Jenis-jenis Pasar Barang atau Output Dapat dibedakan, Adapun pasar barang atau pasar output dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1) Pasar Persaingan Sempurna
Struktur pasar ini sering dianggap sebagai struktur yang sangat ideal, dan oleh karenanya tidak wujud dalam kehidupan nyata, namun pasar produk- produk sektor pertanian sering dianggap memiliki ciri-ciri yang mendekati pasar persaingan sempurna, (Sukirno, 1994).
Karena sifatnya yang ideal, pasar persaingan sempurna sangat penting dalam analisis ekonomi, dan menjadi landasan dalam menganalisis bentuk-bentuk pasar yang lain.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Banyak produsen/penjual.
Karena produsen/penjual yang sangat banyak ini membuat tidak ada satupun penjual yang mampu mempengaruhi pasar (no market power). Hal ini adalah karena jumlah jumlah barang yang ditawarkan oleh seorang penjual sangat kecil dibandingkan keseluruhan barang yang ditawarkan pada pasar/industri tersebut.
b. Barang barang yang diperjualbelikan adalah identik (persis sama).
Karenanya, konsumen tidak bisa membedakan antara produk A dan B yang berasal dari produsen yang berbeda. Produk A merupakan pengganti sempurna dari produk B dan sebaliknya.
c. Pembeli memiliki informasi yang sempurna terhadap pasar.
Dalam pasar ini, bukan saja barang-barang yang dijual adalah identik, namun masyarakat juga memiliki pengetahuan/informasi bahwa barang- barang tersebut memang identik. Dengan ciri nomor 2 dan 3 ini, promosi dan iklan tidak akan efektif dalam meningkatkan jumlah penjualan, karena konsumen tahu bahwa barang yang diiklankan tersebut sama saja dengan barang lain.
d. Penjual dapat keluar atau masuk ke dalam pasar secara mudah.
Karena ciri inilah maka dalam pasar persaingan sempurna terdapat sangat banyak penjual.
e. Akibat ciri-ciri seperti diatas,
seorang penjual sama sekali tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan harga, karena penjual tersebut hanyalah bagian sangat kecil dari keseluruhan pasar serta barang yang dihasilkannya persis sama dengan barang dari para penjual lainnya.
Harga murni ditentukan oleh interaksi antara seluruh permintaan dengan seluruh penawaran yang ada di pasar tersebut. Disini seorang penjual disebut sebagai price taker (pengambil harga). Hal tersebut dapat digambarkan dengan kurva berikut:
Pada gambar di atas terlihat bahwa harga (Po) yang ditentukan oleh pasar/industry barley (sejenis padi-padian, biasanya sebagai bahan sereal) di USA menjadi harga bagi seluruh produsen barley di USA.
Seandainya seorang produsen ingin menjual produknya diatas harga pasar, maka produknya tidak akan laku, dan ia terpaksa menurunkan harga hingga harga pasar. Sebaliknya jika seorang produsen menjual produknya dibawah harga pasar, seluruh konsumen akan membeli dari produsen tersebut.
Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi secara signifikan karena ia harus menambah kapasitas produksi secara berlipat dengan menambah barang-barang modal seperti mesin-mesin. Dengan demikian, ia harus menaikkan kembali harga jualnya hingga harga pasar.
Produsen harus menjual produknya pada harga pasar berapapun jumlahnya, Karena seorang produsen harus menjual produknya pada harga pasar berapa-pun jumlah produk yang dihasilkannya (ingat, dalam pasar persaingan sempurna seorang produsen hanyalah bagian yang sangat kecil dari keseluruhan produsen), maka harga pasar itu juga menjadi kurva permintaan bagi produsen tersebut, yaitu kurva permintaan yang elastis sempurna.
Jenis-jenis Pasar Barang, Pasar persaingan sempurna mempunyai keunggulan dan kelemahan. Kelebihan pasar persaingan sempurna : a) mampu mendorong penghematan; b) pembeli dan penjual bebas bertindak; c) harga tidak dikendalikan oleh satu penjual atau satu pembeli saja.
Sedangkan kekurangan pasar persaingan sempurna antara lain: a) Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk; b) terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli; c) produsen memberi gaji dan upah terlalu rendah pada karyawannya demi penghematan.
Baca juga Pendapatan Masyarakat Salah Satu Faktor Permintaan Produk
Modul Belajar Mandiri: Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial - Ekonomi