Home » Sejarah » Warisan Portugis di Indonesia: Pengaruh Bahasa, Arsitektur, dan Budaya
Posted in

Warisan Portugis di Indonesia: Pengaruh Bahasa, Arsitektur, dan Budaya

Warisan Portugis di Indonesia: Pengaruh Bahasa, Arsitektur, dan Budaya (ft.istimewa)
Warisan Portugis di Indonesia: Pengaruh Bahasa, Arsitektur, dan Budaya (ft.istimewa)

Sejarah kolonialisme di Indonesia tidak lepas dari peran bangsa Eropa, salah satunya Portugis. Meskipun kekuasaan Portugis di Nusantara tidak berlangsung lama, pengaruhnya tetap tertanam dalam kehidupan masyarakat hingga saat ini. Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang tiba di wilayah kepulauan Indonesia pada abad ke-16 dengan tujuan menguasai perdagangan rempah-rempah dan menyebarkan agama Katolik. Apa saja Warisan Portugis di Indonesia?

Dari ekspedisi dagang dan misi keagamaan mereka, lahirlah warisan yang melampaui masa kolonial: dari bahasa sehari-hari hingga bangunan kolonial dan seni musik yang masih lestari. Artikel Warisan Portugis di Indonesia ini akan membahas secara mendalam tentang warisan Portugis di Indonesia, khususnya dalam aspek bahasa, arsitektur, dan budaya.


Kedatangan Portugis ke Nusantara

Portugis pertama kali mendarat di wilayah Malaka pada tahun 1511 setelah berhasil merebutnya dari Kesultanan Malaka. Dari sana, mereka menyebar ke berbagai wilayah kepulauan Indonesia, seperti Maluku, Timor, Flores, dan sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur. Tujuan utama kedatangan mereka adalah menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama cengkih dan pala, yang sangat berharga di pasar Eropa.

Namun, kehadiran Portugis tidak hanya bersifat ekonomi. Mereka juga membawa misi penyebaran agama Katolik, serta unsur budaya dan bahasa dari Eropa Selatan yang perlahan membaur dengan budaya lokal.


Pengaruh Bahasa Portugis di Indonesia

Salah satu warisan yang paling mudah dikenali dari kehadiran Portugis di Indonesia adalah dalam bahasa. Meskipun bahasa Portugis tidak menjadi bahasa resmi atau dominan di Indonesia, banyak kosakata Portugis yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, terutama di wilayah timur Indonesia.

Kosakata Bahasa Indonesia yang Berasal dari Portugis:

Beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari Portugis antara lain:

Bahasa PortugisBahasa Indonesia
IgrejaGereja
MesaMeja
JanelaJendela
EscolaSekolah
BonecaBoneka
GarfoGarpu
SapatoSepatu
CadeiraKursi
BandejaBaki

Kata-kata ini biasanya berhubungan dengan benda sehari-hari, alat rumah tangga, serta hal-hal yang diperkenalkan oleh bangsa Portugis ke Indonesia.

Pengaruh Bahasa di Wilayah Timur

Di wilayah timur Indonesia seperti Ambon, Flores, dan Timor, pengaruh Portugis lebih terasa dalam dialek lokal. Bahasa Melayu Ambon, misalnya, mengandung banyak kosakata dari Portugis, dan beberapa keluarga di Nusa Tenggara Timur bahkan masih menyimpan naskah-naskah doa dalam bahasa Portugis tua.


Arsitektur Bergaya Portugis

Selain bahasa, warisan Portugis juga hadir dalam bentuk fisik: arsitektur. Banyak benteng, gereja, dan bangunan lain yang dibangun Portugis masih berdiri hingga kini. Arsitektur kolonial Portugis biasanya ditandai oleh penggunaan batu besar, dinding tebal, bentuk bangunan yang sederhana, dan ornamen Katolik yang khas.

