Home » Berita » Jawara Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Pecahkan Rekor dengan Finis Pertama di Banyuwangi
Posted in

Jawara Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Pecahkan Rekor dengan Finis Pertama di Banyuwangi

Jawara Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Pecahkan Rekor dengan Finis Pertama di Banyuwangi (ft.istimewa)
Jawara Bentang Jawa 2025: Stephen Lane Pecahkan Rekor dengan Finis Pertama di Banyuwangi (ft.istimewa)

Ajang Bentang Jawa 2025 kembali menjadi sorotan pecinta olahraga ultra cycling di Indonesia maupun dunia. Event bergengsi ini merupakan salah satu lomba balap sepeda jarak jauh paling menantang, yang menghubungkan Pantai Carita, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur dengan total lintasan sekitar 1.500 km. Siapa Jawara Bentang Jawa 2025?

Tahun ini, Bentang Jawa berlangsung dengan semangat yang lebih besar. Peserta dari berbagai negara ikut ambil bagian untuk menaklukkan rute ekstrem yang melintasi jalur selatan Pulau Jawa, melewati pegunungan, pantai, kota kecil, hingga jalur pedesaan. Event ini resmi ditutup pada 16 Agustus 2025 dengan hasil luar biasa yang mencatatkan sejarah baru.

Salah satu pencapaian paling fenomenal adalah keberhasilan Stephen Lane, pesepeda asal Australia, yang finis pertama di Banyuwangi dengan waktu tercepat, sekaligus memecahkan rekor Bentang Jawa. Prestasi ini menambah catatan emas dalam dunia ultra cycling internasional.


Apa Itu Bentang Jawa?

Bentang Jawa adalah ajang ultra cycling race yang menantang ketahanan fisik, mental, dan strategi para pesepeda. Berbeda dengan lomba balap sepeda biasa, Bentang Jawa tidak memiliki peloton resmi, tidak ada bantuan kendaraan, dan setiap peserta wajib mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Peserta diwajibkan untuk:

  • Menyelesaikan rute sejauh 1.500 km.
  • Melewati beberapa check point (CP) yang ditentukan.
  • Mematuhi COT (Cut Off Time) yang ditetapkan panitia.
  • Mengatur logistik, istirahat, dan strategi balapan secara mandiri.

Bentang Jawa menjadi magnet bagi pesepeda dunia karena menantang sekaligus menawarkan panorama alam Pulau Jawa yang indah namun ekstrem.


Bentang Jawa 2025: Catatan Sejarah Baru

Tahun 2025 menjadi momentum penting karena banyak hal bersejarah terjadi:

  1. Stephen Lane dari Australia finis pertama dengan catatan waktu tercepat, mengalahkan rekor tahun-tahun sebelumnya.
  2. Peserta internasional semakin banyak, membuktikan bahwa Bentang Jawa kini diakui di kancah global.
  3. Pesaing dari Indonesia juga menunjukkan performa gemilang dengan menempati posisi 3 besar.

Event ini resmi berakhir pada 16 Agustus 2025, tepat sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal ini semakin memperkuat simbol semangat perjuangan dan ketangguhan yang tercermin dari para peserta.


5 Besar Jawara Bentang Jawa 2025

Jawara Bentang Jawa 2025, urutan peringkat peserta terbaik Bentang Jawa tahun ini sudah terlihat sejak Check Point 3 (CP-3) dan tidak berubah hingga finis di Banyuwangi. Berikut daftar lengkapnya:

PeringkatNomor PesertaNamaGenderNegara
1132Stephen LaneMaleAustralia
2115Rama WielandMaleAustralia
3113Qorie Muhammad HerdiansyahMaleIndonesia
4149Zidan Attala NouvalMaleIndonesia
524Bambang Anggoro JatiMaleIndonesia

Hasil ini menunjukkan bahwa atlet Indonesia mampu bersaing ketat dengan pesepeda internasional. Qorie, Zidan, dan Bambang sukses menempatkan nama Indonesia di daftar 5 besar, sebuah kebanggaan tersendiri di ajang ultra cycling kelas dunia.


Rekor Stephen Lane: Ketangguhan Tanpa Batas

Stephen Lane bukan hanya finis di urutan pertama, tetapi juga berhasil memecahkan rekor waktu Bentang Jawa. Dengan strategi yang matang, kondisi fisik yang prima, serta konsistensi di sepanjang rute, ia membuktikan bahwa ultra cycling bukan hanya soal kekuatan otot, tetapi juga kecerdasan dalam manajemen waktu dan energi.

