Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat dan periode gelombang
Ringkasan getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Panjang gelombang, frekuensi, kecepatan rambat, dan periode gelombang saling terkait satu sama lain dalam gelombang suara.
Hubungan antara kedua parameter tersebut dapat digambarkan dalam persamaan fisika :
- Kecepatan rambat = panjang gelombang x frekuensi
- Frekuensi = 1 / periode gelombang
- Panjang gelombang = kecepatan rambat / frekuensi
- Periode gelombang = 1 / frekuensi
Jadi jika kita mengetahui salah satu parameter dari gelombang suara, kita dapat menghitung parameter lainnya dengan menggunakan persamaan diatas.
Contoh, jika kita mengetahui frekuensi suara sebesar 440 Hz dan kecepatan rambat suara dalam udara pada kondisi standar 343 m/s, maka panjang gelombang dari suara tersebut adalah 0.78 m dan periode gelombangnya adalah 0.00227 detik.
Itu adalah hubungan yang saling terkait antara panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat, dan periode gelombang yang diterapkan pada gelombang suara.
7. Pemantulan gelombang
Pemantulan gelombang adalah fenomena di mana gelombang yang menyentuh permukaan pembatas antara dua medium yang memiliki sifat fisik yang berbeda akan dikembalikan sebagian atau seluruhnya pada medium asalnya. Pemantulan gelombang dapat terjadi pada gelombang suara, cahaya, atau gelombang mekanis lainnya.
Ada dua jenis pemantulan gelombang, yaitu pemantulan normal (normal incidence) dan pemantulan tidak normal (oblique incidence). Pemantulan normal terjadi ketika gelombang menyentuh permukaan pembatas dengan arah yang tegak lurus terhadap permukaan, sementara pemantulan tidak normal terjadi ketika gelombang menyentuh permukaan pembatas dengan arah yang tidak tegak lurus terhadap permukaan.
Ringkasan getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Pemantulan gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur jarak, menentukan arah, dan menganalisis suara yang terdengar. Pemantulan gelombang suara juga dapat digunakan dalam aplikasi seperti ekologi.
C. bunyi
Bunyi adalah gelombang mekanik yang ditransmisikan melalui suatu medium seperti udara, air, atau logam. Bunyi dapat dihasilkan oleh berbagai sumber seperti musik, suara manusia, atau mesin. Bunyi dapat didengar oleh manusia melalui telinga, yang merupakan organ yang sensitif terhadap perubahan tekanan udara.
Bunyi dapat diukur dengan menggunakan parameter seperti amplitudo, frekuensi, dan panjang gelombang. Amplitudo menunjukkan besarnya tekanan suara, frekuensi menunjukkan jumlah siklus perubahan tekanan dalam satu detik, dan panjang gelombang menunjukkan jarak antara dua titik yang sama dalam satu siklus gelombang.
Bunyi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu bunyi diskontinu dan bunyi kontinu. Bunyi diskontinu adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber yang tidak terus menerus seperti bunyi petasan, bunyi peluit, atau bunyi musik. Sedangkan bunyi kontinu adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber yang terus menerus seperti bunyi mesin, bunyi air mengalir, atau bunyi suara manusia.
Bunyi juga dapat diklasifikasikan menjadi bunyi lembut dan bunyi keras. Bunyi lembut adalah bunyi yang amplitudonya rendah, sementara bunyi keras adalah bunyi yang amplitudonya tinggi. Kebisingan adalah contoh dari bunyi keras, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terpapar dalam jangka waktu yang lama.
1. frekuensi bunyi
Frekuensi bunyi adalah jumlah siklus perubahan tekanan dalam satu detik yang ditimbulkan oleh suatu sumber bunyi. Frekuensi bunyi ditentukan oleh sifat dari sumber bunyi itu sendiri dan dapat diukur dalam unit Hertz (Hz).
Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia biasanya berada dalam rentang 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bunyi di bawah frekuensi 20 Hz disebut bunyi infrasonik, sedangkan bunyi di atas frekuensi 20.000 Hz disebut bunyi ultrasonik.
