Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia. Kesadaran nasional bangsa Indonesia tidak muncul begitu saja. Kesadaran tersebut muncul melalui proses sejarah yang panjang. Pengalaman kegagalan dan pengetahuan akan pentingnya kesadaran nasional dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut muncul dari pengalaman bangsa Indonesia sendiri ataupun pengalaman dari bangsa lain. Sebagai bagian bangsa di dunia, kita tidak dapat menutup mata bahwa perubahan di belahan dunia lain akan memengaruhi perkembangan sejarah negeri kita.
Demikian halnya sejarah nasionalisme Indonesia awal abad XX. Banyak faktor dari luar yang turut memengaruhi perkembangan nasionalisme Indonesia. Sebagai contoh adalah perkembangan nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan pengetahuan bangsa Indonesia yang kemudian diambil pelajaran oleh para tokoh pergerakan nasional Indonesia.
Banyaknya pelajar Indonesia yang belajar, baik di Eropa maupun Timur Tengah membawa perubahan baru dalam strategi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di bawah ini kita akan mengkaji latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia, terutama yang didorong oleh berbagai faktor dari dalam.
Pengaruh Perluasan Kekuasaan Barat
Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia.
Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan tersebut dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.
a. Politik
Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia. Meluasnya kekuasaan kolonial bangsa Barat membuat kerajaankerajaan di Indonesia semakin lemah. Campur tangan Belanda dalam berbagai urusan kerajaan di Indonesia semakin besar.
Hampir semua kerajaan di Indonesia berada di bawah tekanan kekuasaan Belanda. Kewenangan para penguasa, seperti raja dan adipati kian terbatas. Walaupun status mereka masih tetap ada, hanya sebagai simbol. Sebab Belandalah yang besar peranannya dalam menentukan berbagai kebijakan di Indonesia.
Contoh campur tangan Belanda dalam urusan dalam negeri kerajaan adalah dalam konflik di Kerajaan Banten, Mataram, dan Banjarmasin. Setiap terjadi konflik, Belanda selalu mendukung salah satu kekuatan yang bertikai.
Setelah menang, Belanda menekan pihak yang menang karena Belanda merasa telah berjasa. Kemudian, terjadilah berbagai perjanjian yang sangat merugikan kekuasaan kerajaan di Indonesia.
b. Ekonomi
Perubahan yang terjadi di bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.
- Raja/bupati tidak lagi mendapatkan upeti/lungguh dari penghasilan tanah. Belanda menerapkan sistem ekonomi uang dan para penguasa pribumi dianggap sebagai pegawai Belanda. Imbalan bagi pegawai adalah uang.
- Kemiskinan melanda di seluruh pelosok negeri. Kerja wajib dan tanam paksa sama sekali tidak memberikan kesejahteraan rakyat Indonesia.
c. Sosial
Perubahan yang terjadi di bidang sosial, antara lain sebagai berikut.
- Penyakit-penyakit sosial, seperti gelandangan, pengemis, dan pencurian terjadi karena terimpitnya rakyat oleh kesulitan ekonomi.
- Menurunnya pertumbuhan penduduk karena tingginya angka kematian.
d. Budaya dan Agama
Perubahan yang terjadi di bidang budaya dan agama, antara lain sebagai berikut.
- Merasuknya budaya Barat, seperti dalam etika pergaulan, gaya hidup, bahasa, dan pakaian. Pakaian adat keraton pun dipengaruhi oleh kekuasaan bangsa Barat.
- Berkembangnya agama Kristen di Indonesia.
Tekanan penjajah dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial seperti di atas terus membakar semangat Indonesia untuk mengusir Belanda. Hal inilah yang mendorong bangsa Indonesia mencari berbagai upaya untuk membebaskan diri dari belenggu penjajah.
Baca juga Faktor internal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional