Globalisasi adalah proses menyatunya dunia melalui kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi yang membuat batas antarnegara semakin kabur. Dalam konteks kehidupan sosial, globalisasi membawa pengaruh besar terhadap pola interaksi sosial masyarakat Indonesia — mulai dari cara berkomunikasi, bekerja, hingga berbudaya. Bagaimana Dampak Globalisasi terhadap Pola Interaksi Sosial Masyarakat Indonesia?
Interaksi sosial yang dulu hanya terjadi secara langsung kini berubah menjadi lintas batas dan lintas budaya. Dengan hadirnya internet, media sosial, dan transportasi modern, masyarakat Indonesia dapat berinteraksi dengan orang dari berbagai belahan dunia dengan sangat mudah.
Namun, di balik kemudahan tersebut, globalisasi juga membawa dampak negatif seperti lunturnya nilai-nilai budaya lokal dan meningkatnya individualisme. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana globalisasi memengaruhi pola interaksi sosial agar masyarakat dapat menyikapinya secara bijak.
Pengertian Globalisasi dan Interaksi Sosial
1. Pengertian Globalisasi
Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan lokasi-lokasi jauh sedemikian rupa sehingga kejadian di satu tempat dapat dipengaruhi oleh kejadian di tempat lain.
Sementara itu, Selo Soemardjan menjelaskan bahwa globalisasi adalah proses menyebarnya nilai, sistem, dan struktur sosial dari suatu negara ke negara lain.
Secara sederhana, globalisasi membuat dunia terasa “tanpa batas”, di mana ide, informasi, dan budaya dapat bergerak cepat melintasi negara.
2. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok yang saling memengaruhi.
Interaksi sosial menjadi dasar terbentuknya kehidupan masyarakat, karena melalui interaksi inilah nilai, norma, dan kebudayaan diwariskan serta dikembangkan.
Hubungan antara Globalisasi dan Interaksi Sosial
Globalisasi telah memperluas ruang lingkup interaksi sosial masyarakat Indonesia. Jika dahulu interaksi hanya terjadi dalam satu wilayah atau komunitas lokal, kini hubungan sosial dapat melampaui batas geografis.
Teknologi komunikasi seperti telepon genggam, media sosial, dan platform digital membuat interaksi sosial berlangsung secara virtual. Dengan demikian, masyarakat dapat terhubung dengan dunia luar dalam waktu singkat.
Namun, globalisasi juga mengubah pola interaksi — dari tatap muka menjadi daring (online), dari komunitas lokal menjadi komunitas global, dan dari hubungan tradisional menjadi hubungan modern berbasis teknologi.
Dampak Positif Globalisasi terhadap Pola Interaksi Sosial
1. Meningkatnya Akses Komunikasi dan Informasi
Globalisasi memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu.
Contoh nyata:
Seseorang di Indonesia bisa melakukan panggilan video dengan teman di Jepang atau mengikuti kursus daring dari universitas di Amerika Serikat melalui internet.
Perkembangan ini mempercepat pertukaran pengetahuan dan memperluas jaringan sosial masyarakat.
2. Munculnya Kerja Sama Internasional
Globalisasi mendorong terbentuknya kolaborasi lintas negara, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun kebudayaan.
Contoh nyata:
Pelajar Indonesia kini dapat mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) ke luar negeri untuk belajar budaya baru dan menjalin persahabatan global.
Hal ini memperkaya pengalaman sosial dan meningkatkan rasa saling pengertian antarbangsa.
3. Perkembangan Gaya Hidup Modern
Globalisasi membawa pengaruh pada cara berpakaian, makanan, hiburan, dan gaya hidup masyarakat.
Contoh nyata:
Anak muda Indonesia kini terbiasa menggunakan platform seperti Instagram dan TikTok untuk berinteraksi, mengekspresikan diri, dan membangun komunitas digital.
Fenomena ini menunjukkan bahwa globalisasi mendorong kreativitas dan keterbukaan dalam berinteraksi sosial.
4. Tumbuhnya Kesadaran Multikultural
Melalui interaksi global, masyarakat menjadi lebih toleran terhadap perbedaan budaya, agama, dan kebiasaan.
Contoh nyata:
Festival kebudayaan internasional seperti Jakarta International Java Jazz Festival atau Ubud Writers and Readers Festival mempertemukan masyarakat dari berbagai latar belakang, menciptakan ruang interaksi sosial yang harmonis.
Dampak Negatif Globalisasi terhadap Pola Interaksi Sosial
1. Lunturnya Nilai dan Norma Sosial Lokal
Masuknya budaya asing sering kali membuat generasi muda meninggalkan nilai-nilai tradisional bangsa.
Contoh nyata:
Gaya hidup konsumtif, budaya berpakaian terbuka, atau sikap individualistis semakin marak di kalangan remaja akibat pengaruh media global.
Akibatnya, nilai gotong royong dan sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai berkurang.
2. Meningkatnya Individualisme
Media sosial, meskipun mendekatkan secara virtual, sering kali menjauhkan secara emosional.
Contoh nyata:
Banyak orang lebih sibuk bermain ponsel saat berkumpul bersama keluarga atau teman. Fenomena ini menandakan menurunnya kualitas interaksi sosial langsung (tatap muka).
3. Terjadinya Kesenjangan Sosial
Tidak semua masyarakat memiliki akses yang sama terhadap teknologi global.
Contoh nyata:
Di daerah terpencil, masih banyak warga yang belum dapat menikmati akses internet atau pendidikan global, sehingga kesenjangan sosial dan informasi meningkat.
4. Penyebaran Informasi Negatif dan Hoaks
Globalisasi informasi tanpa filter dapat memicu penyebaran berita palsu (hoaks) yang menyebabkan perpecahan sosial.
Contoh nyata:
Isu politik atau agama yang disebarkan melalui media sosial sering menimbulkan konflik antarwarga di dunia nyata.
Baca juga: Kegiatan Ekonomi Berbasis Komunitas: Gotong Royong untuk Kemandirian