Home » Sejarah » Situs Trowulan: Pusat Peninggalan Bersejarah Kerajaan Majapahit
Posted in

Situs Trowulan: Pusat Peninggalan Bersejarah Kerajaan Majapahit

Situs Trowulan: Pusat Peninggalan Bersejarah Kerajaan Majapahit (ft.istimewa)
Situs Trowulan: Pusat Peninggalan Bersejarah Kerajaan Majapahit (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Indonesia dikenal memiliki warisan sejarah yang sangat kaya, salah satunya adalah Kerajaan Majapahit, kerajaan Hindu-Buddha terbesar yang pernah berdiri di Nusantara pada abad ke-13 hingga 15. Pusat pemerintahan Majapahit diyakini berada di Trowulan, sebuah kawasan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Hingga saat ini, Situs Trowulan menjadi salah satu pusat arkeologi paling penting dalam mengungkap kejayaan masa lalu Indonesia.

Situs ini menyimpan beragam peninggalan arkeologis berupa candi, kolam, gerbang, saluran air, hingga pecahan keramik dan perabotan kuno. Keberadaan Trowulan tidak hanya penting bagi sejarah Jawa Timur, tetapi juga menjadi simbol keemasan peradaban Nusantara yang pernah berpengaruh besar di Asia Tenggara.


Sejarah Singkat Trowulan dan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 Masehi setelah Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Mongol dari Dinasti Yuan. Pusat kerajaan kemudian dibangun di kawasan yang kini dikenal sebagai Trowulan. Nama “Trowulan” sendiri mulai dikenal luas berkat laporan dari penjelajah Portugis Tomé Pires dalam Suma Oriental pada abad ke-16, serta dari hasil penelitian arkeolog Belanda pada masa kolonial.

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350–1389) dan Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaan, dengan wilayah kekuasaan yang membentang dari Sumatra hingga Papua. Trowulan menjadi pusat pemerintahan yang megah, dengan tata kota yang teratur dan peradaban yang tinggi.


Letak dan Luas Situs Trowulan

Situs Trowulan terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Luas situs diperkirakan mencapai 100 kilometer persegi, mencakup area permukiman, pusat pemerintahan, religi, pertanian, dan industri Majapahit.

Beberapa peninggalan penting yang terdapat di kawasan ini antara lain:

  • Candi Tikus
  • Candi Bajang Ratu
  • Candi Brahu
  • Kolam Segaran
  • Gapura Wringin Lawang
  • Museum Majapahit

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Situs Trowulan sebagai Cagar Budaya Nasional, dan UNESCO pun mengajukan kawasan ini sebagai calon Warisan Dunia (World Heritage).


Peninggalan-Peninggalan Penting di Trowulan

1. Candi Tikus

Candi Tikus merupakan kolam pemandian kuno yang dibangun dengan arsitektur bata merah khas Majapahit. Terletak di Dukuh Dinuk, candi ini diyakini berfungsi sebagai tempat pemandian keluarga kerajaan atau sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Wisnu, simbol kesuburan.

2. Candi Brahu

Merupakan salah satu candi yang tertua di kawasan Trowulan. Candi ini dipercaya sebagai tempat pembakaran jenazah para raja Majapahit. Arsitekturnya menunjukkan perpaduan antara Hindu dan Buddha.

3. Gapura Wringin Lawang

Gapura raksasa setinggi 15 meter ini merupakan pintu gerbang masuk ke kompleks penting, kemungkinan besar adalah kediaman seorang pejabat tinggi atau bahkan istana kerajaan.

4. Kolam Segaran

Kolam ini adalah salah satu struktur terbesar di Trowulan, digunakan sebagai tempat rekreasi dan kemungkinan juga sebagai reservoir atau tempat menjamu tamu-tamu penting kerajaan.

5. Museum Majapahit

Museum ini menampung ribuan artefak dari hasil penggalian arkeologis di sekitar Trowulan. Mulai dari pecahan keramik Tiongkok, arca dewa-dewi Hindu-Buddha, alat rumah tangga kuno, hingga prasasti-prasasti penting yang menjelaskan struktur sosial dan sistem pemerintahan Majapahit.


