Posted in

Contoh Interaksi Sosial Secara Vertikal di Lingkungan Sekolah, Pemerintahan, dan Masyarakat

Contoh Interaksi Sosial Secara Vertikal di Lingkungan Sekolah, Pemerintahan, dan Masyarakat (ft.istimewa)
Contoh Interaksi Sosial Secara Vertikal di Lingkungan Sekolah, Pemerintahan, dan Masyarakat (ft.istimewa)

Contoh Interaksi Sosial Vertikal dalam Masyarakat

Masyarakat Indonesia memiliki struktur sosial yang beragam, termasuk tokoh masyarakat, pemimpin adat, ketua RT, hingga warga biasa.

1. Ketua RT Memberi Arahan kepada Warga

Contoh nyata:
Ketua RT memerintahkan warga untuk ikut gotong royong membersihkan selokan.

Ini bentuk interaksi formal dalam masyarakat.

2. Warga Melapor kepada Kepala Desa

Contoh nyata:
Warga melaporkan kehilangan barang ke kantor desa untuk dibuatkan surat keterangan kehilangan.

Interaksi ini menunjukkan alur administratif.

3. Tokoh Adat Memberikan Petuah kepada Anggota Komunitas

Contoh nyata:
Pemangku adat di Bali memberi nasihat kepada warga tentang tata cara upacara keagamaan.

Bentuk interaksi vertikal berbasis budaya.

4. Pengusaha Memberikan Instruksi kepada Pekerja

Di masyarakat modern, hubungan kerja menjadi salah satu bentuk nyata interaksi vertikal.

Contoh nyata:
Manajer toko meminta karyawan untuk mengatur ulang display produk menjelang akhir pekan.


Contoh Interaksi Sosial Secara Vertikal, Pentingnya Interaksi Sosial Vertikal dalam Kehidupan

  1. Menjaga keteraturan sosial
    Aturan berjalan karena ada pihak berwenang yang mengawasi.
  2. Meningkatkan efektivitas organisasi
    Instruksi dan laporan membuat koordinasi berjalan baik.
  3. Memudahkan proses pengambilan keputusan
    Informasi mengalir dari bawah ke atas dan sebaliknya.
  4. Menciptakan hubungan saling membutuhkan
    Pihak yang lebih tinggi memerlukan dukungan bawahannya, dan sebaliknya.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan interaksi sosial vertikal dan horizontal?

  • Vertikal: terjadi antara pihak yang memiliki status sosial berbeda.
  • Horizontal: terjadi antara pihak dengan status sosial setara.

2. Mengapa interaksi sosial vertikal penting di sekolah?

Karena guru, kepala sekolah, dan siswa memiliki peran dan kedudukan berbeda yang harus berjalan sesuai aturan.

3. Apakah interaksi sosial vertikal selalu bersifat formal?

Tidak. Bisa informal, misalnya orang tua menasihati anak, atau ketua RT memberikan imbauan santai kepada warga.

4. Bagaimana interaksi vertikal dapat menciptakan harmoni?

Dengan komunikasi yang baik, transparansi kebijakan, dan hubungan saling menghargai.

5. Apakah interaksi vertikal bisa berubah menjadi horizontal?

Ya. Misalnya hubungan atasan-karyawan yang akrab bisa terasa lebih setara dalam konteks tertentu.


Referensi

  • Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar.
  • Gillin & Gillin. Cultural Sociology.
  • Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi.
  • Buku IPS Terpadu SMP Kelas VIII Kurikulum Merdeka.
  • Modul Interaksi Sosial Kemendikbud.

ย 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.