Home ยป IPS Kelas 7 ยป Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Posted in

Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari (ft.istimewa)
Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari (ft.istimewa)

Konflik sosial atau pertentangan merupakan fenomena yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, konflik bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik kecil maupun besar, mulai dari perbedaan pendapat sederhana hingga bentrokan kepentingan yang melibatkan banyak orang. Memahami konflik sosial adalah langkah penting untuk menjaga keharmonisan, mencegah perpecahan, dan menciptakan lingkungan sosial yang sehat. Bagaimana Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari?

Artikel Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial) ini membahas pengertian pertentangan (konflik sosial), penyebab, bentuk-bentuk, hingga contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Disertai juga bagian FAQ, referensi.


Pengertian Pertentangan (Konflik Sosial)

Pertentangan atau konflik sosial adalah proses sosial ketika individu atau kelompok memiliki perbedaan tujuan, nilai, kepentingan, atau persepsi yang kemudian menimbulkan benturan. Konflik tidak selalu berakhir dengan kekerasan, tetapi sering kali disertai ketegangan, pertentangan pendapat, dan interaksi negatif.

Dalam sosiologi, konflik sosial dianggap sebagai bentuk interaksi disosiatif, yaitu interaksi yang menyebabkan perpecahan atau ketidakharmonisan dalam hubungan sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial adalah proses ketika pihak-pihak yang terlibat saling berusaha untuk menyingkirkan atau menundukkan pihak lain.


Penyebab Pertentangan (Konflik Sosial)

Konflik sosial dapat muncul karena berbagai faktor, antara lain:

1. Perbedaan Pendapat

Dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan cara pandang tentang masalah tertentu dapat memicu pertentangan.

2. Perbedaan Kepentingan

Ketika dua pihak memiliki tujuan yang bertentangan, konflik lebih mudah terjadi.

3. Keterbatasan Sumber Daya

Rebutan jabatan, lahan, atau fasilitas memicu konflik antarindividu maupun kelompok.

4. Kesalahpahaman Komunikasi

Informasi yang tidak lengkap dapat menciptakan ketegangan dan prasangka.

5. Perbedaan Latar Belakang Sosial dan Budaya

Suku, agama, adat, dan nilai yang berbeda cenderung melahirkan gesekan.

6. Ketidakadilan dalam Kebijakan

Keputusan yang dianggap menguntungkan satu pihak dapat menimbulkan konflik terbuka.


Bentuk-Bentuk Pertentangan (Konflik Sosial)

1. Konflik Antarindividu

Terjadi antara dua orang karena kesalahpahaman, emosi, atau perbedaan pendapat.

2. Konflik Antarkelompok

Terjadi antara kelompok masyarakat, organisasi, komunitas, atau geng.

3. Konflik Antarstatus Sosial

Dipicu oleh ketidakseimbangan posisi atau kekuasaan dalam masyarakat.

4. Konflik Antargenerasi

Misalnya antara generasi muda yang berpikiran modern dengan generasi tua yang lebih tradisional.

5. Konflik Internal Kelompok

Terjadi dalam sebuah organisasi atau komunitas akibat perbedaan kepentingan anggota.


Contoh Pertentangan (Konflik Sosial) dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut contoh nyata yang sering terjadi dalam berbagai lingkungan sosial:


1. Konflik di Sekolah

Kasus:
Dua siswa bertengkar karena saling menyalahkan saat kerja kelompok.

Analisis:
Konflik ini dipicu oleh perbedaan pendapat dan tanggung jawab yang tidak jelas. Jika tidak ditangani, dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok belajar.

Dampak:

  • Performa tugas menurun
  • Hubungan pertemanan retak
  • Guru perlu turun tangan untuk memediasi

2. Konflik dalam Keluarga

Kasus:
Orang tua dan anak berdebat soal waktu belajar dan penggunaan gawai.

Analisis:
Terjadi konflik antargenerasi karena cara pandang yang berbeda terhadap teknologi.

Dampak:

  • Ketegangan dalam komunikasi
  • Anak merasa tidak dipercaya
  • Perlu aturan keluarga yang disepakati bersama

3. Konflik di Tempat Kerja

Kasus:
Persaingan antara dua karyawan untuk mendapatkan promosi jabatan.

Analisis:
Konflik dipicu oleh perbedaan kepentingan dan ambisi. Kadang disertai gosip, sabotase, atau kontravensi lain.

Dampak:

  • Stres kerja meningkat
  • Lingkungan kerja tidak kondusif
  • Produktivitas menurun

4. Konflik di Lingkungan Masyarakat

Kasus:
Warga menolak pembangunan pabrik yang dianggap merusak lingkungan.

Analisis:
Konflik muncul karena perbedaan kepentingan: pemerintah ingin membangun ekonomi, warga ingin menjaga lingkungan.

Dampak:

  • Unjuk rasa
  • Mediasi antara pemerintah dan warga
  • Perubahan atau revisi kebijakan

5. Konflik di Media Sosial

Kasus:
Perdebatan antara dua kelompok pendukung tokoh publik akibat perbedaan opini.

Analisis:
Media sosial mempercepat penyebaran informasi sehingga konflik cepat meluas.

Dampak:

  • Polarisasi masyarakat
  • Serangan komentar negatif (cyberbullying)
  • Muncul ujaran kebencian

Baca juga: Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial Disosiatif dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.