Kemenangan Lane semakin mengukuhkan reputasi Australia sebagai salah satu negara dengan tradisi kuat dalam dunia balap sepeda jarak jauh.


Peserta yang Masih Berjuang di Jalur

Meski sebagian peserta telah menyelesaikan lomba, banyak juga yang masih berjuang keras di jalur menuju Banyuwangi. Panitia telah menetapkan bahwa Cut Off Time (COT) Bentang Jawa 2025 akan berakhir pada 16 Agustus 2025. Artinya, peserta yang masih berada di jalur harus berpacu dengan waktu agar bisa masuk kategori finisher resmi.

Momen ini menunjukkan sisi lain dari Bentang Jawa: bukan hanya soal siapa tercepat, tetapi juga soal daya juang dan keteguhan hati untuk menyelesaikan tantangan.


aRute Menantang Bentang Jawa

Rute sepanjang 1.500 km ini tidak main-main. Peserta harus menghadapi:

  • Tanjakan ekstrem di wilayah pegunungan selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
  • Jalur pantai selatan yang panjang, panas, dan melelahkan.
  • Perkotaan padat seperti Yogyakarta dan Surabaya yang penuh lalu lintas.
  • Etape terakhir menuju Banyuwangi dengan kombinasi tanjakan, turunan, dan angin laut.

Rute ini dirancang untuk benar-benar menguji daya tahan peserta. Tidak heran jika hanya pesepeda dengan persiapan matang yang bisa bertahan hingga garis finis.


Spirit Kemerdekaan dalam Bentang Jawa

Tahun ini, Bentang Jawa berakhir pada 16 Agustus 2025, sehari sebelum Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80. Hal ini menambah makna tersendiri karena event ultra cycling ini mencerminkan semangat perjuangan, kerja keras, dan ketangguhan, nilai yang selaras dengan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia.

Bagi peserta lokal, keberhasilan masuk 5 besar tentu menjadi simbol bahwa Indonesia mampu bersaing dengan atlet internasional di ajang endurance sport bergengsi.

Baca juga: Bentang Jawa 2025: Event Ultra Cycling dari Pantai Carita hingga Banyuwangi


Dampak Bentang Jawa bagi Indonesia

Selain prestasi olahraga, Bentang Jawa juga memberi dampak besar bagi Indonesia, antara lain:

  1. Pariwisata: Rute yang melewati destinasi indah di Pulau Jawa memperkenalkan potensi wisata kepada dunia.
  2. Ekonomi lokal: Kehadiran peserta dan tim pendukung memberikan kontribusi bagi UMKM di sepanjang jalur.
  3. Inspirasi olahraga: Banyak pesepeda muda Indonesia termotivasi untuk berlatih dan ikut serta di tahun berikutnya.
  4. Citra internasional: Indonesia semakin dikenal sebagai tuan rumah event olahraga internasional yang menantang dan bergengsi.

Penutup

Bentang Jawa 2025 bukan hanya sekadar balapan sepeda, tetapi juga perayaan ketangguhan manusia. Dengan rekor baru yang ditorehkan oleh Stephen Lane, serta keberhasilan tiga pesepeda Indonesia masuk 5 besar, ajang ini mencatatkan sejarah baru dalam dunia ultra cycling.

Hingga 16 Agustus 2025, masih ada peserta yang terus berjuang menuju garis finis. Bagi mereka, finis bukan sekadar catatan waktu, tetapi juga kemenangan pribadi atas keterbatasan diri.

Bentang Jawa tahun ini membuktikan bahwa dengan semangat, strategi, dan kegigihan, tak ada batas bagi manusia untuk mencapai garis akhir.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa itu Bentang Jawa?
Bentang Jawa adalah ajang ultra cycling sepanjang 1.500 km dari Carita, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur, yang menantang ketahanan fisik dan mental peserta.

2. Siapa pemenang Bentang Jawa 2025?
Stephen Lane dari Australia menjadi pemenang dengan waktu tercepat dan memecahkan rekor Bentang Jawa.

3. Kapan Bentang Jawa 2025 berakhir?
Event ini resmi berakhir pada 16 Agustus 2025.

4. Berapa jarak total yang ditempuh peserta?
Peserta menempuh jarak sekitar 1.500 km melewati jalur selatan Pulau Jawa.

5. Apakah peserta Indonesia masuk 5 besar?
Ya, ada tiga peserta Indonesia yang masuk 5 besar yaitu Qorie Muhammad Herdiansyah, Zidan Attala Nouval, dan Bambang Anggoro Jati.


Referensi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.