C. Contoh Interaksi Sosial Diagonal dalam Masyarakat
Dalam kehidupan masyarakat, interaksi diagonal biasanya terjadi dalam konteks pelayanan publik, kegiatan sosial, atau koordinasi antar lembaga.
1. RT/RW dengan Petugas Dinas Kependudukan (Disdukcapil)
RT/RW memberikan data warga untuk keperluan pembuatan KTP elektronik.
Status berbeda, fungsi berbeda, tetapi saling membutuhkan.
2. Pengurus Karang Taruna dengan Polisi Bhabinkamtibmas
Mereka bekerja sama untuk penyuluhan narkoba atau keamanan lingkungan.
Tidak dalam hubungan atasan-bawahan.
3. Puskesmas dengan Pemerintah Desa/Kelurahan
Puskesmas meminta dukungan tempat atau data untuk kegiatan imunisasi.
4. Warga dengan Petugas PLN atau PDAM
Warga melapor kerusakan listrik atau pipa kepada petugas layanan.
Pihak yang berinteraksi memiliki fungsi yang berbeda.
5. Pedagang Pasar dengan Dinas Perdagangan
Koordinasi tentang kebersihan, retribusi, atau penataan lapak.
Ini jelas hubungan diagonal karena tidak berada dalam garis komando langsung.
Pentingnya Interaksi Sosial Diagonal
Interaksi diagonal memiliki beberapa manfaat besar:
1. Menjembatani Koordinasi Lintas Bidang
Tanpa interaksi diagonal, informasi antarunit akan terhambat.
2. Mempercepat Proses Kerja
Koordinasi langsung antara pihak berbeda struktur membuat pekerjaan lebih efisien.
3. Meminimalisasi Konflik Antarbagian
Ketika komunikasi lintas unit berjalan baik, potensi miskomunikasi dapat ditekan.
4. Mendukung Pelayanan Publik
Dalam pemerintahan, interaksi diagonal membantu meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.
5. Memperkuat Kerjasama Sosial
Masyarakat menjadi lebih harmonis ketika antarunit atau kelompok dapat berinteraksi tanpa hambatan struktur.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan interaksi sosial diagonal dan vertikal?
Interaksi diagonal terjadi antara pihak berbeda status tetapi bukan atasan-bawahan.
Vertikal terjadi antara atasan dan bawahan langsung.
2. Apakah interaksi sosial diagonal termasuk hubungan resmi?
Ya, seringkali berlangsung secara formal, tetapi bisa juga nonformal.
3. Di mana interaksi diagonal paling sering terjadi?
Di sekolah, perusahaan, instansi pemerintahan, dan pelayanan publik.
4. Mengapa interaksi diagonal penting dalam organisasi?
Karena membantu koordinasi antarunit yang tidak berada dalam garis komando langsung.
5. Apakah interaksi diagonal bisa menimbulkan konflik?
Bisa, terutama jika terjadi perbedaan kepentingan antarbagian, tetapi dapat dikelola dengan komunikasi yang baik.
Referensi
- Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar.
- Gillin & Gillin. Cultural Sociology.
- Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Sosial.
- Modul IPS SMP โ Interaksi Sosial dan Struktur Sosial (Kurikulum Merdeka).
ย
