Home ยป IPS Kelas 7 ยป Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern
Posted in

Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern

Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern (ft.istimewa)
Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern (ft.istimewa)

Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dunia kerja dan organisasi mengalami perubahan besar, tidak hanya dalam sistem kerja tetapi juga dalam pola interaksi sosial di dalamnya. Interaksi sosial merupakan kunci utama dalam membangun komunikasi yang efektif, kerja sama tim, serta budaya organisasi yang produktif. Bagaimana Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern?

Di lingkungan kerja modern, interaksi sosial tidak lagi terbatas pada hubungan tatap muka. Teknologi digital memungkinkan kolaborasi lintas waktu dan tempat melalui platform seperti Zoom, Slack, Microsoft Teams, atau WhatsApp Group. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial di dunia kerja dan organisasi modern, dampaknya terhadap kinerja, serta contoh nyata penerapannya di perusahaan dan lembaga profesional masa kini.


Pengertian Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja

Interaksi sosial dalam dunia kerja adalah proses hubungan timbal balik antara individu dan kelompok di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi ini mencakup komunikasi, kerja sama, koordinasi, dan pengambilan keputusan.

Hubungan sosial di tempat kerja tidak hanya bersifat formal (misalnya antarpegawai dan atasan), tetapi juga informal (seperti hubungan pertemanan antar rekan kerja). Kedua bentuk interaksi ini berperan penting dalam membentuk iklim kerja yang sehat dan produktif.


Ciri-Ciri Interaksi Sosial di Dunia Kerja

  1. Bersifat Tujuan โ€“ Setiap interaksi memiliki tujuan tertentu, seperti penyelesaian proyek atau peningkatan kinerja.
  2. Bersifat Formal dan Terstruktur โ€“ Interaksi dilakukan berdasarkan peran dan jabatan.
  3. Mengandung Unsur Komunikasi โ€“ Informasi harus disampaikan dan dipahami dengan baik antar pihak.
  4. Melibatkan Kerja Sama dan Koordinasi โ€“ Setiap bagian organisasi saling bergantung untuk mencapai hasil.
  5. Berorientasi pada Hasil dan Kinerja โ€“ Interaksi sosial mendukung efektivitas dan produktivitas kerja.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Dunia Kerja dan Organisasi Modern

1. Interaksi Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah bentuk interaksi sosial yang paling penting di dunia kerja. Semua anggota organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Contoh nyata:
Dalam perusahaan start-up teknologi, tim pengembang aplikasi (developer), desainer, dan manajer proyek berkolaborasi untuk meluncurkan produk digital. Setiap individu memiliki peran yang berbeda, namun mereka berinteraksi secara intensif untuk menyatukan ide dan menyelesaikan target bersama.

Kerja sama yang baik menciptakan rasa saling percaya, memperkuat solidaritas, dan mempercepat pencapaian tujuan organisasi.


2. Interaksi Akomodasi (Accommodation)

Akomodasi terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau konflik di tempat kerja, dan pihak-pihak yang terlibat mencari solusi untuk menjaga keharmonisan.

Contoh nyata:
Dalam rapat perusahaan, dua divisi memiliki pandangan berbeda tentang strategi pemasaran. Manajer kemudian memfasilitasi diskusi dan mencari jalan tengah agar kedua pihak dapat menerima keputusan bersama.

Akomodasi penting agar konflik tidak mengganggu produktivitas kerja, melainkan menjadi sarana untuk menemukan keputusan yang lebih baik.


3. Interaksi Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi adalah proses penyatuan nilai dan kebiasaan antara individu dari latar belakang yang berbeda. Dalam dunia kerja modern yang multikultural, asimilasi sangat penting.

Contoh nyata:
Dalam perusahaan multinasional, karyawan dari berbagai negara dan budaya bekerja dalam satu tim. Mereka menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang sama, seperti disiplin waktu dan keterbukaan komunikasi.

Proses ini membantu membangun budaya organisasi global yang menghargai keberagaman.


4. Interaksi Persaingan (Competition)

Persaingan di dunia kerja dapat bersifat positif jika mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik. Kompetisi yang sehat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.

Contoh nyata:
Perusahaan sering mengadakan โ€œEmployee of The Monthโ€ untuk memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi. Persaingan ini memotivasi karyawan lain untuk meningkatkan kualitas kerja mereka tanpa harus menjatuhkan rekan.


5. Interaksi Konflik (Conflict)

Konflik adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan, kepentingan, atau tujuan. Walaupun sering dianggap negatif, konflik dapat memberikan manfaat jika dikelola dengan baik.

Contoh nyata:
Dalam tim proyek, seorang anggota merasa idenya tidak didengarkan. Setelah diskusi terbuka, tim menemukan solusi yang lebih baik dengan menggabungkan beberapa ide. Konflik ini justru menghasilkan inovasi baru.

Manajemen konflik yang baik menciptakan organisasi yang adaptif dan terbuka terhadap perubahan.

Baca juga: E-Modul Pembelajaran SMP Tema: Kegiatan Ekonomi di Era Digital


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.