Home » IPS Kelas 7 » Hubungan Antara Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan
Posted in

Hubungan Antara Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan

Hubungan Antara Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan (ft.istimewa)
Hubungan Antara Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan (ft.istimewa)

Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang diwariskan turun-temurun. Tradisi ini bukan hanya sekadar bekerja bersama-sama, melainkan juga mencerminkan rasa solidaritas, kepedulian, dan kebersamaan antarwarga. Salah satu bentuk nyata dari gotong royong yang masih relevan hingga kini adalah kegiatan menjaga kebersihan lingkungan. Bagaimana Hubungan Antara Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan?

Lingkungan yang bersih menjadi kebutuhan bersama, karena kesehatan, kenyamanan, dan kualitas hidup suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kondisi lingkungannya. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam bentuk gotong royong sangat penting untuk memastikan lingkungan tetap terjaga. Artikel ini akan membahas secara mendalam hubungan antara gotong royong dan kebersihan lingkungan, manfaatnya, serta tantangan yang dihadapi di era modern.


1. Makna Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat

Gotong royong adalah budaya kerja sama antarindividu dalam sebuah komunitas untuk mencapai tujuan bersama. Nilai ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan terus dipertahankan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pertanian, pembangunan rumah, hingga menjaga kebersihan desa.

Gotong royong memiliki fungsi sosial yang penting:

  • Menumbuhkan rasa kebersamaan.
  • Meningkatkan solidaritas antarwarga.
  • Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan ringan.
  • Menciptakan rasa memiliki terhadap hasil kerja bersama.

Ketika gotong royong diterapkan dalam menjaga kebersihan lingkungan, maka hasilnya tidak hanya berupa lingkungan yang bersih, tetapi juga hubungan sosial yang harmonis.


2. Pentingnya Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan berhubungan langsung dengan kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

  • Aspek kesehatan: lingkungan yang bersih mencegah penyebaran penyakit seperti diare, demam berdarah, dan ISPA.
  • Aspek sosial: lingkungan yang tertata rapi membuat masyarakat betah berinteraksi dan membangun hubungan harmonis.
  • Aspek ekonomi: kebersihan mendukung pariwisata, nilai properti, dan produktivitas masyarakat.
  • Aspek psikologis: lingkungan yang hijau dan bersih meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi stres.

Dengan demikian, menjaga kebersihan lingkungan bukan sekadar kewajiban, tetapi kebutuhan mendasar yang harus dilakukan bersama-sama.


3. Gotong Royong sebagai Sarana Menjaga Kebersihan Lingkungan

Gotong royong memberikan wadah bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan. Contoh kegiatan nyata antara lain:

  • Kerja bakti membersihkan selokan untuk mencegah banjir.
  • Menghijaukan taman dan halaman bersama agar lingkungan lebih asri.
  • Mengumpulkan dan mengelola sampah secara kolektif melalui program bank sampah.
  • Menanam pohon di sekitar pemukiman untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Mengecat fasilitas umum seperti pos ronda, pagar sekolah, atau balai desa.

Kegiatan-kegiatan ini selain menjaga kebersihan juga memperkuat ikatan sosial antarwarga.


4. Dampak Positif Gotong Royong terhadap Lingkungan

Gotong royong memiliki dampak ganda yang bermanfaat bagi masyarakat:

  1. Lingkungan menjadi lebih sehat: air bersih, udara segar, dan bebas sampah.
  2. Meningkatkan kesadaran masyarakat: setiap orang merasa bertanggung jawab menjaga kebersihan.
  3. Mengurangi beban pemerintah: karena masyarakat aktif menjaga lingkungannya.
  4. Meningkatkan solidaritas sosial: mempererat hubungan antarwarga melalui kerja sama.
  5. Menjadi sarana pendidikan lingkungan: anak-anak belajar pentingnya kebersihan melalui teladan orang dewasa.

Semua manfaat tersebut memperlihatkan bahwa gotong royong bukan hanya tradisi, tetapi juga strategi efektif menjaga lingkungan.


5. Tantangan dalam Melaksanakan Gotong Royong

Meskipun gotong royong memiliki banyak manfaat, praktiknya di era modern menghadapi sejumlah tantangan:

  • Individualisme: gaya hidup perkotaan membuat orang lebih sibuk dengan urusan pribadi.
  • Kurangnya partisipasi generasi muda: sebagian besar lebih sibuk dengan teknologi dan media sosial.
  • Perbedaan kepentingan: tidak semua warga memiliki tingkat kesadaran yang sama terhadap kebersihan.
  • Urbanisasi: di kota besar, interaksi sosial antarwarga semakin berkurang.
  • Masalah waktu: banyak orang memiliki jadwal kerja padat sehingga sulit mengikuti kegiatan gotong royong.

