Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Dikenal sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya yang berjaya di Asia Tenggara, Palembang telah mengalami berbagai transformasi, mulai dari pusat perdagangan maritim, kota kolonial, hingga menjadi kota modern yang berkembang pesat saat ini. Artikel ini mengulas perjalanan sejarah Palembang dari masa kejayaannya sebagai kerajaan maritim hingga menjadi kota metropolitan di era kontemporer.
Asal-Usul dan Awal Mula Palembang
Nama Palembang diyakini berasal dari kata โlemangโ yang berarti genangan air. Sejak dahulu, wilayah ini memang berada di daerah rawa-rawa dan sungai yang luas. Lokasinya yang strategis di tepi Sungai Musi menjadikan Palembang sebagai tempat ideal untuk perdagangan dan pelayaran, terutama bagi bangsa-bangsa dari Asia Selatan, Timur Tengah, dan Tiongkok.
Wilayah ini sudah dihuni sejak abad ke-6, dan seiring waktu berkembang menjadi salah satu pusat peradaban besar di Asia Tenggara.
Sriwijaya: Kerajaan Maritim yang Mendunia
Pada abad ke-7, Palembang dikenal sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim terbesar dalam sejarah Asia Tenggara. Sriwijaya bukan hanya kerajaan politik dan militer, tetapi juga pusat pendidikan dan agama, terutama bagi agama Buddha.
1. Masa Kejayaan Sriwijaya
Sriwijaya menguasai jalur perdagangan penting di Selat Malaka, menghubungkan India dan Tiongkok. Keunggulan maritim ini membuat Sriwijaya menjadi penguasa laut yang ditakuti dan disegani. Catatan dari biksu Tiongkok, I-Tsing, menunjukkan bahwa Palembang saat itu adalah pusat belajar agama Buddha, bahkan lebih terkenal daripada Nalanda di India.
2. Hubungan Internasional
Sriwijaya menjalin hubungan dagang dan diplomatik dengan Dinasti Tang dari Tiongkok dan berbagai kerajaan India. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan artefak, prasasti, dan catatan sejarah yang berasal dari luar negeri dan menyebutkan nama Sriwijaya.
3. Kemunduran Sriwijaya
Mulai abad ke-11, Sriwijaya mengalami kemunduran akibat serangan dari Kerajaan Chola (India Selatan), gangguan dari kerajaan-kerajaan lokal lain, dan perubahan jalur perdagangan. Akhirnya, pengaruh Sriwijaya meredup, dan kekuasaan berpindah ke kerajaan-kerajaan lain di Sumatera dan Jawa.
Palembang di Era Kesultanan dan Penjajahan
Setelah keruntuhan Sriwijaya, Palembang tidak hilang begitu saja dari peta sejarah. Kota ini tetap memainkan peran penting dalam perdagangan dan politik regional.
1. Kesultanan Palembang Darussalam
Pada abad ke-17, berdirilah Kesultanan Palembang Darussalam yang berbasis Islam. Sultan Mahmud Badaruddin I dan II adalah dua tokoh penting dalam kesultanan ini. Di bawah kepemimpinan mereka, Palembang kembali menjadi kota penting dalam jaringan perdagangan rempah-rempah dan emas.
Kesultanan ini juga terkenal karena perjuangannya melawan penjajahan Belanda. Sultan Mahmud Badaruddin II adalah pahlawan nasional yang terkenal karena perlawanan gigih terhadap VOC dan Belanda.
2. Masa Kolonial Belanda
Pada abad ke-19, Belanda akhirnya berhasil menguasai Palembang. Kesultanan dibubarkan pada tahun 1823, dan Palembang dijadikan keresidenan oleh pemerintah Hindia Belanda. Di masa ini, infrastruktur mulai dibangun, seperti pelabuhan, jalan, dan jalur kereta api. Namun, penjajahan juga membawa penderitaan bagi rakyat lokal yang dieksploitasi dan ditekan secara politik.
