Home » IPS Kelas 7 » Contoh Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut
Posted in

Contoh Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut

Contoh Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut (ft.istimewa)
Contoh Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut (ft.istimewa)

Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 95.000 km, menjadikannya salah satu negara dengan wilayah pesisir dan laut terpanjang di dunia. Kondisi geografis ini memberikan potensi ekonomi yang luar biasa besar, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir. Apa Contoh Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut?

Daerah pesisir bukan hanya tempat tinggal para nelayan, tetapi juga menjadi pusat berbagai kegiatan ekonomi, seperti perikanan, perdagangan laut, pariwisata bahari, industri garam, hingga budidaya rumput laut. Semua kegiatan tersebut berperan penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, menyerap tenaga kerja, serta menopang ekonomi nasional.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai contoh kegiatan ekonomi di daerah pesisir dan laut, lengkap dengan diagram alur, contoh nyata, serta kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.


1. Pengertian Daerah Pesisir dan Laut

Daerah pesisir adalah wilayah peralihan antara daratan dan lautan yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Wilayah ini mencakup pantai, muara sungai, dan perairan dangkal.

Sedangkan laut adalah wilayah perairan yang lebih luas dan dalam, yang menjadi habitat berbagai sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang, dan minyak bumi.

Keduanya saling terhubung dan memiliki fungsi penting bagi keberlangsungan kehidupan ekonomi dan ekologi masyarakat.


2. Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir dan Laut

Berikut beberapa jenis kegiatan ekonomi utama yang berkembang di wilayah pesisir dan laut Indonesia:

a. Perikanan Tangkap

Kegiatan ini dilakukan dengan menangkap ikan langsung di laut menggunakan kapal dan alat tangkap seperti jaring, pancing, atau bubu.

Contoh daerah:

  • Bitung (Sulawesi Utara) – pusat industri perikanan tuna.
  • Tegal (Jawa Tengah) – terkenal dengan hasil tangkapan ikan pelagis seperti tongkol dan kembung.

Hasil tangkapan ikan dijual ke pasar lokal maupun diekspor ke luar negeri.


b. Budidaya Perikanan (Akuakultur)

Tidak semua hasil laut berasal dari tangkapan liar. Banyak masyarakat pesisir yang membudidayakan ikan, udang, kerang, atau rumput laut di tambak dan keramba.

Contoh:

  • Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan dikenal sebagai daerah penghasil rumput laut terbaik di Indonesia.
  • Lampung dan Sulawesi Tengah menjadi sentra tambak udang vaname untuk ekspor.

Budidaya perikanan ini membantu menjaga kelestarian laut karena tidak menekan populasi ikan liar.


c. Pariwisata Bahari

Pantai dan laut Indonesia menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Pariwisata bahari seperti snorkeling, diving, dan wisata perahu menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat lokal.

Contoh:

  • Raja Ampat (Papua Barat Daya) dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara) menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia.
  • Masyarakat setempat bekerja sebagai pemandu wisata, penyedia penginapan, atau pengrajin suvenir laut.

Kegiatan ini memberikan efek ganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah.


d. Perdagangan Hasil Laut

Kegiatan perdagangan ikan segar, udang, cumi, dan produk olahan laut menjadi roda ekonomi utama di pelabuhan-pelabuhan perikanan seperti Pelabuhan Muara Baru (Jakarta) dan Pelabuhan Benoa (Bali).

Pedagang membeli hasil tangkapan dari nelayan, mengolahnya, dan mendistribusikannya ke pasar lokal maupun luar negeri.


e. Industri Pengolahan Hasil Laut

Untuk meningkatkan nilai tambah, hasil laut diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kaleng, abon ikan, terasi, dan kerupuk ikan.

Contoh:

  • Makassar terkenal dengan industri pengolahan ikan asin dan abon.
  • Cirebon dikenal dengan industri terasi dan kerupuk udang.

Industri ini membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.

Baca juga: Potensi Letusan Gunung Api di Indonesia: Fakta dan Upaya Mitigasi


f. Produksi Garam dan Energi Laut

Selain perikanan, masyarakat pesisir juga mengembangkan industri garam rakyat di daerah seperti Madura, Kupang, dan Cirebon.

Selain itu, potensi energi laut seperti gelombang, arus, dan angin laut juga mulai dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan.


3. Diagram Alur Kegiatan Ekonomi di Daerah Pesisir

+————————+

| Sumber Daya Laut &     |

| Pesisir (Ikan, Garam,  |

| Pariwisata, Energi)    |

+———–+————+

            |

            v

+————————+

| Kegiatan Ekonomi:      |

| – Perikanan Tangkap    |

| – Budidaya Laut        |

| – Pariwisata Bahari    |

| – Perdagangan & Industri|

+———–+————+

            |

            v

+————————+

| Nilai Tambah Ekonomi   |

| (Lapangan Kerja,       |

| Pendapatan Masyarakat, |

| Ekspor, Pajak Daerah)  |

+————————+

Diagram di atas menggambarkan bagaimana sumber daya pesisir dan laut menjadi dasar berbagai kegiatan ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.


