Ringkasan Susunan struktur lapisan bumi kelas 7 (ft/istimewa)

RINGKASAN SUSUNAN STRUKTUR LAPISAN BUMI IPA KELAS 7

B. Litosfer

Litosfer adalah lapisan Bumi yang terdiri dari batuan keras yang menutupi bagian atas mantel. Litosfer terdiri dari kontinen dan lempeng-lempeng tektonik yang bergerak di atas dasar lempeng yang mengalami proses konvergensi, divergensi, dan transformasi. Litosfer terdiri dari dua jenis yaitu litosfer kontinen dan litosfer samudra.

Litosfer kontinen terdiri dari batuan beku yang menyusun daratan dan litosfer samudra terdiri dari batuan keras yang menyusun dasar laut. Litosfer juga merupakan lapisan yang paling stabil dari Bumi dan memiliki tebal sekitar 30-40 km. Litosfer memainkan peran penting dalam proses geologi seperti pembentukan gunung, formasi batuan, dan pembentukan mineral.

1. Teori Tektonik Lempeng

Teori Tektonik Lempeng adalah teori yang menjelaskan mekanisme dan proses yang terjadi pada litosfer Bumi. Teori ini menyatakan bahwa litosfer Bumi terdiri dari beberapa lempeng yang bergerak di atas dasar lempeng, yang terdiri dari batuan keras dan kerak Bumi yang cair. Lempeng-lempeng ini dapat bergerak ke arah yang berbeda-beda, menyebabkan proses seperti konvergensi, divergensi, dan transformasi.

Proses konvergensi terjadi ketika dua lempeng bertemu dan salah satunya terdorong ke bawah dibawah lempeng lain, yang menyebabkan terjadinya aktivitas vulkanik dan pembentukan gunung berapi. Proses divergensi terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain, menyebabkan pembentukan lembah samudra dan daratan yang baru.

2. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di dalam Bumi, yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Saat lempeng tektonik bergeser, energi yang terkumpul di dalam Bumi akan dilepaskan, yang menyebabkan getaran yang dapat dirasakan di permukaan Bumi. 

Gempa bumi dapat berlangsung selama beberapa detik hingga menit, dan dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius pada bangunan, jembatan, dan infrastruktur lainnya.

Susunan struktur lapisan bumi. Gempa bumi dapat dinilai berdasarkan besarnya energi yang dilepaskan, yang ditentukan oleh skala Richter. Skala Richter mengukur magnitudo gempa bumi, yang berkisar dari 0 hingga 9.

Gempa bumi dengan magnitudo lebih dari 5 dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius, sedangkan gempa bumi dengan magnitudo 8 atau lebih besar dapat menyebabkan bencana besar.

Gempa bumi dapat terjadi di mana saja di Bumi, namun terutama terjadi di wilayah yang disebut sebagai “garis bencana” atau “garis gempa”, seperti di lereng gunung berapi dan di lempeng tektonik.

Beberapa negara di dunia memiliki risiko gempa bumi yang lebih tinggi dibandingkan negara lainnya, seperti Indonesia, Jepang, dan negara-negara di sepanjang garis bencana Ring of Fire di Samudra Pasifik.

Gunung berapi aktif dapat memancarkan magma ke muka bumi (ft/istimewa)
Gunung berapi aktif dapat memancarkan magma ke muka bumi (ft/istimewa)

3. Gunung Berapi

Gunung berapi adalah gunung yang memancarkan magma dan gas dari dalam Bumi melalui puncaknya. Gunung berapi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif.

Gunung berapi aktif adalah gunung yang masih aktif mengeluarkan magma dan gas dari dalam Bumi, sedangkan gunung berapi tidak aktif adalah gunung yang tidak lagi aktif mengeluarkan magma dan gas.

Gunung berapi aktif dapat mengeluarkan magma dan gas melalui letusan, yang dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius pada lingkungan sekitar gunung. Letusan dapat mengeluarkan awan panas, abu, dan batu, serta menyebabkan longsor dan banjir.

Gunung berapi dapat ditemukan di seluruh dunia, namun terutama terdapat di wilayah yang disebut sebagai “garis bencana” atau “garis gempa”, seperti di lereng gunung berapi dan di lempeng tektonik.

Beberapa negara di dunia memiliki risiko gunung berapi yang lebih tinggi dibandingkan negara lainnya, seperti Indonesia, Jepang, dan negara-negara di sepanjang garis bencana Ring of Fire di Samudra Pasifik.

Gunung berapi memiliki peran penting dalam proses geologi, seperti pembentukan mineral, pembentukan batuan, dan pembentukan daratan.

Baca juga Ringkasan Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup Kelas 7 Semester 2

C.Hidrosfer

Hidrosfer adalah lapisan Bumi yang berisi air. Hidrosfer terdiri dari air permukaan (air laut dan air tawar) dan air dalam tanah (air tanah dan air bawah tanah). Air permukaan meliputi sekitar 71% permukaan Bumi dan merupakan sumber utama air minum bagi kehidupan di Bumi. Air tanah dan air bawah tanah merupakan sumber utama air untuk irigasi dan aktivitas industri.

Hidrosfer memainkan peran penting dalam proses geologi, seperti erosi, transportasi, dan sedimentasi. Air permukaan mengalir melalui aliran sungai dan arus laut, mengangkut material dan membentuk landform seperti delta, pantai, dan gletser. Air tanah dan air bawah tanah membantu dalam proses pembentukan mineral dan batuan.

Hidrosfer juga memiliki peran penting dalam lingkungan Bumi, sebagai sumber makanan, habitat, dan keseimbangan ekosistem. Air permukaan menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan, moluska, dan organisme lainnya, serta menyediakan sumber makanan bagi manusia dan hewan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top