Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Dalam sejarah panjang kerajaan ini, Raja Mulawarman dikenal sebagai tokoh paling berpengaruh dan berjasa besar dalam membawa Kutai mencapai masa kejayaannya. Melalui kepemimpinannya yang bijaksana, dermawan, dan religius, Raja Mulawarman dikenang sebagai simbol kejayaan awal Nusantara di era kerajaan Hindu-Buddha.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang siapa Raja Mulawarman, latar belakangnya, perannya dalam mengembangkan Kerajaan Kutai, peninggalan sejarah yang berkaitan dengannya, serta warisan budaya yang masih terasa hingga kini.
Siapa Raja Mulawarman?
Raja Mulawarman Nala Dewa adalah raja ketiga Kerajaan Kutai Martadipura, setelah Kudungga (kakeknya) dan Aswawarman (ayahnya). Nama Mulawarman dikenal luas berkat tujuh prasasti batu yang disebut Yupa, yang ditemukan di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Yupa ditulis menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, menandakan pengaruh kuat peradaban India dalam sistem pemerintahan dan kepercayaan di Kerajaan Kutai. Di dalam prasasti tersebut, Mulawarman disebut sebagai raja besar yang sangat kuat dan dermawan, terutama kepada para Brahmana.
Latar Belakang Keluarga dan Silsilah
- Kudungga, kakek Mulawarman, diyakini sebagai tokoh lokal yang belum menganut Hindu.
- Aswawarman, ayah Mulawarman, merupakan raja pertama Kutai yang menganut agama Hindu dan dijuluki sebagai Wamsakarta (pendiri dinasti).
- Mulawarman mewarisi kekuasaan dari ayahnya dan memperkuat posisi kerajaan dengan memperluas wilayah kekuasaan, mempererat hubungan dagang, serta membangun tatanan sosial keagamaan yang terstruktur.
Silsilah keluarga ini menunjukkan proses transformasi dari masyarakat lokal menjadi masyarakat kerajaan Hindu yang berpengaruh di Nusantara.
Masa Pemerintahan Raja Mulawarman
1. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Di bawah pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami kemajuan pesat dalam bidang ekonomi, pertanian, dan perdagangan. Lokasi strategis di Sungai Mahakam memungkinkan Kutai menjalin hubungan dagang dengan pedagang India dan Asia Tenggara lainnya.
2. Keagamaan dan Upacara Yajna
Mulawarman dikenal sangat religius. Ia melaksanakan upacara yajna (persembahan kurban) kepada para dewa dan Brahmana. Salah satu bukti paling terkenal adalah pemberian 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana, sebagaimana tertulis dalam prasasti Yupa.
Upacara ini menunjukkan betapa pentingnya peran agama dalam legitimasi kekuasaan raja serta menjelaskan hubungan erat antara kerajaan dan kasta Brahmana.
3. Pengaruh Budaya India
Mulawarman juga menjadi pelopor dalam mengadopsi sistem sosial dan budaya Hindu-India di Indonesia. Bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa yang digunakan dalam prasasti Yupa menandakan tingginya tingkat akulturasi budaya India dengan budaya lokal di Kalimantan Timur.
Prasasti Yupa: Bukti Kejayaan Mulawarman
Tujuh buah prasasti Yupa merupakan peninggalan sejarah paling penting dari masa pemerintahan Mulawarman. Fungsi Yupa tidak hanya sebagai monumen peringatan, tetapi juga sebagai dokumen sejarah tertua di Indonesia.
Isi prasasti menyebutkan:
- Mulawarman sebagai raja besar dan dermawan.
- Hubungan silsilah antara Mulawarman, Aswawarman, dan Kudungga.
- Pelaksanaan upacara keagamaan yang menunjukkan pengaruh Hindu.
- Pemberian sapi kepada Brahmana sebagai bentuk kedermawanan.
