Home » Sejarah » Raja Balaputradewa: Penguasa Sriwijaya yang Harum di Kawasan Asia Tenggara
Posted in

Raja Balaputradewa: Penguasa Sriwijaya yang Harum di Kawasan Asia Tenggara

Raja Balaputradewa: Penguasa Sriwijaya yang Harum di Kawasan Asia Tenggara (ft.istimewa)
Raja Balaputradewa: Penguasa Sriwijaya yang Harum di Kawasan Asia Tenggara (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara pada masa lampau. Di antara tokoh penting yang memimpin Sriwijaya, nama Raja Balaputradewa mencuat sebagai sosok penguasa yang sukses mengangkat nama Sriwijaya hingga dikenal luas oleh kerajaan-kerajaan di luar Nusantara, terutama di India dan Asia Tenggara.

Kepemimpinan Balaputradewa bukan hanya soal kekuatan militer dan perdagangan, tetapi juga kejayaan kebudayaan dan agama Buddha. Ia memperluas pengaruh Sriwijaya melalui hubungan diplomatik dan pendidikan keagamaan yang menjadikan Sriwijaya sebagai pusat belajar agama Buddha di Asia.

Latar Belakang Balaputradewa

Balaputradewa berasal dari garis keturunan kerajaan besar. Ia adalah putra dari Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya (Kerajaan Mataram Kuno) dan Pramodhawardhani, putri Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra. Keturunan ini membuat Balaputradewa memiliki hubungan darah dengan dua kerajaan besar: Mataram Kuno di Jawa dan Sriwijaya di Sumatra.

Awalnya, Balaputradewa diperkirakan terlibat dalam perebutan kekuasaan di Jawa antara Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya. Setelah kalah dalam konflik kekuasaan, ia kemudian meninggalkan Jawa dan menetap di Sumatra, di mana ia naik takhta sebagai penguasa Sriwijaya.

Naik Takhta di Sriwijaya

Setelah menetap di Sumatra, Balaputradewa berhasil mendapatkan kekuasaan tertinggi di Sriwijaya. Ia dikenal sebagai raja yang memperkuat posisi Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan internasional.

Di bawah pemerintahannya, Sriwijaya tidak hanya memperluas wilayah kekuasaan, tetapi juga memperkuat peranannya sebagai pusat penyebaran agama Buddha Mahayana dan pusat pembelajaran bagi para biksu dari berbagai wilayah di Asia.

Kejayaan Balaputradewa juga tercatat dalam prasasti Nalanda di India, yang menyebutkan bahwa Balaputradewa mendirikan sebuah wihara di Kompleks Universitas Nalanda untuk pelajar asal Sriwijaya.

Sriwijaya sebagai Pusat Keilmuan Buddha

Salah satu kontribusi besar Balaputradewa adalah memperkuat Sriwijaya sebagai pusat keilmuan dan spiritualitas Buddha. Pada masa itu, Sriwijaya menjadi tempat belajar bagi para biksu dari Tiongkok, India, dan wilayah Asia Tenggara lainnya.

Salah satu tokoh penting yang belajar di Sriwijaya adalah I-Tsing (Yijing), seorang biksu dari Tiongkok yang melakukan perjalanan ke India melalui Sriwijaya. Ia mencatat bahwa Sriwijaya adalah tempat penting bagi pelajar Buddha untuk belajar tata bahasa Sanskerta dan ajaran-ajaran Buddha Mahayana sebelum melanjutkan ke India.

Hal ini memperkuat posisi Sriwijaya sebagai kekuatan budaya dan spiritual, bukan sekadar kekuatan militer dan perdagangan.

Hubungan Diplomatik dengan India

Prasasti Nalanda menjadi bukti nyata hubungan diplomatik antara Sriwijaya di bawah Balaputradewa dengan India. Dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa Balaputradewa meminta kepada raja India saat itu, Raja Devapaladeva dari Dinasti Pala, untuk mendirikan wihara bagi pelajar dari Sriwijaya di kompleks Nalanda.

Permintaan tersebut disambut baik, dan wihara itu kemudian dibangun sebagai bentuk persahabatan dan penghargaan terhadap Sriwijaya. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Balaputradewa telah berhasil membawa Sriwijaya ke tingkat hubungan internasional yang tinggi di kancah Asia.

Kejayaan Maritim dan Perdagangan

Sebagai kerajaan maritim, kekuatan Sriwijaya pada masa Balaputradewa juga bertumpu pada kontrol jalur perdagangan internasional yang strategis, terutama Selat Malaka dan Selat Sunda. Kapal dagang dari Tiongkok, India, dan Arab melewati wilayah Sriwijaya untuk berdagang rempah-rempah, kain, dan barang-barang mewah lainnya.

