Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan terbesar dan tertua yang pernah berdiri di Pulau Jawa. Kerajaan ini memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban Hindu-Buddha di Indonesia, terutama dalam bidang budaya, agama, arsitektur, dan pemerintahan. Dengan peninggalan-peninggalannya yang luar biasa seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur, Mataram Kuno menjadi simbol kejayaan peradaban klasik Nusantara.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, dinasti-dinasti yang berkuasa, pusat kekuasaan, pengaruh agama Hindu-Buddha, serta peninggalan budaya dan peran penting kerajaan ini dalam sejarah Indonesia.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berdiri sekitar abad ke-8 Masehi di wilayah Jawa Tengah. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, kerajaan ini awalnya diperintah oleh dinasti Sanjaya, yang menganut agama Hindu. Kemudian muncul juga dinasti Syailendra yang menganut agama Buddha Mahayana.
Informasi awal mengenai kerajaan ini didapat dari Prasasti Canggal (732 M) yang ditemukan di Gunung Wukir. Prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Sanjaya mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang memuja dewa Siwa. Sanjaya dikenal sebagai pendiri Dinasti Sanjaya dan dianggap sebagai tokoh awal dalam sejarah Mataram Kuno.
Dinasti yang Berkuasa di Mataram Kuno
1. Dinasti Sanjaya (Hindu)
Dinasti Sanjaya merupakan dinasti pertama yang memerintah Mataram Kuno. Raja Sanjaya adalah tokoh utama dari dinasti ini. Dinasti Sanjaya dikenal memeluk agama Hindu, khususnya aliran Siwa. Raja-raja dari dinasti ini mendirikan berbagai candi Hindu, termasuk Candi Prambanan yang megah.
Beberapa raja terkenal dari Dinasti Sanjaya antara lain:
- Sanjaya (pendiri)
- Rakai Panangkaran
- Rakai Pikatan
2. Dinasti Syailendra (Buddha)
Dinasti Syailendra muncul sekitar abad ke-8 M dan menguasai Mataram Kuno terutama di wilayah selatan Jawa Tengah. Mereka menganut agama Buddha Mahayana dan terkenal sebagai pendiri Candi Borobudur, salah satu keajaiban arsitektur dunia.
Raja terkenal dari Dinasti Syailendra antara lain:
- Raja Dharanindra
- Raja Samaratungga
- Putri Pramodhawardhani
Hubungan antara Dinasti Sanjaya dan Syailendra sempat menimbulkan berbagai teori, seperti adanya perebutan kekuasaan, pernikahan politik, atau pembagian wilayah secara damai.
Perpindahan Pusat Pemerintahan
Pada awalnya, pusat Kerajaan Mataram Kuno berada di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di sekitar daerah Kewu yang kini mencakup Sleman, Magelang, dan sekitarnya. Namun, pada masa pemerintahan Mpu Sindok (abad ke-10), pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa Timur.
Perpindahan ini diduga karena bencana alam, seperti letusan Gunung Merapi dan banjir lahar dari sungai-sungai besar, atau karena tekanan politik dari kerajaan-kerajaan tetangga. Dengan pindahnya pusat kekuasaan, Mpu Sindok mendirikan Dinasti Isyana dan mendirikan kerajaan baru di Jawa Timur yang dikenal sebagai kelanjutan dari Mataram Kuno.
Agama dan Kebudayaan
Kerajaan Mataram Kuno adalah pusat perkembangan dua agama besar: Hindu dan Buddha. Kedua agama ini hidup berdampingan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti seni, arsitektur, sastra, dan sistem sosial.
Agama Hindu
- Menganut aliran Siwaisme.
- Membangun candi-candi pemujaan dewa Siwa.
- Ritual dan keagamaan dilakukan oleh para brahmana.
Agama Buddha
- Berkembang di bawah Dinasti Syailendra.
- Berpusat pada pemujaan Buddha dan bodhisattva.
- Muncul karya besar seperti Candi Borobudur.