Arsitektur dan Tata Kota Majapahit

Temuan arkeologis menunjukkan bahwa Trowulan memiliki tata kota yang sangat maju untuk zamannya. Jalan-jalan dibuat dari batu bata, saluran drainase telah dibangun secara sistematis, dan bangunan-bangunan utama dibuat dari bata merah yang disusun secara presisi. Selain itu, sistem irigasi pertanian dan kanal air menunjukkan tingginya kemampuan teknik masyarakat Majapahit.

Keberadaan berbagai kompleks bangunan, baik keagamaan, administratif, maupun permukiman, menandakan bahwa Trowulan bukan hanya pusat politik, tapi juga pusat ekonomi dan budaya.


Makna Historis dan Budaya

Situs Trowulan menjadi cermin kejayaan Majapahit, kerajaan yang berhasil menyatukan wilayah kepulauan Indonesia dalam satu pemerintahan. Semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang berasal dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa Majapahit, hingga kini menjadi semboyan negara Indonesia.

Selain itu, Trowulan menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini, mengajarkan pentingnya toleransi, kemajuan teknologi, dan diplomasi dalam membangun bangsa. Bagi generasi muda, mengunjungi Trowulan sama saja dengan melihat langsung bukti nyata peradaban nenek moyang.


Konservasi dan Pelestarian Situs

Upaya pelestarian Situs Trowulan telah dilakukan oleh:

  • Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • Pemerintah Kabupaten Mojokerto

Namun demikian, tantangan masih dihadapi, seperti urbanisasi, penambangan liar, serta kurangnya pemahaman masyarakat lokal terhadap pentingnya pelestarian situs.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan wisatawan dalam menjaga dan merawat situs ini demi generasi yang akan datang.

Baca juga: Akhir dari 350 Tahun Penjajahan Belanda: Perjuangan Menuju Kemerdekaan Indonesia


Potensi Wisata Edukasi dan Sejarah

Situs Trowulan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif dan sejarah. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan arsitektur kuno, tetapi juga mempelajari filosofi kehidupan, sistem pemerintahan, dan kemajuan teknologi masa lalu.

Beberapa kegiatan wisata yang dapat dikembangkan antara lain:

  • Wisata sejarah dengan pemandu bersertifikat
  • Festival budaya Majapahit tahunan
  • Program studi lapangan bagi pelajar dan mahasiswa
  • Replika kehidupan masyarakat Majapahit (living museum)

Dengan pendekatan ini, Trowulan tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga pusat pembelajaran sejarah nasional yang menarik dan membanggakan.


Kesimpulan

Situs Trowulan adalah bukti nyata kejayaan Kerajaan Majapahit, kerajaan besar yang pernah mengukir sejarah emas di Nusantara. Peninggalan arkeologis yang masih tersisa hingga hari ini menunjukkan betapa majunya peradaban Majapahit dalam hal tata kota, arsitektur, dan pemerintahan.

Mengunjungi Trowulan bukan sekadar wisata sejarah, tetapi juga perjalanan spiritual dan intelektual untuk mengenal jati diri bangsa Indonesia. Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk melestarikan situs ini sebagai warisan dunia yang patut dibanggakan.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Di mana letak Situs Trowulan?
Situs Trowulan berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 60 km dari Kota Surabaya.

2. Apa saja peninggalan yang bisa dilihat di Situs Trowulan?
Beberapa peninggalan penting adalah Candi Tikus, Candi Brahu, Gapura Wringin Lawang, Kolam Segaran, dan Museum Majapahit.

3. Apakah Situs Trowulan terbuka untuk umum?
Ya, sebagian besar situs terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari. Namun, beberapa area arkeologi aktif mungkin dibatasi aksesnya.

4. Bagaimana cara ke Trowulan dari Surabaya?
Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, bus, atau kereta api menuju Mojokerto, lalu melanjutkan perjalanan ke Trowulan sekitar 30 menit dari pusat kota Mojokerto.

5. Apakah Situs Trowulan sudah diakui UNESCO?
Trowulan telah diajukan sebagai kandidat situs Warisan Dunia oleh UNESCO, dan sedang dalam proses peninjauan.


Referensi

  1. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur – https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjawatimur
  2. Direktorat Jenderal Kebudayaan – https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  3. Pusat Informasi Majapahit – https://www.majapahit.info
  4. Poesponegoro, Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia Jilid III.
  5. Suma Oriental, Tomé Pires (1512–1515) – Teks sumber sejarah awal Trowulan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.