Kejayaan ini membuat Sriwijaya menjadi pusat perdagangan internasional dan tempat persinggahan penting bagi kapal-kapal dagang. Balaputradewa diketahui memperkuat armada laut dan pelabuhan-pelabuhan penting demi mempertahankan kontrol atas jalur perdagangan tersebut.

Warisan Budaya dan Sejarah

Balaputradewa bukan hanya dikenal sebagai raja yang memperluas kekuasaan, tetapi juga sebagai tokoh yang menciptakan warisan budaya dan pendidikan. Ia mendirikan berbagai bangunan suci, wihara, dan pusat pendidikan Buddha.

Kontribusinya terhadap perkembangan keilmuan dan agama Buddha tercermin dari banyaknya prasasti dan catatan sejarah yang mengakui Sriwijaya sebagai pusat pembelajaran agama yang dihormati di dunia Buddhis.

Warisan Balaputradewa juga terasa dalam narasi kebudayaan Indonesia, di mana ia dikenang sebagai raja besar yang memperjuangkan ilmu pengetahuan, agama, dan hubungan antarbangsa.

Baca juga: Sistem Administrasi dan Birokrasi Indonesia: Pengaruh dari Pemerintahan Kolonial Belanda

Akhir Pemerintahan dan Peninggalan

Tidak banyak catatan yang menjelaskan akhir masa pemerintahan Balaputradewa. Namun, jelas bahwa masa pemerintahannya menjadi periode penting dalam sejarah Sriwijaya. Setelah Balaputradewa, Sriwijaya tetap menjadi kekuatan maritim utama hingga abad ke-11 sebelum mengalami kemunduran akibat serangan dari kerajaan-kerajaan lain seperti Chola dari India.

Peninggalan penting dari masa Balaputradewa antara lain:

  • Prasasti Nalanda (India)
  • Prasasti Ligor (Thailand Selatan)
  • Berbagai reruntuhan dan artefak arkeologis di Palembang dan kawasan Sumatra Selatan

Nilai-Nilai Kepemimpinan Balaputradewa

  1. Diplomasi Internasional
    Ia sukses membangun hubungan politik dan budaya dengan kerajaan-kerajaan besar di India dan Asia Tenggara.
  2. Pendidikan dan Keilmuan
    Memperkuat Sriwijaya sebagai pusat pendidikan agama Buddha dan menjadikannya destinasi utama para biksu dan pelajar dari Asia.
  3. Toleransi dan Agama
    Mendorong perkembangan agama Buddha Mahayana dengan damai, tanpa konflik internal yang besar.
  4. Kemaritiman dan Ekonomi
    Menjadikan Sriwijaya pusat perdagangan internasional yang disegani di jalur maritim Asia Tenggara.

Penutup

Raja Balaputradewa adalah tokoh besar dalam sejarah Nusantara yang sering terlupakan. Di balik kejayaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim dan pusat pembelajaran Buddha, terdapat sosok pemimpin visioner yang menjadikan Nusantara dikenal luas di Asia Tenggara dan India.

Dengan kepemimpinannya, Balaputradewa bukan hanya memperkuat kekuasaan Sriwijaya, tetapi juga membawa kebanggaan dan nama harum bagi Indonesia di masa lalu. Ia adalah simbol dari kepemimpinan bijaksana, cerdas, dan terbuka terhadap kerja sama internasional.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa itu Balaputradewa?
Balaputradewa adalah raja Kerajaan Sriwijaya yang terkenal karena memperkuat posisi Sriwijaya sebagai pusat perdagangan dan pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara.

2. Apa hubungan Balaputradewa dengan Kerajaan Mataram Kuno?
Balaputradewa merupakan putra Pramodhawardhani (putri dari Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra) dan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, yang berkuasa di Jawa Tengah.

3. Apa isi dari Prasasti Nalanda?
Prasasti Nalanda mencatat bahwa Balaputradewa meminta pendirian wihara bagi pelajar dari Sriwijaya di Universitas Nalanda, India. Ini menunjukkan hubungan diplomatik dan budaya yang erat antara Sriwijaya dan India.

4. Apa peran Sriwijaya dalam perdagangan internasional?
Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim strategis di Selat Malaka dan Sunda, menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Tiongkok, India, dan Timur Tengah.

5. Mengapa Balaputradewa penting dalam sejarah Indonesia?
Ia adalah simbol kejayaan maritim Nusantara, pemimpin yang memajukan pendidikan dan agama, serta tokoh yang membawa nama harum Indonesia ke pentas Asia.


Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.