Tantangan ini perlu diatasi agar budaya gotong royong tetap relevan di masa kini.


6. Strategi Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong

Untuk memastikan gotong royong tetap menjadi bagian penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, beberapa strategi dapat dilakukan:

  1. Membangun kesadaran bersama melalui kampanye lingkungan dan sosialisasi di tingkat RT/RW.
  2. Mengintegrasikan kegiatan gotong royong dengan acara lain, seperti peringatan hari nasional atau keagamaan.
  3. Mengajak generasi muda melalui lomba kebersihan, festival lingkungan, atau kegiatan kreatif.
  4. Memberikan penghargaan kepada kelompok atau warga yang aktif menjaga lingkungan.
  5. Pemanfaatan teknologi dengan membentuk grup media sosial untuk koordinasi kegiatan.

Dengan strategi ini, gotong royong bisa lebih menarik, efektif, dan berkelanjutan.


7. Studi Kasus Gotong Royong dan Kebersihan Lingkungan di Indonesia

Beberapa daerah di Indonesia berhasil menjaga kebersihan lingkungannya dengan gotong royong:

  • Kampung Berseri Astra (Surabaya): masyarakat bekerja sama mengelola sampah, menanam pohon, dan menjaga sungai tetap bersih.
  • Kampung Hijau (Bandung): warga mengubah lingkungan kumuh menjadi bersih dengan gotong royong menghijaukan kawasan.
  • Desa Adat di Bali: memiliki aturan adat ketat yang mendorong masyarakat bergotong royong menjaga kebersihan pura dan lingkungan desa.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong adalah kunci menjaga kebersihan lingkungan.

Baca juga: Mengatasi Soal Penilaian Akhir BAB II Kelas 7 Tingkat SMP/MTs


8. Hubungan Gotong Royong dan Pendidikan Karakter

Gotong royong bukan hanya menjaga kebersihan, tetapi juga membentuk karakter masyarakat:

  • Disiplin: karena kegiatan dilakukan secara terjadwal.
  • Tanggung jawab: setiap warga merasa memiliki kewajiban menjaga lingkungan.
  • Kerja sama: mempererat hubungan sosial.
  • Kepedulian: menumbuhkan rasa empati terhadap sesama dan lingkungan.

Dengan demikian, gotong royong berkontribusi terhadap pembentukan karakter bangsa yang peduli lingkungan.


9. Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah

Untuk memperkuat hubungan gotong royong dan kebersihan lingkungan, perlu ada sinergi dengan pemerintah.

  • Pemerintah menyediakan sarana kebersihan seperti tempat sampah, truk pengangkut, dan tempat pembuangan akhir.
  • Masyarakat melakukan aksi nyata dalam kegiatan gotong royong.
  • Kolaborasi dilakukan melalui program resmi seperti Program Kampung Iklim (ProKlim) dan lomba kebersihan desa/kelurahan.

Kolaborasi ini menciptakan keberlanjutan dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.


10. Kesimpulan

Gotong royong dan kebersihan lingkungan memiliki hubungan erat yang saling memperkuat. Melalui gotong royong, masyarakat tidak hanya menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial.

Meskipun menghadapi tantangan di era modern, gotong royong tetap relevan dan dapat dihidupkan kembali melalui strategi kreatif serta kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tugas individu, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh warga.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa hubungan antara gotong royong dan kebersihan lingkungan?
Gotong royong adalah sarana kerja sama masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tercipta kondisi sehat, nyaman, dan harmonis.

2. Mengapa gotong royong penting dalam menjaga lingkungan?
Karena masalah kebersihan tidak bisa ditangani sendirian. Dengan gotong royong, beban menjadi lebih ringan dan kesadaran kolektif terbentuk.

3. Apa contoh kegiatan gotong royong di masyarakat?
Membersihkan selokan, mengelola sampah bersama, menanam pohon, hingga mempercantik fasilitas umum.

4. Bagaimana cara menghidupkan kembali semangat gotong royong di era modern?
Dengan kampanye kesadaran lingkungan, melibatkan generasi muda, memberikan penghargaan, serta memanfaatkan media sosial untuk koordinasi.

5. Apa manfaat gotong royong selain menjaga kebersihan?
Selain lingkungan bersih, gotong royong mempererat hubungan sosial, membentuk karakter, serta meningkatkan kepedulian antarwarga.


Referensi
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2023). Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia.
  • UNESCO. (2022). Community Participation and Environmental Sustainability.
  • United Nations Environment Programme (UNEP). (2021). Social Dimensions of Environmental Change.

kehidupan sosial, kondisi lingkungan sekitar, hubungan sosial masyarakat, lingkungan dan masyarakat, dampak kerusakan lingkungan, peran masyarakat menjaga lingkungan, 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.