PT Pertamina (Persero) merupakan BUMN energi terbesar di Indonesia, yang membawahi seluruh rantai nilai energi—dari hulu (eksplorasi) hingga hilir (pengolahan dan distribusi). Artikel ini mengulas sejarah, struktur, peran, tantangan, hingga evolusi lingkungan dan tata kelola Pertamina dalam menghadapi dinamika industri energi global. Bagimana kiprah Pertamina: Pilar Energi Nasional di Arus Transformasi Global?
1. Sejarah & Transformasi Korporasi
Pertamina berawal dari nasionalisasi aset Belanda pada akhir 1950-an. Didirikan pertama kali sebagai Permina pada 10 Desember 1957 dan menyatu dengan Pertamin pada 1968 untuk membentuk Pertamina. Setelah reformasi regulasi, pada September 2003, perusahaan ini berubah status menjadi Perseroan PT Pertamina (Persero) sesuai UU No. 22 Tahun 2001.
2. Struktur Bisnis & Ruang Lingkup Operasi
Sebagai perusahaan energi terintegrasi, Pertamina bergerak di sektor hulu (eksplorasi dan produksi), kilang & petrokimia, komersial & perdagangan, gas, listrik & energi terbarukan, serta logistik pengapalan. Perusahaan ini juga mencakup kegiatan asuransi, properti, hingga layanan penerbangan melalui anak usaha yang mendukung operasional utama.
Dengan pendapatan mencapai US$ 75,8 miliar dan aset sebesar US$ 91,12 miliar pada 2023, Pertamina memiliki lebih dari 48.000 karyawan (2024) dan merupakan tulang punggung rantai energi nasional.
3. Kepemimpinan Strategis & Ekspansi Global
Sejak 2018, CEO Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati, yang tampil sebagai sosok kritikal dalam merajut strategi dan memperluas jaringan perusahaan secara global. Pertamina telah menjalin jejak internasional melalui eksplorasi dan produksi di berbagai negara (Iraq, Malaysia, Sudan, Qatar, Libia, Australia, hingga Blok ONWJ dan Madura)
4. Komitmen Keberlanjutan & Energi Baru
Dalam merespons tekanan global terhadap emisi karbon, Pertamina menargetkan net zero scope 1 & 2 emissions pada 2060, serta pengurangan emisi sebesar 30% dari level 2010 pada 2030. Hal ini menandai pergeseran perusahaan menuju energi bersih dan investasi berkelanjutan.
5. Inovasi Teknologi: CCS Hub & Digitalisasi
Pada Mei 2024, Pertamina bersama ExxonMobil dan KNOC menandatangani kerangka kerja pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) di Jawa, bertujuan memanfaatkan cadangan sumur tua sebagai lokasi penyimpanan COâ‚‚.
Selain itu, Pertamina meluncurkan MyPertamina, platform digital yang memudahkan pembayaran non-tunai di SPBU melalui aplikasi mobile sebagai bagian dari transformasi digital konsumen BBM.
6. Kendala & Isu Tata Kelola
Sementara Pertamina melaju ke ranah modern, perusahaan tidak luput dari kendala tata kelola. Pada Februari 2025, Kejaksaan Agung menetapkan sejumlah eksekutif Pertamina Patra Niaga dan unit-unit lain sebagai tersangka kasus korupsi impor minyak antara 2018–2023, yang merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun (US$ 12 miliar). Salah satu tuduhan menyebutkan campur aduknya BBM subsidi yang tidak sesuai standar.
7. Peran Vital dalam Energi Nasional
Pertamina menguasai sekitar 68% produksi minyak nasional dan 42% produksi gas, serta memegang kapasitas kilang yang memadai, memenuhi sekitar 60% kebutuhan domestik. Perannya krusial dalam menjaga ketahanan energi, stabilitas pasokan, serta menyokong pembangunan ekonomi nasional.
8. Masa Depan: Menuju Transisi Energi
Pertamina: Pilar Energi Nasional, melawan tren global, Pertamina berupaya memperluas portofolio ke energi terbarukan seperti biofuel, tenaga surya, serta hydrogen. Proses transformasi ini menuntut investasi besar, kolaborasi global, dan reformasi internal menyeluruh agar tetap relevan dalam rantai energi global.
Baca juga: Contoh Lembaga Ekonomi di Indonesia dan Peranannya dalam Perekonomian
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Kapan Pertamina didirikan dan asal-usulnya?
Pertamina bermula sebagai Permina pada 10 Desember 1957. Setelah menyatu dengan Pertamin, perusahaan resmi dinamai Pertamina pada 1968.
2. Apa saja lini bisnis utama Pertamina?
Pertamina menjalankan bisnis hulu (produksi), kilang & petrokimia, perdagangan BBM, gas, energi baru & terbarukan, serta logistik dan asuransi melalui anak usaha.
3. Siapa CEO Pertamina sejak 2018?
Sejak 30 Agustus 2018, jabatan CEO dipegang oleh Nicke Widyawati.
4. Apa proyek inovatif terbaru Pertamina di bidang lingkungan?
Pertamina berkolaborasi dengan ExxonMobil dan KNOC pada proyek CCS Hub di laut Jawa untuk menyimpan COâ‚‚.
5. Apa itu MyPertamina?
MyPertamina adalah aplikasi digital pelopor pembayaran non-tunai untuk pembelian BBM, diluncurkan sejak 2016–2017.
6. Apakah Pertamina pernah terlibat dalam kasus korupsi?
Ya, pada Februari 2025, sejumlah eksekutif anak usaha Pertamina ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi impor minyak yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 193,7 triliun.
7. Bagaimana kontribusi Pertamina dalam energi nasional?
Pertamina memproduksi sekitar 68% minyak nasional dan 42% gas, serta memiliki kapasitas kilang untuk memenuhi mayoritas kebutuhan domestik.
8. Apa strategi keberlanjutan jangka panjang Pertamina?
Pertamina telah menetapkan target mencapai net zero scope 1 & 2 pada tahun 2060, serta mengurangi emisi sebesar 30% dari tahun 2010 pada 2030.
Referensi
- Wikipedia (en) – Sejarah, transformasi korporasi Pertamina
- Wikipedia (id) – Struktur bisnis, kinerja keuangan, anak usaha
- Indonesia Investments – Laporan bisnis dan kegiatan energi
- Resource Governance – Target emisi dan tantangan transisi energi
- Reuters – Perjanjian CCS dengan ExxonMobil & KNOC
- Wikipedia (MyPertamina) – Peluncuran dan fungsi aplikasi
- Wikipedia (2025 Pertamina corruption case) – Kasus korupsi impor minyakÂ
Â