Peran Palembang dalam Perjuangan Kemerdekaan
Selama masa pergerakan nasional, Palembang memainkan peranan penting. Tokoh-tokoh dari daerah ini turut berkontribusi dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Palembang menjadi sasaran penting dalam Agresi Militer Belanda.
1. Pertempuran Lima Hari Lima Malam
Salah satu peristiwa heroik yang terjadi di Palembang adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam (1โ5 Januari 1947). Rakyat dan pejuang lokal melawan pasukan Belanda yang ingin merebut kembali kota. Meskipun akhirnya Belanda menguasai kota, semangat perjuangan masyarakat Palembang membara dan terus dikenang hingga kini.
2. Palembang dalam Republik Indonesia
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia tahun 1949, Palembang berkembang sebagai ibu kota Sumatera Selatan. Pemerintah membangun kembali infrastruktur dan memperbaiki ekonomi pascaperang. Sungai Musi kembali menjadi urat nadi perekonomian kota.
Baca juga: Peran Wali Songo dalam Penyebaran Islam di Kesultanan Demak
Transformasi Menuju Kota Modern
Memasuki abad ke-21, Palembang terus berkembang pesat menjadi kota metropolitan. Pembangunan infrastruktur, industri, dan sektor pariwisata telah membawa wajah baru bagi kota ini.
1. Infrastruktur Modern
Pembangunan jembatan Ampera pada 1965 menjadi ikon kota Palembang. Di era modern, Palembang menjadi kota pertama di luar Pulau Jawa yang memiliki sistem transportasi Light Rail Transit (LRT), khususnya dibangun untuk mendukung Asian Games 2018.
2. Pusat Olahraga Internasional
Palembang menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional, seperti SEA Games 2011 dan Asian Games 2018, bersama Jakarta. Kompleks olahraga Jakabaring Sport City menjadi salah satu fasilitas olahraga terbaik di Asia Tenggara.
3. Ekonomi dan Budaya
Palembang kini menjadi pusat perdagangan, industri, dan budaya di Sumatera Selatan. Kuliner khas seperti pempek, tekwan, dan model turut memperkuat identitas budaya kota ini.
Warisan Budaya dan Pariwisata
Kekayaan sejarah Palembang tercermin dalam berbagai situs budaya dan peninggalan sejarah, seperti:
- Benteng Kuto Besak, peninggalan Kesultanan Palembang.
- Masjid Agung Palembang, salah satu masjid tertua di Indonesia.
- Museum Balaputradewa, yang menyimpan artefak-artefak sejarah Sriwijaya.
- Kampung Arab dan Kampung Kapitan, yang menunjukkan pluralitas budaya kota.
Penutup
Palembang adalah kota yang memiliki warisan sejarah luar biasa, dari kejayaan Sriwijaya, perjuangan melawan kolonialisme, hingga modernisasi di era kontemporer. Sebagai kota tertua di Indonesia, Palembang tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga bagian penting dari identitas nasional. Dari masa lalu yang gemilang hingga masa kini yang dinamis, Palembang terus bergerak maju sebagai kota yang penuh semangat dan kebanggaan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang membuat Palembang terkenal dalam sejarah Indonesia?
Palembang terkenal sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara, serta peran pentingnya dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
2. Siapa tokoh penting dalam sejarah Palembang?
Tokoh penting termasuk Sultan Mahmud Badaruddin II, yang merupakan pahlawan nasional dan simbol perjuangan rakyat Palembang melawan Belanda.
3. Apa peninggalan sejarah yang masih bisa dikunjungi di Palembang?
Beberapa peninggalan sejarah yang masih ada antara lain Benteng Kuto Besak, Masjid Agung Palembang, dan Museum Balaputradewa.
4. Kapan Palembang menjadi tuan rumah Asian Games?
Palembang menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 2018 bersama Jakarta.
5. Apa makanan khas dari Palembang?
Makanan khas Palembang yang terkenal antara lain pempek, tekwan, dan model.
Referensi
- Coedรจs, George. The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press, 1968.
- Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi, 2005.
- Pemerintah Kota Palembang: https://palembang.go.id
- Balai Arkeologi Sumatera Selatan
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI: https://kemdikbud.go.id
