Pedagogi

Berkomunikasi secara Empatik dengan siswa dalam Kelas

Berkomunikasi secara Empatik

Sudah membaca

Istimewa

Berkomunikasi secara Empatik dengan siswa dalam Kelas

User Rating: 4.55 ( 1 votes)

Berkomunikasi secara Empatik dengan siswa, Komunikasi empatik adalah komunikasi yang menunjukkan adanya saling pengertian antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi ini menciptakan interaksi yang membuat satu pihak memahami sudut pandang pihak lainnya.

Berkomunikasi secara Empatik dengan siswa, bisa dipahami dari kata empati. Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang dan perspektif orang lain tersebut. Jadi, komunikasi empatik dapat menjadi sarana untuk menjalin saling pengertian antara dua pihak yaitu guru dan siswa.

Jika guru berhasil mengembangkan komunikasi empatik, diharapkan siswa dapat memahami bahwa tujuan dari penyampaian tugas tersebut agar siswa dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara lebih efektif.

Agar komunikasi empatik tercipta

Sebagai guru harus memerlihatkan hal-hal sebagai berikut.

  1. Menghargai setiap pertanyaan, jawaban dan semua respons yang disampaikan oleh siswa. Hal ini akan memberikan rasa percaya diri dan semangat pada diri siswa dalam mengikuti pembelajaran.
  2. Bersikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan. Banyak informasi yang didapat jika guru bersabar untuk memeroleh penjelasan detail dari siswa. Jika informasi yang diperoleh telah cukup dan siswa hanya berputarputar menjelaskan hal yang sama guru perlu menyampaikan kembali pengertian yang telah didapatnya dan menarik perhatian siswa pada masalah berikutnya.
  3. Bersikap tenang dalam menghadapi berbagai kondisi pembelajaran. Terkadang guru dihadapkan pada kelas yang tidak kondusif, misalnya siswa berbuat gaduh. Guru harus bersikap tenang dan berkomunikasi dengan siswa agar kelas kondusif kembali.
  4. Bersikap bebas prasangka, atau tidak evaluatif, kecuali jika sangat diperlukan. Untuk dapat memahami sudut pandang siswa, guru harus menghindari sikap evaluatif. Sikap evaluatif dapat membuat siswa menyeleksi hal-hal yang perlu disampaikan dan tidak, dengan pertimbangan apakah pandangannya akan diterima atau tidak, disetujui atau tidak oleh guru.
  5. Bersikap penuh pengertian. Kadang-kadang siswa menyampaikan pendapat yang bertentangan atau kurang tepat. Guru tetap harus memberikan respon positif dan selanjutnya meluruskannya tanpa menyinggung perasaan siswa.

Baca juga 5 hal membangun iklim komunikasi positif dengan siswa

Komunikasi empatik dapat dilakukan dengan membayangkan pikiran dan perasaan siswa menurut persepsi siswa, bukan menurut persepsi guru. Hal ini tercermin dalam bahasa yang digunakan dan cara memperlakukan siswa.

Membaca Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button