Peran Raja Mulawarman dalam Kejayaan Kerajaan Kutai
1. Menyatukan Kerajaan
Mulawarman memperluas wilayah kerajaan dan mempersatukan berbagai kelompok masyarakat di sekitar Sungai Mahakam. Dengan diplomasi dan kekuatan militer, ia mengonsolidasikan kekuasaan secara stabil dan menjadikan Kutai sebagai kerajaan yang kuat.
2. Membentuk Tata Pemerintahan
Di bawah Mulawarman, struktur pemerintahan mulai terbentuk secara sistematis. Peran para pejabat, penasihat kerajaan, serta Brahmana diatur untuk mendukung sistem monarki yang terpusat dan terorganisir.
3. Pendorong Penyebaran Hindu di Nusantara
Mulawarman menjadi salah satu tokoh penting dalam menyebarkan ajaran dan budaya Hindu di Indonesia. Ajaran Weda mulai dikenal, ritual keagamaan dilakukan secara teratur, dan para Brahmana memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat.
Pengaruh dan Warisan Mulawarman Hingga Kini
1. Warisan Budaya
Nama Mulawarman kini banyak digunakan sebagai simbol sejarah dan budaya di Kalimantan Timur. Misalnya:
- Universitas Mulawarman di Samarinda.
- Museum Mulawarman di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
- Monumen dan situs sejarah di Muara Kaman.
2. Inspirasi Kepemimpinan
Kepemimpinan Mulawarman yang religius, bijaksana, dan adil menjadi inspirasi dalam pendidikan sejarah Indonesia. Ia dikenang sebagai raja yang mementingkan kesejahteraan rakyat dan menjunjung tinggi nilai keagamaan.
3. Penanda Awal Sejarah Tulis Indonesia
Dengan adanya prasasti Yupa, masa pemerintahan Mulawarman menjadi tonggak awal masuknya era sejarah tulis di Indonesia, mengakhiri masa pra-sejarah.
Baca juga: Peran Perempuan dalam Perlawanan terhadap Penjajahan Belanda
Akhir Pemerintahan dan Pengaruh Setelahnya
Setelah masa Mulawarman, tidak banyak informasi yang ditemukan mengenai raja-raja penerusnya. Namun pengaruh Mulawarman tetap terasa bahkan setelah kerajaan ini mengalami kemunduran.
Pada abad ke-13, Kerajaan Kutai Martadipura mulai digantikan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara yang beragama Islam. Meski berbeda agama dan sistem, Kerajaan Islam ini tetap mengakui dan menghormati warisan leluhur mereka dari masa Hindu, termasuk tokoh Mulawarman.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Siapakah Raja Mulawarman?
Mulawarman adalah raja ketiga Kerajaan Kutai Martadipura dan merupakan raja paling terkenal yang membawa kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaan.
2. Apa yang membuat Raja Mulawarman terkenal?
Ia dikenal sebagai raja yang bijaksana dan sangat dermawan, terbukti dari pemberian 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang tercatat dalam prasasti Yupa.
3. Apa peninggalan sejarah yang berkaitan dengan Mulawarman?
Peninggalan utamanya adalah prasasti Yupa yang memuat informasi tentang raja, kehidupan religius, dan sistem sosial pada masa pemerintahannya.
4. Di mana Kerajaan Kutai berada?
Kerajaan Kutai berada di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, tepatnya di sekitar Muara Kaman.
5. Apa pengaruh Raja Mulawarman terhadap penyebaran Hindu di Indonesia?
Mulawarman memainkan peran penting dalam mengukuhkan agama Hindu di Nusantara dan memperkenalkan budaya India ke wilayah Kalimantan.
Referensi
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho. Sejarah Nasional Indonesia, Balai Pustaka.
- Tim Kemdikbud. Buku Paket Sejarah Indonesia SMP/MTS Kelas VIII.
- Miksic, John N. (2009). The Hindu-Buddhist Period of Indonesian History. SEAMEO SPAFA.
- Balai Arkeologi Kalimantan: https://arkeologikaltim.kemdikbud.go.id
- Ensiklopedia Nasional Indonesia, LIPI.