Home » IPS Kelas 10 » Pandangan Dunia (World View) tentang budaya
Pandangan Dunia (World View) tentang budaya

Pandangan Dunia (World View) tentang budaya

Pandangan Dunia (World View) tentang budaya. Budaya, meskipun konsep dan uraiannya abstrak, merupakan salah satu unsur terpenting dalam aspek-aspek perseptual komunikasi antar budaya. Pandangan dunia berkaitan dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta, dan masalah-masalah filosofis lainnya yang berkenaan dengan konsep makhluk. 

Pandangan dunia membantu kita untuk mengetahui posisi dan tingkatan kita dalam alam semesta. Oleh karena pandangan dunia begitu kompleks, kita sulit melihatnya dalam suatu interaksi antar budaya. 

Kita sulit melihatnya dalam suatu interaksi antar budaya. Isu-isu pandangan dunia bersifat abadi dan merupakan landasan paling mendasar dari suatu budaya. Seorang Katolik tentu saja mempunyai suatu pandangan dunia yang berbeda dibandingkan dengan seorang Muslim, Yahudi, atau seorang Atheis. 

Pandangan Dunia (World View) tentang budaya orang-orang Indian Amerika tentang kedudukan manusia dalam alam semesta tentu sangat berbeda dengan pandangan orang-orang Amerika asal Eropa kelas menengah tentang hal yang sama.

Pandangan Manusia dengan alam

Penduduk asli Amerika itu memandang manusia bersatu dengan alam. Mereka menganggap bahwa ada suatu hubungan yang seimbang antara manusia dan lingkungan, suatu kerjasama (partnership) yang adil dan terhormat. Sementara itu, orang-orang Amerika keturunan Eropa itu mempunyai gambaran dunia yang berpusat pada manusia.

Oleh karena mereka mempunyai kepercayaan yang kuat bahwa manusia itu berkuasa dan terpisah dari alam, mereka memperiakukan alam semesta sebagai milik mereka, suatu tempat untuk melaksanakan keinginan-keinginan dan harapan-harapan mereka dengan kekuasaan ilmu dan teknologi.  

Pandangan dunia sangat mempengaruhi budaya. Efeknya seringkali tak kentara dalam hal-hal yang tampak nyata dan remeh seperti pakaian, isyarat, dan perbendaharaan kata. 

Bayangkan pandangan dunia suatu budaya analog dengan sebuah batu kerikil yang dilemparkan ke kolam. Seperti batu yang menyebabkan riak-riak yang menyebar di seluruh permukaan kolam, pandangan dunia menyebar pula pada budaya dan menembus setiap fasetnya. 

Pandangan dunia mempengaruhi kepercayaan, nilai, sikap, penggunaan waktu, dan banyak aspek budaya lainnya. Dengan cara-cara yang tak terlihat dan tidak nyata, pandangan dunia sangat mempengaruhi komunikasi antar budaya.

Oleh karena sebagai anggota suatu budaya setiap pelaku komunikasi mempunyai pandangan dunia yang tertanam dalam pada jiwa yang sepenuhnya dianggap benar dan ia otomatis menganggap bahwa pihak lainnya memandang dunia sebagaimana ia memandangnya. 

Organisasi Sosial

Cara bagaimana suatu budaya mengorganisasikan dirinya dan lembaga-lembaganya juga mempengaruhi bagaimana anggota-anggota budaya mempersepsi dunia dan bagaimana mereka berkomunikasi.  

Keluarga, meskipun merupakan organisasi sosial terkecil dalam suatu budaya, mempunyai pengaruh terpenting dalam pengembangan nilai dan budaya masyarakat. Keluargalah yang paling berperanan dalam mengembangkan anak selama periode-periode formatif dalam kehidupannya.

Keluarga memberikan banyak pengaruh budaya kepada anak, bahkan sejak pembentukan sikap pertamanya sampai pemilihan atas barang-barang mainannya. Keluarga juga membimbing anak dalam menggunakan bahasa, mulai dari cara memperoleh kata hingga dialek.

Keluarga juga memberikan persetujuan, dukungan, ganjaran, dan hukuman yang mempengaruhi nilai-nilai yang anak kembangkan dan tujuan-tujuan yang ia ingin capai. 

Misalnya anak-anak belajar lewat observasi dan komunikasi bahwa diam itu penting atau dihargai dalam budaya mereka, seperti di Jepang, mereka akan merefleksikan aspek budaya tersebut dalam perilaku mereka dan membawanya ke dalam situasisituasi komunikasi antar budaya. 

Sekolah adalah organisasi sosial yang penting (ilustrasi foto/IPEKA Christian school)

Sekolah satu organisasi sosial

Sekolah adalah organisasi sosial yang penting. Sekolah diberi tanggung jawab besar untuk mewariskan dan memelihara suatu budaya. Sekolah merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu dan juga masa depan.

Sekolah memelihara budaya dengan memberi tahu anggota-anggota barunya apa yang telah terjadi, apa yang penting, dan apa yang harus diketahui seseorang sebagai anggota budaya.

Baca juga Ringkasan Multikultur berasal dari kata multi dan kultur

Sekolah mungkin mengajarkan geografi atau mengukir kayu, matematika atau ilmu alam; sekolah mungkin menekankan revolusi yang melandaskan perdamaian atau kekerasan. 

Sekolah mungkin pula memberikan suatu versi khusus sejarah yang sesuai dengan budaya. Namun apapun yang diajarkan di sekolah, pelajaran itu ditentukan oleh budaya tempat sekolah itu berada.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top