana Desa, pemerintah menyalurkan triliunan rupiah langsung ke desa-desa untuk mendukung pembangunan infrastruktur lokal, pemberdayaan masyarakat, dan penurunan kemiskinan.

3. Perbaikan Pelayanan Publik

Inovasi dalam pelayanan publik dilakukan melalui sistem digital, seperti e-KTP, pelayanan SIM online, dan reformasi pelayanan kesehatan melalui BPJS. Pemerintahannya juga membentuk Lembaga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan memperkuat sistem keamanan digital nasional.


Kepemimpinan Periode Kedua (2019–2024)

Pada 2019, Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden, kali ini berpasangan dengan Ma’ruf Amin, ulama senior dan mantan Ketua MUI. Di periode kedua, ia menghadapi tantangan besar, seperti pandemi COVID-19 dan ketegangan politik nasional.

1. Penanganan Pandemi COVID-19

Jokowi memimpin langsung penanganan pandemi dengan:

  • Pembentukan Satgas COVID-19 dan penerapan PPKM.
  • Pengadaan vaksin secara cepat dan meluas.
  • Program bantuan sosial (bansos) dan subsidi bagi masyarakat terdampak.

Meskipun menuai pro dan kontra, respons pemerintah dinilai cukup sigap dalam menghadapi krisis yang tak terduga.

2. Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara

Salah satu proyek besar Jokowi di periode kedua adalah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. IKN dirancang sebagai kota modern, hijau, dan berbasis teknologi, dengan tujuan mengurangi beban Jakarta dan menciptakan pusat pertumbuhan baru di Indonesia bagian timur.

3. Transformasi Digital dan Industri 4.0

Jokowi juga menekankan pentingnya ekonomi digital, mendukung tumbuhnya startup, UMKM berbasis teknologi, dan mendorong digitalisasi pendidikan, kesehatan, serta pemerintahan.


Gaya Kepemimpinan Jokowi

Gaya Jokowi dikenal dengan:

  • Blusukan: Terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil masyarakat.
  • Sederhana: Gaya hidup yang tidak mewah, dekat dengan rakyat kecil.
  • Pragmatis dan teknokratis: Fokus pada hasil nyata dan efisiensi kebijakan.
  • Kolaboratif: Membangun koalisi luas, termasuk merangkul lawan politik seperti Prabowo.

Baca juga: Siapa yang Menggagalkan G30S/PKI? Peran Militer dan Tokoh Kunci dalam Menghentikan Kudeta


Kritik terhadap Pemerintahan Jokowi

Meski memiliki banyak pencapaian, pemerintahannya juga mendapat kritik, antara lain:

  • Dugaan pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.
  • Isu pelanggaran HAM yang belum tuntas.
  • Pengesahan UU Cipta Kerja yang menuai protes buruh.
  • Dinamika politik yang dianggap kurang inklusif terhadap suara oposisi.

Namun, Jokowi tetap mempertahankan tingkat kepuasan publik yang tinggi, berdasarkan berbagai survei nasional.


Warisan dan Pengaruh Jokowi

Warisan Jokowi mencakup:

  • Pembangunan infrastruktur nasional yang masif.
  • Pemerataan dana desa dan konektivitas antarwilayah.
  • Penguatan ekonomi digital dan industri kreatif.
  • Peningkatan peran Indonesia di panggung internasional, seperti G20.

Kepemimpinannya menunjukkan transformasi Indonesia menuju negara yang lebih terbuka, modern, dan digital.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa Joko Widodo dan dari mana asalnya?

Joko Widodo adalah Presiden RI ke-7, lahir di Solo, Jawa Tengah. Ia berasal dari keluarga sederhana dan memulai karier sebagai pengusaha mebel.

2. Apa saja pencapaian utama Jokowi selama menjadi Presiden?

Pencapaian utama Jokowi meliputi pembangunan infrastruktur besar-besaran, dana desa, reformasi layanan publik, serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

3. Apa itu program Nawa Cita?

Nawa Cita adalah sembilan program prioritas pemerintahan Jokowi, mencakup pembangunan dari pinggiran, reformasi birokrasi, dan penguatan pendidikan.

4. Apa tantangan terbesar di masa pemerintahan Jokowi?

Tantangan terbesar adalah penanganan pandemi COVID-19, pembangunan IKN, serta kritik terkait revisi UU KPK dan UU Cipta Kerja.

5. Apakah Jokowi mencalonkan diri lagi setelah 2024?

Tidak. Berdasarkan konstitusi, presiden hanya boleh menjabat dua periode. Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024.


Referensi

  • Situs Resmi Presiden RI – www.presidenri.go.id
  • Kompas – “Profil Joko Widodo dari Solo ke Istana”
  • Tempo – “Evaluasi 10 Tahun Pemerintahan Jokowi”
  • Detik News – “Kebijakan Infrastruktur Era Jokowi”
  • Bappenas – “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.