Baca juga: Monumen Nasional (Monas): Sejarah, Makna, dan Filosofinya
Peninggalan Penting Kerajaan Mataram Kuno
1. Candi Borobudur
Candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8. Candi ini terdiri dari 10 tingkat yang melambangkan jalan spiritual menuju Nirwana. Terdapat lebih dari 2.600 panel relief dan 500 arca Buddha.
2. Candi Prambanan
Kompleks candi Hindu yang dibangun oleh Dinasti Sanjaya, terdiri dari tiga candi utama: Siwa, Brahma, dan Wisnu. Prambanan mencerminkan kejayaan arsitektur Hindu Jawa.
3. Prasasti Canggal
Menjelaskan pendirian kerajaan oleh Raja Sanjaya dan menyebut Gunung Wukir sebagai lokasi awal pusat pemerintahan.
4. Candi Kalasan, Sewu, dan Plaosan
Candi-candi Buddha yang menunjukkan hubungan erat antara Dinasti Syailendra dan perkembangan seni bangunan di masa itu.
Peran Kerajaan Mataram Kuno dalam Sejarah Indonesia
- Pusat Penyebaran Hindu-Buddha
Kerajaan ini menjadi jembatan penting bagi penyebaran nilai-nilai Hindu-Buddha ke seluruh wilayah Nusantara. - Kemajuan Arsitektur dan Seni
Melahirkan mahakarya arsitektur seperti Borobudur dan Prambanan yang hingga kini menjadi warisan dunia. - Peninggalan Sastra dan Budaya
Terdapat karya-karya sastra berbahasa Sanskerta dan Jawa Kuno yang menggambarkan tingkat literasi dan budaya tinggi. - Dasar Kerajaan-kerajaan Selanjutnya
Mataram Kuno menjadi dasar lahirnya kerajaan-kerajaan besar seperti Kediri, Singhasari, hingga Majapahit.
Masa Kemunduran Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno mulai mengalami kemunduran pada abad ke-10. Penyebabnya antara lain:
- Bencana alam (letusan Gunung Merapi).
- Perubahan jalur perdagangan.
- Serangan dari kerajaan luar (Sriwijaya atau kerajaan lokal lain).
- Perpindahan pusat kekuasaan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok.
Setelah itu, Kerajaan Mataram Kuno tidak lagi eksis dalam bentuk aslinya namun bertransformasi menjadi Kerajaan Medang di Jawa Timur.
Kesimpulan
Kerajaan Mataram Kuno merupakan pusat peradaban Hindu-Buddha yang memainkan peran penting dalam pembentukan sejarah dan kebudayaan Indonesia. Dengan peninggalan luar biasa seperti Borobudur dan Prambanan, serta warisan intelektual dalam bentuk prasasti dan karya sastra, Mataram Kuno menjadi bukti bahwa Nusantara telah mencapai peradaban tinggi sebelum kedatangan pengaruh asing lain.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Di mana letak Kerajaan Mataram Kuno?
Kerajaan Mataram Kuno awalnya berpusat di Jawa Tengah, lalu dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok.
2. Siapa raja terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno?
Raja Sanjaya, Rakai Pikatan, Samaratungga, dan Mpu Sindok adalah beberapa tokoh penting dari kerajaan ini.
3. Apa peninggalan paling terkenal dari Mataram Kuno?
Candi Borobudur dan Candi Prambanan adalah dua peninggalan arsitektur paling monumental dari Mataram Kuno.
4. Apa agama yang dianut di Kerajaan Mataram Kuno?
Mataram Kuno menganut dua agama besar: Hindu (terutama Siwa) dan Buddha (Mahayana), tergantung dinasti yang berkuasa.
5. Mengapa pusat kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur?
Kemungkinan karena bencana alam (letusan gunung), masalah politik, atau tekanan dari kerajaan lain seperti Sriwijaya.
Referensi
- Coedès, George. The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press, 1968.
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Balai Pustaka, 1990.
- Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Candi Borobudur dan Candi Prambanan: Warisan Dunia UNESCO.
- Balai Arkeologi Yogyakarta. Laporan Penelitian Situs Mataram Kuno, 2020.