Home ยป IPS Kelas 7 ยป Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik
Posted in

Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik

Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik (ft.istimewa)
Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik (ft.istimewa)

Sekolah bukan hanya tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi lingkungan sosial pertama setelah keluarga, di mana peserta didik belajar berinteraksi dengan orang lain di luar rumah. Melalui kegiatan belajar, organisasi, dan kegiatan ekstrakurikuler, sekolah berperan penting dalam membentuk kemampuan interaksi sosial peserta didik. Bagaimana Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik?

Kemampuan berinteraksi sosial adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan kepribadian. Di sekolah, peserta didik tidak hanya belajar tentang akademik, tetapi juga bagaimana bekerja sama, menghargai perbedaan, menyelesaikan konflik, dan membangun komunikasi yang efektif. Artikel ini akan membahas secara komprehensif peran sekolah dalam mengembangkan kemampuan interaksi sosial peserta didik, disertai contoh nyata, strategi penerapan, serta manfaatnya bagi kehidupan sosial siswa di masa depan.


Pengertian Interaksi Sosial dan Kaitannya dengan Pendidikan

Interaksi sosial adalah proses hubungan timbal balik antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok, yang saling memengaruhi satu sama lain. Dalam konteks pendidikan, interaksi sosial mencakup komunikasi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa lain, serta siswa dengan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Melalui interaksi ini, siswa belajar memahami nilai-nilai sosial seperti toleransi, empati, disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Sekolah menjadi wadah utama bagi peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Mengapa Kemampuan Interaksi Sosial Penting Bagi Peserta Didik?

  1. Membentuk kepribadian sosial yang positif.
    Siswa yang mampu berinteraksi dengan baik akan lebih mudah diterima dalam lingkungan sosial.
  2. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
    Interaksi sosial membantu siswa menyampaikan pendapat dan mendengarkan orang lain dengan baik.
  3. Menumbuhkan kerja sama dan solidaritas.
    Melalui kegiatan kelompok, siswa belajar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  4. Menanamkan nilai toleransi dan menghargai perbedaan.
    Sekolah adalah tempat di mana siswa dari latar belakang berbeda belajar hidup berdampingan secara harmonis.
  5. Membantu perkembangan emosional.
    Interaksi sosial yang sehat membantu siswa mengelola emosi, empati, dan rasa percaya diri.

Peran Sekolah dalam Mengembangkan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik

1. Melalui Proses Pembelajaran di Kelas

Guru berperan penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, presentasi, atau project-based learning mendorong siswa untuk berkomunikasi dan bekerja sama.

Contoh nyata:
Dalam pelajaran IPS, guru membagi siswa menjadi kelompok untuk membahas topik tentang keragaman budaya Indonesia. Setiap anggota bertanggung jawab menyampaikan hasil penelitian kelompoknya. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menghargai pendapat orang lain dan melatih kemampuan berbicara di depan umum.


2. Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, OSIS, PMR, atau klub seni dan olahraga menjadi sarana penting dalam membentuk kemampuan interaksi sosial. Di sini, siswa belajar bekerja sama, memimpin, dan mengikuti arahan.

Contoh nyata:
Dalam kegiatan OSIS, siswa harus berkoordinasi dalam mengatur acara peringatan Hari Kemerdekaan. Mereka belajar menyusun rencana, membagi tugas, dan menyelesaikan masalah bersama.

Kegiatan semacam ini menumbuhkan rasa tanggung jawab, solidaritas, dan kepemimpinan.


3. Melalui Peran Guru Sebagai Teladan Sosial

Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga model perilaku sosial bagi peserta didik. Sikap guru yang adil, empatik, dan komunikatif akan ditiru oleh siswa.

Contoh nyata:
Guru yang selalu mendengarkan pendapat siswa sebelum mengambil keputusan menunjukkan contoh interaksi sosial yang demokratis. Siswa pun belajar menghargai pendapat orang lain dan menghindari sikap otoriter.


4. Melalui Tata Tertib dan Nilai Sekolah

Setiap sekolah memiliki aturan dan nilai-nilai dasar seperti disiplin, sopan santun, dan kerja sama. Penerapan tata tertib bukan hanya untuk menegakkan kedisiplinan, tetapi juga mendidik siswa agar mampu beradaptasi dan hidup tertib dalam masyarakat.

Contoh nyata:
Sekolah yang menerapkan โ€œprogram salam dan senyum setiap pagiโ€ melatih siswa untuk berinteraksi dengan ramah kepada guru dan teman-temannya. Kebiasaan ini membentuk perilaku sosial yang positif.


5. Melalui Pembelajaran Lintas Kurikulum (Life Skills Education)

Sekolah dapat mengembangkan program pendidikan karakter dan kecakapan hidup (life skills) yang melatih kemampuan sosial siswa, seperti komunikasi efektif, kerja tim, dan pemecahan masalah.

Contoh nyata:
Kegiatan โ€œProyek Profil Pelajar Pancasilaโ€ dalam Kurikulum Merdeka melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok lintas kelas, misalnya membuat proyek sosial seperti penanaman pohon atau kampanye kebersihan. Siswa belajar berinteraksi dengan masyarakat dan berkontribusi secara nyata.


6. Melalui Bimbingan dan Konseling

Guru BK berperan membantu siswa yang mengalami kesulitan beradaptasi sosial. Melalui bimbingan kelompok atau konseling individu, siswa diajak mengenali diri dan belajar menghadapi masalah sosial secara sehat.

Contoh nyata:
Siswa yang sering berselisih dengan teman dibimbing oleh guru BK untuk memahami pentingnya komunikasi asertif dan penyelesaian konflik secara damai.

Baca juga: Digitalisasi Jasa Keuangan: Transformasi Kegiatan Ekonomi di Era Modern


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.