Surabaya tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena sejarah pertempuran 10 November 1945, tetapi juga karena menjadi tanah kelahiran banyak tokoh besar yang berjasa dalam perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh yang lahir di kota ini telah memainkan peran penting dalam berbagai bidangโpolitik, pendidikan, militer, dan budayaโbaik pada masa perjuangan kemerdekaan maupun masa setelahnya. Siapa saja Tokoh-Tokoh Pahlawan Nasional yang Lahir di Kota Surabaya?
Artikel Tokoh-Tokoh Pahlawan Nasional yang Lahir di Kota Surabaya ini mengulas sejumlah pahlawan nasional yang lahir di Surabaya, membahas latar belakang mereka, kontribusinya terhadap bangsa, serta bagaimana semangat perjuangan mereka tetap relevan hingga kini.
1. Bung Tomo (Sutomo)
Lahir: 3 Oktober 1920, Surabaya
Gelar Pahlawan Nasional: Diberikan pada tahun 2008
Bung Tomo adalah ikon utama Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Ia dikenal sebagai orator ulung yang membakar semangat rakyat melalui siaran radio. Kata-katanya yang legendaris, โMerdeka atau mati!โ, menjadi semboyan perlawanan arek-arek Suroboyo melawan pasukan Sekutu dan NICA.
Sebagai tokoh muda, Bung Tomo mewakili semangat patriotisme generasi saat itu. Ia juga pernah menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata dan Menteri Sosial Republik Indonesia.
Warisan semangat Bung Tomo kini diabadikan dalam nama jalan, sekolah, dan museum yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
2. WR Soepratman
Lahir: 19 Maret 1903, di Jalan Mangga, Tambaksari, Surabaya
Gelar Pahlawan Nasional: Ditetapkan pada tahun 1971
Wage Rudolf Soepratman adalah tokoh penting dalam sejarah nasional Indonesia karena menciptakan lagu kebangsaan โIndonesia Rayaโ, yang pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II tahun 1928.
Sebagai seorang jurnalis dan musisi, WR Soepratman percaya bahwa seni dan musik adalah alat perjuangan. Melalui lagunya, semangat kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan disuarakan ke seluruh penjuru nusantara.
Kini, rumah kelahirannya telah diubah menjadi Museum WR Soepratman, tempat edukatif yang sering dikunjungi pelajar dan wisatawan sejarah.
3. Dr. Soetomo
Lahir: 30 Juli 1888, di Bubutan, Surabaya
Gelar Pahlawan Nasional: Ditetapkan pada tahun 1961
Dr. Soetomo adalah tokoh pergerakan nasional dan pendiri Boedi Oetomo, organisasi modern pertama yang menandai lahirnya era perjuangan secara terorganisir dalam sejarah Indonesia.
Ia juga dikenal sebagai dokter yang peduli terhadap rakyat kecil, dan aktif menyebarkan semangat kebangsaan melalui pendidikan serta tulisan-tulisan di media massa.
Rumah kelahirannya kini menjadi Museum Dr. Soetomo yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran sejarah bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
4. H.O.S. Tjokroaminoto
Lahir: 16 Agustus 1882, Ponorogo (besar dan menetap di Surabaya)
Dikenal sebagai: Guru para pendiri bangsa
Meski lahir di Ponorogo, Haji Oemar Said Tjokroaminoto banyak menghabiskan masa hidup dan perjuangannya di Surabaya. Ia adalah pemimpin Sarekat Islam, organisasi politik yang berpengaruh besar dalam membangkitkan kesadaran politik rakyat Indonesia.
Di rumahnya di Peneleh, Surabaya, ia membina banyak tokoh besar seperti Soekarno, Semaoen, Musso, dan lainnya. Dari rumah itulah embrio pergerakan nasional Indonesia dimulai.
Kini rumah tersebut telah dijadikan museum sejarah pergerakan nasional, yang menjadi saksi penting kelahiran pemikiran-pemikiran revolusioner di masa kolonial.
5. Moestopo
Lahir: 13 Juli 1913, Surabaya
Gelar Pahlawan Nasional: Ditetapkan pada 2007
Prof. Dr. Moestopo adalah dokter gigi, pejuang, dan pemimpin militer yang berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama di wilayah Jawa Timur. Ia terlibat langsung dalam Pertempuran Surabaya dan memimpin pasukan dalam berbagai aksi gerilya.
Moestopo juga dikenal sebagai pendidik, pendiri Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), dan memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
6. Gubernur Suryo
Lahir: 9 Juli 1898, Magetan (berjuang dan wafat di Surabaya)
Peran penting: Gubernur Jawa Timur pertama setelah Proklamasi
Meski bukan kelahiran Surabaya, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau Gubernur Suryo sangat identik dengan perjuangan di Surabaya. Ia menjadi tokoh penting dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia dari upaya Belanda untuk kembali menjajah.
Pidatonya yang mengobarkan semangat rakyat Surabaya menjelang Pertempuran 10 November menjadi catatan penting dalam sejarah nasional.
Ia gugur dalam peristiwa tragis saat ditawan oleh pemberontak PKI Madiun tahun 1948.
Semangat Kepahlawanan dari Surabaya untuk Indonesia
Tokoh-tokoh di atas bukan hanya pahlawan dalam arti militer, tetapi juga pejuang pemikiran, seni, dan pendidikan. Mereka menunjukkan bahwa perjuangan bisa datang dari banyak jalur: pidato, lagu, tulisan, organisasi, maupun pendidikan.
Sebagai kota yang melahirkan dan membesarkan para tokoh nasional, Surabaya menjadi pusat semangat perlawanan, pemikiran kemerdekaan, dan pembangunan karakter bangsa.
Baca juga: Peran Sunda Kelapa sebagai Pusat Perdagangan VOC di Nusantara