4. Contoh Nyata: Ekonomi Laut di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Kabupaten Sidoarjo menjadi contoh nyata keberhasilan pengembangan ekonomi pesisir terpadu.

Masyarakat Sidoarjo tidak hanya menangkap ikan, tetapi juga mengembangkan tambak udang dan bandeng, industri petis dan kerupuk udang, serta wisata kuliner laut.

Pemerintah daerah juga menyediakan pelatihan manajemen usaha dan bantuan alat produksi.
Hasilnya:

  • Pendapatan masyarakat meningkat rata-rata 25% dalam 5 tahun terakhir.
  • Produk perikanan Sidoarjo berhasil menembus pasar ekspor ke Jepang dan Uni Eropa.

Contoh ini menunjukkan bahwa pengelolaan ekonomi pesisir yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut.


5. Dampak Ekonomi dari Kegiatan di Daerah Pesisir

a. Dampak Positif
  1. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat — masyarakat memiliki sumber penghasilan dari berbagai sektor seperti perikanan dan pariwisata.
  2. Menumbuhkan Usaha Mikro dan Koperasi — muncul UMKM pengolahan hasil laut dan koperasi nelayan.
  3. Meningkatkan Devisa Negara — ekspor hasil laut menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar Indonesia.
  4. Mendorong Pertumbuhan Infrastruktur — berkembangnya pelabuhan, jalan, dan fasilitas wisata.
b. Dampak Negatif (Jika Tidak Dikelola dengan Baik)
  1. Kerusakan Lingkungan Laut akibat penangkapan ikan berlebih dan limbah industri.
  2. Ketimpangan Pendapatan antara nelayan kecil dan perusahaan besar.
  3. Alih Fungsi Lahan Pesisir menjadi kawasan industri atau wisata tanpa memperhatikan ekosistem.

6. Upaya Peningkatan Kegiatan Ekonomi Pesisir

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi pesisir, diperlukan langkah-langkah strategis seperti:

  1. Penguatan Koperasi Nelayan dan UMKM agar nelayan memiliki posisi tawar yang lebih kuat.
  2. Pendidikan dan Pelatihan Teknologi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola hasil laut.
  3. Pengelolaan Berkelanjutan melalui konsep Blue Economy — yaitu pemanfaatan laut tanpa merusak lingkungan.
  4. Peningkatan Infrastruktur Pesisir seperti pelabuhan, pasar ikan, dan fasilitas penyimpanan dingin.
  5. Digitalisasi Perdagangan Hasil Laut agar produk nelayan dapat menjangkau pasar nasional dan internasional secara langsung.

7. Hubungan Kegiatan Ekonomi Laut dengan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan ekonomi di daerah pesisir tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat kohesi sosial. Ketika masyarakat pesisir berdaya secara ekonomi, tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial pun meningkat.

Selain itu, adanya koperasi dan kelompok usaha bersama memperkuat semangat gotong royong dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut.


8. Kesimpulan

Kegiatan ekonomi di daerah pesisir dan laut memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Melalui perikanan, budidaya, perdagangan, dan pariwisata bahari, masyarakat pesisir menjadi bagian penting dari rantai ekonomi Indonesia.

Namun, pengelolaan ekonomi pesisir harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan pemerataan manfaat, agar laut tetap menjadi sumber kehidupan bagi generasi yang akan datang.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa saja contoh kegiatan ekonomi di daerah pesisir?
Contohnya adalah perikanan tangkap, budidaya laut, perdagangan hasil laut, pariwisata bahari, dan industri pengolahan ikan.

2. Mengapa daerah pesisir memiliki potensi ekonomi besar?
Karena memiliki sumber daya alam melimpah seperti ikan, rumput laut, garam, dan potensi wisata yang menarik.

3. Apa dampak kegiatan ekonomi laut terhadap masyarakat?
Dapat meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi lokal.

4. Apa tantangan utama dalam pengelolaan ekonomi pesisir?
Kerusakan lingkungan laut, ketimpangan pendapatan, dan alih fungsi lahan menjadi kawasan industri.

5. Bagaimana cara menjaga keberlanjutan ekonomi pesisir?
Dengan menerapkan konsep ekonomi biru (Blue Economy), memperkuat koperasi nelayan, dan melibatkan masyarakat dalam pelestarian laut.


Referensi
  • Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Kelautan dan Perikanan Indonesia 2024.
  • Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Laporan Tahunan Sektor Kelautan 2023.
  • FAO Indonesia. Blue Economy Implementation in Coastal Areas, 2023.
  • Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Laporan Ekonomi Pesisir 2024.
  • UNDP Indonesia. Sustainable Coastal Development Report, 2023.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.