Posted in

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sunda: Dari Pakuan Pajajaran hingga Pelabuhan Penting

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sunda: Dari Pakuan Pajajaran hingga Pelabuhan Penting (ft.istimewa)
Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sunda: Dari Pakuan Pajajaran hingga Pelabuhan Penting (ft.istimewa)

Batas Wilayah Kekuasaan Berdasarkan Naskah dan Prasasti

Beberapa naskah dan catatan sejarah kuno mencatat batas wilayah Kerajaan Sunda. Salah satunya adalah Naskah Wangsakerta, yang menyebut bahwa batas wilayah Kerajaan Sunda meliputi:

  • Sebelah barat: Selat Sunda
  • Sebelah timur: Sungai Pamali (kini Sungai Brebes) dan Sungai Serayu
  • Sebelah utara: Laut Jawa
  • Sebelah selatan: Samudra Hindia

Wilayah ini menjadikan Kerajaan Sunda sebagai penguasa sebagian besar Jawa bagian barat, dengan kontrol atas jalur perdagangan laut dan darat yang sangat vital.


Strategi Pemerintahan Wilayah

Kerajaan Sunda membagi wilayah kekuasaannya ke dalam daerah-daerah yang diperintah oleh pejabat bawahan atau panglima lokal. Beberapa daerah dijadikan perdikan atau daerah otonom yang membayar upeti ke pusat pemerintahan. Strategi ini digunakan untuk menjaga stabilitas di wilayah yang jauh dari pusat.

Di wilayah pesisir, pengaruh kerajaan kadang harus bersaing dengan kekuatan lokal yang kuat, seperti bangsawan setempat atau penguasa pelabuhan yang memiliki akses langsung ke perdagangan internasional.


Akhir Kekuasaan Wilayah dan Kemunduran

Mulai abad ke-16, wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda mulai menyusut drastis akibat tekanan dari kerajaan-kerajaan Islam di sekitarnya. Kerajaan kehilangan Sunda Kalapa pada tahun 1527 kepada pasukan Fatahillah dari Demak dan Cirebon, dan pada tahun 1579, ibu kota Pakuan Pajajaran jatuh ke tangan Kesultanan Banten, menandai berakhirnya kekuasaan politik Kerajaan Sunda.


Warisan Wilayah dalam Budaya dan Identitas

Meskipun secara politik telah hilang, batas-batas budaya dan bahasa masyarakat Sunda hingga kini masih mencerminkan wilayah kekuasaan kerajaan di masa lalu. Identitas masyarakat Sunda tetap terpelihara dalam:

  • Bahasa Sunda, yang masih digunakan luas di Jawa Barat.
  • Tradisi kesenian dan adat, seperti Seren Taun, Wayang Golek, dan musik degung.
  • Toponimi atau nama-nama tempat, seperti Pajajaran, Siliwangi, dan Cangkuang.

Kesimpulan

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda terbentang luas dari pedalaman seperti Pakuan Pajajaran hingga pelabuhan strategis seperti Sunda Kalapa, Banten, dan Cirebon. Keberhasilan kerajaan dalam mengelola wilayah daratan dan pesisir menjadikannya kekuatan utama di barat Pulau Jawa selama beberapa abad.

Namun, tekanan dari kekuatan Islam yang tumbuh pesat di pesisir utara Jawa, serta perebutan pelabuhan penting oleh kesultanan Demak dan Banten, melemahkan Kerajaan Sunda secara bertahap hingga akhirnya runtuh. Meski demikian, warisan sejarah, budaya, dan identitas masyarakat Sunda tetap bertahan dan menjadi bagian penting dari keberagaman bangsa Indonesia.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Di mana pusat pemerintahan Kerajaan Sunda?
Pusat pemerintahan Kerajaan Sunda berada di Pakuan Pajajaran, yang sekarang dikenal sebagai Kota Bogor.

2. Apakah Sunda Kalapa termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda?
Ya, Sunda Kalapa adalah pelabuhan utama Kerajaan Sunda dan menjadi pusat perdagangan penting sebelum direbut oleh pasukan Islam pada 1527.

3. Apa batas wilayah timur Kerajaan Sunda?
Batas timur Kerajaan Sunda menurut Naskah Wangsakerta adalah Sungai Pamali (Brebes) dan Sungai Serayu.

4. Mengapa Kerajaan Sunda kehilangan wilayah-wilayah pesisirnya?
Kerajaan Sunda kehilangan wilayah pesisir karena serangan dan ekspansi dari Kesultanan Demak, Cirebon, dan Banten, serta karena lemahnya pertahanan di pelabuhan-pelabuhan utama.

5. Apakah warisan wilayah Kerajaan Sunda masih terasa hingga kini?
Ya, banyak budaya, bahasa, dan adat masyarakat di Jawa Barat hingga kini masih mencerminkan warisan dari masa kejayaan Kerajaan Sunda.


Referensi

  • Ekadjati, Edi S. Kebudayaan Sunda: Suatu Pendekatan Historis. Jakarta: Pustaka Jaya, 1995.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III. Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
  • Munoz, Paul Michel. Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Editions Didier Millet, 2006.
  • Wikipedia. Kerajaan Sunda
  • Disbudpar Jabar. Warisan Sejarah Pakuan Pajajaran dan Sunda Kalapa
  • Balai Arkeologi Bandung. Penelitian Wilayah Kekuasaan dan Situs Sejarah Kerajaan Sunda

Jelajahi lebih banyak artikel sejarah Nusantara untuk memahami akar budaya dan kekuasaan yang membentuk identitas Indonesia hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.