Contoh peran seorang penguasa dapat menjadi suatu sejarah politik, misalnya peran yang dilakukan oleh Daendels ketika menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Salah satu tindakan dari keputusan politiknya yang sangat penting bagi sejarah Indonesia ialah pembuatan Jalan Raya yang terbentang dari ujung barat Pulau Jawa yaitu Anyer sampai dengan ujung timur Pulau Jawa yaitu Panarukan.
Pembuatan jalan raya ini berawal dari keputusan politik Daendels yang bertugas mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris, tetapi kemudian berakibat pada aspek-aspek lainnya. Pembangunan jalan raya sebagai suatu sebab, dapat berakibat pada aspek-aspek lain yang tidak lagi merupakan peristiwa politik. Aspek-aspek lain tersebut misalnya pertumbuhan kota-kota di Jawa Barat yang dilalui jalan raya.
Kota-kota tersebut misalnya Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, dan kota-kota lainnya. Di antara kota-kota tersebut dibangun jalur ekonomi, karena jalan tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi bagi barang-barang yang dihasilkan oleh daerah tersebut.
Di dalam kota-kota tersebut memungkinkan tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat, masyarakat mudah berinteraksi secara ekonomi karena terdapat sarana transportasi, sehingga kegiatan perdagangan antarmasyarakat semakin meluas.
Bahkan secara sosial dapat menimbulkan suatu kegiatan usaha jasa, misalnya jasa pengangkutan barang yang menggunakan gerobak kuda. Berdasarkan contoh di atas, dapatlah dilihat bahwa peristiwa politik dapat menjadi sebab terhadap peristiwa-peristiwa lainnya seperti peristiwa ekonomi dan sosial.
Peran kelompok dapat menjadi peristiwa politik
Selain peran individu dalam politik, peran kelompok juga dapat menjadi peristiwa politik. Misalkan, peristiwa peran yang dilakukan oleh partai politik dalam kampanye. Partai politik merupakan kumpulan individu-individu yang berkumpul untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya, yang biasanya akan mereka perjuangkan nanti di parlemen.
Kegiatan kampanye merupakan bagian dari kegiatan pemilu. Kegiatan pemilu dapat memperlihatkan bagaimana individuindividu itu berperilaku. Dalam kegiatan kampanye, partai-partai berlombalomba dengan berbagai jargon yang mereka ungkapkan untuk meraih massa.
Kegiatan kampanye sebagai peristiwa politik
Contoh peran seorang penguasa dapat menjadi suatu sejarah politik, kegiatan kampanye sebagai peristiwa politik dapat menjadi sebab bagi peristiwa-peristiwa lainnya. Misalnya apabila kampanye itu dilakukan tidak dengan tertib dan tumbuhnya fanatisme yang berlebihan di kalangan pengikut atau massa partai politik, dapat berakibat lahirnya peristiwa konflik sosial atau kerusuhan.
Baca juga Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dipersiapkan Jepang
Selain berakibat secara sosial, kampanye dapat pula berakibat pada kegiatan ekonomi. Misalnya setiap partai politik memiliki identitasnya masing-masing. Identitas tersebut dapat dilihat pada bendera dan kaos yang digunakan oleh massanya.
Untuk kegiatan kampanye, identitas tersebut harus digunakan, dan membutuhkan jumlah yang cukup banyak. Pemenuhan identitas tersebut tidak mungkin dilakukan oleh partai itu sendiri, sebab partai lebih berkonsentrasi pada kegiatan politik. Akibatnya, tumbuhlah para pengusaha atau penjual bendera dan kaos partai politik.
Baca juga Makna Proklamasi Untuk Indonesia dan Dunia Internasional
Terjadi perdagangan bendera dan kaos partai dalam jumlah yang lebih besar. Bagi sekelompok pedagang atau pengusaha, ini merupakan peristiwa ekonomi yang sangat menguntungkan.
Partai politik dalam melakukan kampanye biasanya dilakukan di lapangan yang terbuka luas dan membutuhkan kerumunan massa yang cukup besar. Bagi sekelompok pedagang makanan, khususnya pedagang kecil, kerumunan massa ini merupakan potensi untuk mencari konsumen dalam rangka menjual dagangannya.
Dalam kegiatan kampanye ini ternyata terjadi peristiwa ekonomi, yaitu terjadinya transaksi dagang antara pedagang makanan yang menjajakan di tempat berlangsungnya kampanye dengan massa pendukung partai.
Leave a Reply