Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Nusantara, tepatnya di wilayah Jawa Timur. Keberadaannya sangat penting dalam sejarah Indonesia karena Kediri dikenal sebagai pusat sastra, budaya, dan perdagangan. Kerajaan ini juga menjadi penerus kejayaan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno setelah pecahnya kekuasaan akibat perebutan kekuasaan di internal kerajaan. Artikel sejarah Kerajaan Kediri akan mengulas secara lengkap tentang awal mula berdirinya Kerajaan Kediri, masa kejayaannya, hingga penyebab keruntuhannya.
Awal Mula Berdirinya Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri berdiri sekitar tahun 1042 M, sebagai kelanjutan dari Kerajaan Medang yang sebelumnya berpusat di Jawa Timur. Raja Airlangga, yang memerintah saat itu, memutuskan untuk membagi kerajaannya menjadi dua bagian demi menghindari konflik perebutan kekuasaan antara dua putranya. Pembagian ini menghasilkan dua kerajaan: Panjalu yang kemudian dikenal sebagai Kediri, dan Janggala.
Kerajaan Panjalu berkedudukan di Daha (sekarang Kota Kediri), sementara Janggala berkedudukan di sekitar wilayah Kahuripan. Airlangga sendiri mengundurkan diri dari pemerintahan dan menjadi pertapa dengan nama Resi Gentayu.
Raja pertama Kediri yang tercatat dalam sejarah adalah Sri Jayawarsa, yang dikenal dari prasasti Sirah Keting (tahun 1104 M). Namun, puncak kejayaan kerajaan baru terlihat pada masa pemerintahan raja-raja berikutnya.
Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri mencapai masa keemasan pada abad ke-12, khususnya saat dipimpin oleh Raja Jayabaya (memerintah sekitar tahun 1135–1157 M). Di masa inilah Kediri mengalami kemajuan pesat dalam bidang sastra, ekonomi, dan militer.
1. Kemajuan dalam Sastra dan Budaya
Jayabaya dikenal bukan hanya sebagai raja, tetapi juga sebagai tokoh spiritual dan peramal. Ia terkenal dengan Ramalan Jayabaya, yang banyak dipercayai hingga kini, terutama mengenai masa depan Nusantara. Di masanya, sastra berkembang sangat pesat. Beberapa karya sastra terkenal dari era ini antara lain:
- Kakawin Bharatayudha oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
- Kakawin Hariwangsa
- Gatotkacasraya
- Kresnayana
Karya-karya tersebut berakar dari kisah Mahabharata dan Ramayana, namun diberi sentuhan lokal Nusantara, memperlihatkan akulturasi budaya India dan Indonesia yang harmonis.
2. Ekonomi dan Perdagangan
Letak geografis Kediri yang strategis di jalur Sungai Brantas membuat kerajaan ini menjadi pusat perdagangan penting. Barang-barang seperti beras, rempah-rempah, hasil kerajinan, hingga emas dan perak diperdagangkan di Kediri. Kediri menjalin hubungan dagang dengan wilayah lain di Nusantara dan juga luar negeri seperti India dan Tiongkok.
3. Stabilitas Politik dan Militer
Raja Jayabaya juga dikenal sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Di bawah pemerintahannya, rakyat hidup makmur. Keamanan kerajaan dijaga ketat oleh angkatan bersenjata yang terorganisasi dengan baik. Wilayah kekuasaan Kediri meluas hingga sebagian besar Pulau Jawa bagian tengah dan timur.
Raja-Raja Penting Kerajaan Kediri
Selain Jayabaya, ada beberapa raja lain yang memerintah dan memiliki peranan penting:
- Sri Jayawarsa – Raja pertama yang diketahui memerintah Kediri, disebut dalam Prasasti Sirah Keting.
- Jayabaya – Raja terbesar Kediri, pembawa masa kejayaan.
