Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT

Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT

Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT, Terdapat beberapa model pengembangan media pembelajaran berbasis ICT, yang didasarkan pada model pengembangan media secara umum.

Pramita Setiyo Rahayu, dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Interaktif Untuk Memfasilitasi Belajar Mandiri Pada Pokok Bahasan Luas Dan Keliling Bangun Datar Di Kelas Bilingual SMP Tingkat VII” (2009) merangkum beberapa model pengembangan media yang dikemukakan oleh beberapa penulis sebagai berikut.

1. Prinsip pengembangan media menurut William W. Lee dan Diana L. Owens (2004: 162): (1) menyusun sebuah kerangka dari pengembangan alat, pengembangan spesifikasi, dan standarnya; (2) mengembangkan bagian-bagian dari media yang telah dicocokkan dengan kerangkanya; (3) meninjau dan perbaiki produknya; (4) mengimplementasikan produk akhirnya.

2. Borg via Sigit (2006: 44-45), menyarankan sepuluh langkah dalam model Research and Development (R&D), yaitu: (1) melakukan pengumpulan informasi; (2) melakukan perancangan; (3) mengembangkan bentuk produk awal; (4) melakukan uji coba lapangan permulaan; (5) melakukan revisi terhadap produk utama; (6) melakukan uji coba lapangan utama; (7) melakukan revisi terhadap uji lapangan utama; (8) melakukan uji lapangan operasional; (9) melakukan revisi terhadap produk akhir; dan (10) mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk.

Gambar 33a. Ilustrasi Model Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT (ilustrasi foto/Edukamer)

3. Arief S. Sadiman (Rahayu Setyaningsih, 2006) mengemukakan model delapan langkah: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir materi; (4) perumusan alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) uji coba, (7) revisi; dan (8) produksi media.

4. Entis Sutisna (Rahayu Setyaningsih, 2006: 34-35), menyatakan bahwa langkah untuk mengembangkan program pebelajaran dengan basis komputer adalah sebagai berikut: (1) perencanaan awal; (2) menyiapkan materi; (3) mendesain paket program pembelajaran; dan (4) memvalidasi paket program pembelajaran.

5. Model pengembangan menggunakan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang biasa digunakan oleh para perancang dan pengembang pelatihan.

Selain model-model pengembangan tersebut juga terdapat model pengembangan menurut Thiagarajan dkk, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengem-bangan), Dessiminate (pendesiminasian atau penyebaran). Tahap penyebaran dilakukan setelah didahului tahap validasi yang merupakan bagian dari tahap Develop (Yuni Yamasari, 2010).

Baca juga Komputer dalam Proses Belajar

DAFTAR PUSTAKA
  • Steketee, C. (2005). “Integrating ICT as an integral teaching and learning tool into preservice teacher training courses”. Issues In Educational Research, 15(1), 101- 113. http://www.iier.org.au/iier15/steketee.html (diakses 27-11-2012)
  • Sahid. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. UNY
  • Sudono, Anggani. 2004. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta : Grasindo
  • Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.