Beberapa Warisan Arsitektur Portugis di Indonesia:
  1. Benteng São João Batista (Ternate)
    Dibangun pada abad ke-16, benteng ini merupakan salah satu benteng terkuat Portugis di Maluku. Kini menjadi situs sejarah dan destinasi wisata.
  2. Benteng Nossa Senhora da Anunciada (Solor, NTT)
    Dibangun oleh Portugis sebagai pangkalan militer dan pusat misi Katolik. Bentuknya khas dengan menara pengintai dan kapel kecil.
  3. Gereja Tua di Larantuka (Flores)
    Gereja-gereja Katolik di Larantuka mencerminkan gaya arsitektur Portugis yang sederhana namun megah. Larantuka sendiri dikenal sebagai pusat Katolik tertua di Indonesia.
  4. Kapela Tua di Timor Leste (dulu bagian dari Indonesia)
    Wilayah ini dulunya merupakan koloni Portugis hingga tahun 1975. Arsitektur kapel dan bangunan pemerintahannya sangat mencerminkan gaya Eropa Selatan.

Baca juga: Reformasi Politik di Era B.J. Habibie: Kebebasan Pers dan Demokratisasi


Budaya dan Tradisi: Jejak Portugis dalam Kehidupan Sosial

Kehadiran Portugis juga meninggalkan jejak dalam seni, musik, dan perayaan keagamaan, terutama di wilayah-wilayah dengan mayoritas penduduk Katolik.

1. Musik Keroncong

Salah satu pengaruh budaya Portugis yang paling terkenal adalah musik keroncong. Musik ini diyakini berasal dari perpaduan musik Fado Portugis dengan alat musik lokal. Ciri khas keroncong adalah irama lambat dengan iringan gitar kecil (cuk dan cak), mirip cavaquinho dari Portugis.

Keroncong berkembang di Batavia dan menyebar ke seluruh Nusantara, menjadi simbol musik urban sejak zaman kolonial.

2. Perayaan Semana Santa di Larantuka

Di Larantuka, Flores Timur, masyarakat masih mempertahankan tradisi Semana Santa, perayaan Pekan Suci menjelang Paskah yang diadopsi dari tradisi Katolik Portugis. Prosesi keagamaan yang sakral ini diikuti ribuan peziarah dan menjadi peristiwa budaya yang sangat penting.

Tradisi ini mempertahankan nyanyian dalam bahasa Portugis kuno, penggunaan patung-patung kudus bergaya Eropa, serta tata cara ibadah yang khas.

3. Nama Keluarga dan Nama Tempat

Banyak keluarga di Flores dan Timor memiliki nama marga yang berbau Portugis seperti Da Silva, De Jesus, Guterres, dan sebagainya. Hal ini merupakan jejak baptisan dan administrasi gereja Katolik yang dibentuk oleh Portugis ratusan tahun lalu.


Pengaruh Agama: Penyebaran Katolik

Portugis adalah bangsa pertama yang memperkenalkan agama Katolik Roma secara luas di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah timur. Mereka membawa para misionaris, seperti ordo Jesuit dan Dominikan, untuk membaptis penduduk lokal.

Hingga kini, wilayah seperti:

  • Flores
  • Lembata
  • Timor
  • Maluku bagian tengah dan selatan

…masih didominasi oleh umat Katolik, dan banyak gereja tua di wilayah ini yang berasal dari zaman Portugis.


Keberlanjutan Warisan Portugis di Era Modern

Meski Portugis sudah lama meninggalkan Nusantara, jejaknya masih hidup di tengah masyarakat, baik melalui tradisi, bahasa, maupun agama. Pemerintah daerah di wilayah-wilayah bekas pengaruh Portugis kini mulai mengangkat warisan ini sebagai daya tarik wisata budaya dan sejarah.

Revitalisasi situs benteng dan gereja tua, pelestarian musik keroncong, serta dokumentasi tradisi Semana Santa adalah contoh konkret bagaimana warisan Portugis terus dipertahankan dan dikembangkan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.