- Kameswara (1115–1130 M) – Pelindung sastra, penggagas pembangunan infrastruktur, dan promotor kesenian.
- Kertajaya (1190–1222 M) – Raja terakhir Kediri, terlibat konflik dengan kaum brahmana dan akhirnya dikalahkan oleh Ken Arok.
Keruntuhan Kerajaan Kediri
Keruntuhan Kediri terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertajaya. Saat itu, ia berselisih dengan para brahmana yang merasa hak-hak mereka sebagai pemuka agama tidak dihormati. Perselisihan ini membuat kaum brahmana meminta perlindungan kepada seorang pemimpin militer yang sedang naik daun, yaitu Ken Arok dari Tumapel.
Ken Arok, dengan kekuatan militernya, menghadapi pasukan Kertajaya dalam Pertempuran Ganter pada tahun 1222. Dalam pertempuran itu, pasukan Kediri dikalahkan dan Kertajaya gugur. Kekalahan ini menandai berakhirnya kekuasaan Kediri dan berdirinya Kerajaan Singhasari di bawah pimpinan Ken Arok.
Baca juga: Perkembangan Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda
Warisan dan Pengaruh Kerajaan Kediri
Warisan Kediri sangat besar, terutama dalam bidang budaya dan sastra. Karya-karya sastra dari masa Kediri masih dipelajari hingga saat ini sebagai bukti kejayaan sastra Jawa Kuno. Selain itu, Kerajaan Kediri juga berperan sebagai penghubung penting dalam sejarah kerajaan-kerajaan besar di Jawa, mulai dari Medang, Singhasari, hingga Majapahit.
Bukti-bukti arkeologis seperti prasasti, arca, dan candi masih ditemukan di berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Prasasti Hantang dan Candi Tondowongso.
Kesimpulan
Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada di Indonesia. Berdiri sebagai hasil pembagian wilayah oleh Airlangga, Kediri berkembang menjadi pusat kekuasaan, kebudayaan, dan perdagangan yang sangat penting di Jawa Timur. Di bawah kepemimpinan Raja Jayabaya, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya. Namun, pada akhirnya, konflik internal dengan kaum brahmana dan munculnya kekuatan baru dari Tumapel menyebabkan keruntuhannya. Meskipun telah runtuh, pengaruh dan warisan budaya Kediri masih terasa hingga saat ini.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Siapa pendiri Kerajaan Kediri?
Kerajaan Kediri didirikan sebagai hasil pembagian Kerajaan Medang oleh Raja Airlangga pada tahun 1042 M. Raja pertama yang diketahui memerintah Kediri adalah Sri Jayawarsa.
2. Siapa raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Kediri?
Raja terbesar Kediri adalah Jayabaya, yang terkenal karena ramalannya dan masa pemerintahan yang membawa kejayaan dalam sastra dan perdagangan.
3. Apa penyebab utama runtuhnya Kerajaan Kediri?
Keruntuhan Kediri disebabkan oleh konflik antara Raja Kertajaya dan kaum brahmana, serta kekalahan dalam Pertempuran Ganter oleh pasukan Ken Arok dari Tumapel.
4. Apa peninggalan Kerajaan Kediri yang masih ada saat ini?
Beberapa peninggalan Kediri antara lain Prasasti Hantang, Prasasti Panumbangan, dan berbagai karya sastra seperti Kakawin Bharatayudha dan Hariwangsa.
5. Di mana lokasi pusat pemerintahan Kerajaan Kediri?
Pusat pemerintahan Kerajaan Kediri berada di kota Daha, yang kini berada di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur.
Referensi
- Slamet Muljana. (2006). Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit. Yogyakarta: LKIS.
- Poesponegoro, Marwati Djoened, & Notosusanto, Nugroho. (1993). Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
- Muljana, Slamet. (2005). Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara. Yogyakarta: LKiS.
- Prasasti dan sumber arkeologis dari BPCB Trowulan dan Kediri.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id