E-Modul Pembelajaran
🎯 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu:
- Menjelaskan latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara.
- Mengidentifikasi dampak kolonialisme terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara dari aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
- Menyebutkan contoh perlawanan kerajaan terhadap kolonialisme.
- Menganalisis warisan kolonial dalam struktur kerajaan dan masyarakat Indonesia saat ini.
🧠 Poin-Poin Materi
A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa
- Abad ke-16: Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) datang untuk menguasai jalur rempah-rempah.
- VOC didirikan oleh Belanda tahun 1602 sebagai kongsi dagang terbesar di Asia.
B. Dampak Politik
- Strategi “devide et impera” atau pecah belah memicu konflik antar kerajaan.
- Banyak kerajaan menjadi boneka kolonial.
- Hilangnya kedaulatan kerajaan karena intervensi Belanda (contoh: Perjanjian Giyanti 1755).
C. Dampak Ekonomi
- Monopoli perdagangan oleh VOC dan pemerintah kolonial.
- Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) menyebabkan eksploitasi sumber daya kerajaan.
- Kerajaan kehilangan kontrol ekonomi dan sumber pendapatan.
D. Dampak Sosial dan Budaya
- Sistem sosial tradisional digantikan struktur kolonial.
- Munculnya kaum intelektual hasil pendidikan kolonial.
- Asimilasi budaya menyebabkan perubahan dalam nilai dan tradisi istana.
E. Perlawanan Kerajaan terhadap Kolonialisme
- Sultan Hasanuddin dari Gowa.
- Sultan Agung dari Mataram.
- Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa.
- Sisingamangaraja XII dari Batak.
F. Warisan Kolonial
- Sistem pemerintahan modern.
- Arsip dan dokumentasi sejarah.
- Peta administratif daerah dari bekas wilayah kerajaan.
✍️ Rangkuman
E-Modul Pembelajaran: Kolonialisme di Nusantara mengubah tatanan politik, ekonomi, dan sosial budaya kerajaan-kerajaan lokal. Banyak kerajaan kehilangan kekuasaan dan kedaulatan karena intervensi bangsa kolonial. Meskipun demikian, perlawanan dari para raja lokal menunjukkan adanya semangat perjuangan yang menjadi inspirasi kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Apa Tujuan dari Nasakom?
📚 Latihan Soal
🔢 A. Pilihan Ganda
- Apa tujuan utama bangsa Eropa datang ke Nusantara? a. Menyebarkan agama
b. Mengembangkan pendidikan
c. Menguasai perdagangan rempah-rempah
d. Menjajah seluruh dunia - Politik “devide et impera” digunakan bangsa kolonial untuk…
a. Menyatukan kerajaan-kerajaan
b. Meningkatkan perdagangan antar daerah
c. Memecah belah kekuatan kerajaan lokal
d. Mengembangkan budaya lokal - Perjanjian Giyanti menyebabkan…
a. Bersatunya Mataram dan Yogyakarta
b. Terbentuknya dua kerajaan: Surakarta dan Yogyakarta
c. VOC keluar dari Jawa
d. Sultan Agung menjadi raja - Sistem Tanam Paksa dikenal dengan istilah…
a. Cultuurstelsel
b. Devide et impera
c. Feodalisme
d. Sistem barter - Siapakah tokoh yang memimpin Perang Diponegoro?
a. Sultan Agung
b. Pangeran Antasari
c. Pangeran Diponegoro
d. Sisingamangaraja XII
📝 B. Isian Singkat
- VOC didirikan oleh Belanda pada tahun ________.
- Politik pecah belah disebut juga dengan istilah ________.
- Kesultanan yang terkenal melawan Portugis di Sulawesi adalah Kesultanan ________.
- Warisan kolonial dalam bidang pemerintahan adalah ________.
- Salah satu dampak sosial kolonialisme adalah munculnya kaum ________ hasil pendidikan Barat.
✅ Kunci Jawaban
Pilihan Ganda:
- c
- c
- b
- a
- c
Isian Singkat:
- 1602
- Devide et impera
- Gowa
- Sistem administrasi pemerintahan
- Intelektual
📌 Kegiatan Tindak Lanjut
- Carilah informasi tentang satu kerajaan di daerah asal kamu yang pernah mengalami dampak kolonialisme. Tuliskan bagaimana kerajaan tersebut merespons penjajahan.
- Diskusikan bersama teman atau guru mengenai pentingnya memahami sejarah kolonialisme dalam membangun identitas nasional.
❓ FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah semua kerajaan di Nusantara tunduk pada kolonialisme?
Tidak, beberapa melakukan perlawanan sengit seperti Aceh, Gowa, Mataram, dan Batak.
2. Mengapa sistem tanam paksa merugikan rakyat dan kerajaan?
Karena tanah yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan rakyat digunakan untuk tanaman ekspor, hasilnya hanya menguntungkan pihak kolonial.
3. Apa manfaat mempelajari dampak kolonialisme terhadap kerajaan?
Agar generasi muda memahami perjuangan masa lalu dan menghargai kemerdekaan saat ini.
🔗 Referensi
- Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi.
- Sartono Kartodirdjo. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jakarta: Gramedia.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- https://indonesia.go.id
- https://repositori.kemdikbud.go.id