Frekuensi bunyi memiliki pengaruh yang penting dalam persepsi suara oleh manusia. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan terdengar sebagai suara tinggi, sementara bunyi dengan frekuensi rendah akan terdengar sebagai suara rendah.
Beberapa contoh frekuensi bunyi yang umum:
- Bunyi nada paling rendah pada piano adalah 27 Hz dan paling tinggi adalah 4186 Hz.
- Bunyi suara manusia biasanya berada dalam rentang 80 Hz sampai 12.000 Hz
- Bunyi kucing merengek berada dalam rentang 20 Hz sampai 50 Hz
Frekuensi bunyi juga dapat digunakan dalam aplikasi medis, seperti untuk menghancurkan batu ginjal atau untuk mengobati penyakit telinga dengan terapi ultrasonik.
2. Karakteristik bunyi
Karakteristik bunyi adalah sifat-sifat yang menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Beberapa karakteristik bunyi yang umum dikenal adalah:
- Amplitudo: Amplitudo adalah besarnya tekanan suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Amplitudo ditentukan oleh daya yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dan dapat diukur dalam unit decibel (dB). Amplitudo yang tinggi akan menghasilkan bunyi keras, sedangkan amplitudo yang rendah akan menghasilkan bunyi lembut.
- Frekuensi: Frekuensi adalah jumlah siklus perubahan tekanan dalam satu detik yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Frekuensi ditentukan oleh sifat dari sumber bunyi dan dapat diukur dalam unit Hertz (Hz). Frekuensi yang tinggi akan menghasilkan bunyi tinggi, sedangkan frekuensi yang rendah akan menghasilkan bunyi rendah.
- Panjang gelombang: Panjang gelombang adalah jarak antara dua titik yang sama dalam satu siklus gelombang. Panjang gelombang ditentukan oleh frekuensi dan kecepatan rambat suara. Panjang gelombang yang pendek akan menghasilkan bunyi tinggi, sedangkan panjang gelombang yang panjang akan menghasilkan bunyi rendah.
a. Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi
Ringkasan getaran gelombang dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Tinggi rendah bunyi mengacu pada frekuensi bunyi, sedangkan kuat lemah bunyi mengacu pada amplitudo bunyi.
Bunyi dengan frekuensi tinggi akan terdengar sebagai suara tinggi, seperti bunyi bel suara, sementara bunyi dengan frekuensi rendah akan terdengar sebagai suara rendah, seperti bunyi gitar bass.
Sedangkan Amplitudo atau Intensitas bunyi, yang mengacu pada besarnya tekanan suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Amplitudo yang tinggi akan menghasilkan bunyi keras, seperti bunyi klakson mobil, sementara amplitudo yang rendah akan menghasilkan bunyi lembut, seperti bunyi burung berkicau.
Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi dapat digabungkan untuk menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Misalnya, bunyi musik yang dihasilkan oleh gitar elektrik akan terdengar sebagai suara tinggi dan keras, sementara bunyi musik yang dihasilkan oleh piano akan terdengar sebagai suara rendah dan lembut.
b. Nada
Nada adalah kualitas suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang ditentukan oleh frekuensi bunyi. Frekuensi yang berbeda dari bunyi akan menghasilkan nada yang berbeda. Nada dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
- Nada absolut : Nada yang ditentukan oleh frekuensi bunyi yang tepat, misalnya 440 Hz atau 261,6 Hz.
- Nada relatif : Nada yang ditentukan oleh perbandingan frekuensi dari dua atau lebih bunyi. Misalnya, bunyi dengan frekuensi 260 Hz dapat dikatakan sebagai nada relatif yang berbeda dari bunyi dengan frekuensi 520 Hz.
Nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi dapat digunakan untuk menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh sumber bunyi tersebut. Misalnya, nada yang dihasilkan oleh gitar akan berbeda dari nada yang dihasilkan oleh piano.
Dalam musik, nada diidentifikasi dengan nama nada seperti C, D, E, F, G, A, B, dan juga dengan simbol-simbol seperti # atau b untuk menunjukkan nada dasar yang di atas atau di bawah nada dasar.