Ilmu sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mempelajari peristiwa masa lalu berdasarkan bukti dan fakta yang dapat diverifikasi. Sebagai sebuah ilmu, sejarah memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang menjadikannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ciri-ciri tersebut membuat sejarah tidak hanya bercerita, tetapi juga meneliti, menganalisis, dan mengungkap kebenaran tentang pengalaman manusia di masa lampau.
Artikel ini menjelaskan ciri-ciri ilmu sejarah sebagai ilmu pengetahuan secara lengkap, dilengkapi dengan contoh nyata agar lebih mudah dipahami oleh siswa, akademisi, maupun masyarakat umum.
Pengertian Ilmu Sejarah
Ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lalu manusia berdasarkan bukti, sumber, dan rekonstruksi ilmiah. Sejarah bertujuan memahami perkembangan kehidupan manusia dan memberikan wawasan untuk menghadapi masa depan.
Ciri-Ciri Ilmu Sejarah sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Memiliki Objek Kajian yang Jelas
Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek kajian tertentu. Dalam sejarah, objeknya adalah peristiwa masa lalu manusia.
Contoh Nyata
- Kajian tentang Perang Diponegoro (1825โ1830), yang meneliti sebab, jalannya perang, dan dampaknya.
- Penelitian peristiwa Reformasi 1998 yang mengkaji perubahan politik dan sosial di Indonesia.
2. Menggunakan Metode Ilmiah
Sejarah menggunakan metode ilmiah seperti heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi untuk menyusun fakta.
Contoh Nyata
- Seorang sejarawan mengumpulkan arsip, wawancara tokoh, dan foto lama sebelum menulis sejarah lokal suatu daerah.
- Penelitian akademik tentang G30S/PKI menggunakan dokumen negara, arsip militer, serta literatur internasional.
3. Mengandalkan Sumber dan Bukti
Setiap peristiwa sejarah harus didukung oleh sumber sejarah, seperti dokumen, artefak, atau kesaksian lisan.
Contoh Nyata
- Penemuan prasasti Telaga Batu membantu memahami struktur pemerintahan Sriwijaya.
- Arsip kolonial Belanda menjadi sumber penting untuk mempelajari kebijakan politik etis.
4. Bersifat Empiris
Sejarah berdasarkan fakta nyata yang pernah terjadi, bukan spekulasi. Fakta tersebut berasal dari bukti yang dapat diuji.
Contoh Nyata
- Bukti berupa naskah kuno Babad Tanah Jawi membantu mempelajari sejarah Jawa.
- Peninggalan candi seperti Borobudur membuktikan perkembangan agama Buddha di Indonesia.
5. Memiliki Generalisasi atau Kesimpulan
Sejarah menghasilkan kesimpulan umum dari fakta-fakta, meskipun tidak selalu bersifat universal.
Contoh Nyata
- Kesimpulan bahwa kolonialisme menyebabkan kesenjangan sosial di banyak negara Asia dan Afrika.
- Generalisasi bahwa perubahan politik sering dipicu tekanan ekonomi dan konflik sosial.
6. Memiliki Susunan Sistematis
Ilmu sejarah disusun secara sistematis, mulai dari pengumpulan data hingga penulisan laporan sejarah.
Contoh Nyata
- Penelitian sejarah kerajaan dilakukan secara terstruktur: mengumpulkan prasasti, menganalisis struktur sosial, lalu menyusun narasi sejarah.
- Buku sejarah nasional tersusun berdasarkan periodisasi seperti Praaksara, Hindu-Buddha, Islam, dan Kolonial.
Baca juga: Peran Teknologi Komunikasi dalam Mempermudah Interaksi Sosial Global
