Category: SMA Kelas 10

  • Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus

    Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus

    Perdebatan Antara Pithecantropus ke Homo Erectus. Penemuan fosil-fosil Pithecanthropus oleh Dubois dihubungkan dengan teori evolusi manusia yang dituliskan oleh Charles Darwin. Harry Widiyanto menuliskan perdebatan itu seperti berikut. Penemuan fosil Pithecanthropus oleh Dubois yang dipublikasikan pada tahun 1894 dalam berbagai majalah ilmiah melahirkan perdebatan. Dalam publikasinya itu Dubois menyatakan bahwa, menurut teori evolusi Darwin, Pithecanthropus…

  • Manusia Liang Bua (Homo floresiensis) di Flores

    Manusia Liang Bua (Homo floresiensis) di Flores

    Manusia Liang Bua (Homo floresiensis) di Flores. Pengumuman tentang penemuan manusia Homo floresiensis tahun 2004 menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Sisa-sisa manusia ditemukan di sebuah gua Liang Bua oleh tim peneliti gabungan Indonesia dan Australia.  Sebuah gua permukiman prasejarah di Flores. Liang Bua bila diartikan secara harfiah merupakan sebuah gua yang dingin. Sebuah gua yang sangat…

  • Manusia Wajak (Homo wajakensis) dan sebarannya di Indonesia

    Manusia Wajak (Homo wajakensis) dan sebarannya di Indonesia

    Manusia Wajak (Homo wajakensis) dan sebarannya di Indonesia, merupakan satu-satunya temuan di Indonesia yang untuk sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir Kala Pleistosen. Pada tahun 1889, manusia Wajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur.  Sartono Kartodirdjo (dkk)…

  • Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

    Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia

    Jenis-jenis manusia purba di Indonesia. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah direkonstruksi beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman pra-aksara. 1. Jenis Meganthropus Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von Koeningswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar. Dari hasil rekonstruksi ini…

  • Peninggalan Manusia Purba di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur

    Peninggalan Manusia Purba di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur

    Peninggalan Manusia Purba di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Sebelum penemuannya di Trinil, Eugene Dubois mengawali temuan Pithecanthropus erectus di Desa Kedungbrubus, sebuah desa terpencil di daerah Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur. Desa itu berada tepat di tengah hutan jati di lereng selatan Pegunungan Kendeng. Pada saat Dubois meneliti dua horizon/lapisan berfosil di Kedungbrubus ditemukan sebuah…

  • Situs sangiran peninggalan manusia purba di Indonesia

    Situs sangiran peninggalan manusia purba di Indonesia

    Situs sangiran peninggalan manusia purba di Indonesia, yang paling banyak ditemukan berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain tentu juga ada, tetapi para peneliti belum berhasil menemukan tinggalan tersebut atau masih sedikit yang berhasil ditemukan, misalnya di Flores. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa penemuan penting fosil manusia di beberapa tempat. A. Situs Sangiran…

  • Kondisi geografis pulau indonesia

    Kondisi geografis pulau indonesia

    Kondisi geografis pulau indonesia. Pada masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua) keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif…

  • Sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia

    Sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia

    Sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia. Sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus-menerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup…

  • Proses pembentukan bumi menurut teori big bang

    Proses pembentukan bumi menurut teori big bang

    Proses pembentukan bumi menurut teori big bang. Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan.  Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran agama. Salah satu diantara teori ilmiah…

  • Apa arti penting dari pembelajaran sejarah kehidupan zaman pra-aksara?

    Apa arti penting dari pembelajaran sejarah kehidupan zaman pra-aksara?

    Apa arti penting dari pembelajaran sejarah kehidupan zaman pra-aksara? Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman pra-aksara pertama-tama adalah kesadaran akan asal usul manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan itu, semakin dalam pula akarnya menghujam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan…

  • Perkembangan zaman praaksara di indonesia

    Perkembangan zaman praaksara di indonesia

    Perkembangan zaman praaksara di indonesia. perlu di ketahui lebih dalam apa yang dimaksud zaman praaksara. Pra-aksara adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan adalah kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada…

  • Peran Warga Negara Indonesia Mendukung Wawasan Nusantara

    Peran Warga Negara Indonesia Mendukung Wawasan Nusantara

    Peran Warga Negara Indonesia Mendukung Wawasan Kebangsaan. Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa daripada…