Apa sebenarnya tujuan dari puasa? Tujuan dari puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneguhkan keimanan serta menumbuhkan kebersamaan dalam masyarakat.
Puasa merupakan salah satu ibadah yang paling utama dalam agama Islam. Melalui puasa, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan keimanan, mengendalikan hawa nafsu, memperkuat kemauan, dan meningkatkan kebersamaan dengan sesama Muslim.
Puasa juga merupakan cara untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Dengan puasa, seseorang diharapkan dapat memperbaiki diri, meningkatkan ketaqwaan, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan Allah SWT.
Selain itu, puasa juga memiliki manfaat kesehatan, seperti membersihkan tubuh dari toksin dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Puasa juga dapat membantu mengendalikan pola makan dan menjaga keseimbangan tubuh.
Secara keseluruhan, tujuan utama dari puasa adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperkuat keimanan, meningkatkan ketaqwaan, dan memperbaiki diri secara lahir dan batin.
A. Al Baqarah ayat 183 puasa apa?
Ayat 183 dari Surat Al-Baqarah dalam Al-Quran berbicara tentang kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan. Ayat tersebut menyatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam ayat ini, Allah SWT memberitahukan bahwa berpuasa pada bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu melakukannya. Puasa pada bulan Ramadhan juga merupakan perintah yang telah diberikan kepada umat Muslim sebelumnya.
Tujuan dari puasa pada bulan Ramadhan adalah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan mendapatkan rahmat serta pengampunan-Nya. Dengan berpuasa, seorang Muslim diharapkan dapat menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, serta meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebaikan lainnya.
B. Bagaimana bunyi surah al baqarah ayat 185?
Surah Al-Baqarah ayat 185 dalam Al-Quran berbunyi sebagai berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
“Bulan Ramadhan ialah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) pada bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, supaya kamu mencukupkan bilangannya, dan supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menjelaskan tentang kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Bulan Ramadhan dijadikan sebagai bulan yang suci dan istimewa, di mana dalam bulan tersebut turun Al-Quran sebagai petunjuk dan panduan bagi manusia.
Ayat ini juga menyatakan bahwa Allah SWT menghendaki kemudahan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa, sehingga bagi yang sakit atau sedang dalam perjalanan, boleh mengganti puasa tersebut pada hari lain yang tidak di dalam bulan Ramadhan.
Selain itu, ayat ini juga mengajarkan agar umat Muslim mengagungkan Allah SWT dan bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya dengan menunaikan ibadah puasa, serta mencukupkan bilangan hari puasa yang telah ditetapkan dalam bulan Ramadhan. Dengan demikian, puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT serta untuk mendapatkan keberkahan dan pengampunan-Nya.
Dalam ayat ini juga terdapat pesan penting tentang pentingnya bersyukur kepada Allah SWT. Dengan melakukan ibadah puasa, umat Muslim dianjurkan untuk mengingat nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan bersyukur atasnya. Oleh karena itu, ayat ini menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Baca juga APAKAH SAH PUASA JIKA TIDAK MAKAN SAHUR?
C. Dalil Barang siapa yang berpuasa?
Dalil mengenai pahala bagi orang yang berpuasa terdapat dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA., bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa pahala yang didapatkan oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan sangat besar, yaitu diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga bersabda bahwa setiap amalan kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat, dan Allah SWT memberikan pahala yang lebih besar lagi bagi orang yang berpuasa karena puasa adalah khusus untuk-Nya dan pahalanya hanya diketahui oleh-Nya sendiri.
Leave a Reply