Home » Sejarah » Perpindahan Pusat Pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur: Alasan dan Dampaknya
Posted in

Perpindahan Pusat Pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur: Alasan dan Dampaknya

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan besar yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa (ft.istimewa)
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan besar yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan besar yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Awalnya, pusat pemerintahannya berada di wilayah Jawa Tengah yang subur dan kaya akan peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur dan Prambanan. Namun, pada akhir abad ke-10, pusat pemerintahan Mataram Kuno berpindah ke Jawa Timur. Perpindahan Pusat Pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur ini menjadi peristiwa penting dalam sejarah Nusantara karena menandai perubahan besar dalam struktur politik, budaya, dan arah perkembangan kerajaan.

Artikel ini membahas secara lengkap alasan di balik perpindahan, tokoh yang terlibat, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di masa itu.


Latar Belakang Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno memiliki dua dinasti utama: Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha. Kedua dinasti ini pernah bersaing dan kemudian bersatu dalam perkawinan politik, seperti yang terjadi antara Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardhani dari Syailendra.

Awalnya, pusat pemerintahan berada di dataran Kewu, wilayah sekitar Prambanan, Sleman, dan Magelang. Daerah ini kaya akan sumber daya alam dan memiliki letak strategis dekat sungai dan gunung, seperti Gunung Merapi.


Tokoh Penting: Mpu Sindok

Perpindahan pusat pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur terjadi pada masa pemerintahan Mpu Sindok, raja terakhir dari Wangsa Sanjaya di Jawa Tengah. Ia memerintah sekitar tahun 929 M dan dikenal sebagai pendiri Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan dari Medang (Jawa Tengah) ke wilayah Tamwlang dan Watugaluh di Jawa Timur. Sejak saat itu, Kerajaan Mataram Kuno dikenal pula sebagai Kerajaan Medang di Jawa Timur.


Alasan Perpindahan Pusat Pemerintahan

Beberapa teori dikemukakan oleh para sejarawan terkait alasan Mpu Sindok memindahkan pusat kekuasaan ke timur. Di antaranya adalah:

1. Letusan Gunung Merapi

Salah satu penyebab utama yang diyakini kuat adalah bencana alam berupa letusan Gunung Merapi. Letusan besar kemungkinan menghancurkan pusat pemerintahan dan merusak lahan pertanian, menyebabkan krisis pangan dan memaksa kerajaan mencari wilayah yang lebih aman.

2. Ancaman Politik dan Militer

Beberapa sumber sejarah menunjukkan adanya ancaman dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatra, yang pada masa itu menjadi kekuatan maritim besar. Serangan atau tekanan dari luar membuat Mpu Sindok mencari tempat yang lebih strategis dan aman di wilayah timur Jawa.

3. Kesuburan Wilayah Jawa Timur

Wilayah Jawa Timur dinilai lebih aman dan potensial secara ekonomi. Daerah seperti sekitar Sungai Brantas sangat subur, cocok untuk pertanian, dan memungkinkan pengembangan ekonomi baru. Sungai ini juga menjadi jalur perdagangan penting.

4. Perluasan Wilayah Kekuasaan

Perpindahan ini juga bisa dilihat sebagai bagian dari strategi ekspansi kekuasaan ke wilayah timur. Hal ini ditandai dengan berdirinya Dinasti Isyana yang meneruskan tradisi Mataram Kuno namun dengan pusat kekuasaan baru.


Dampak Perpindahan ke Jawa Timur

1. Bergesernya Pusat Budaya dan Politik

Pusat kebudayaan Jawa yang sebelumnya berada di sekitar Prambanan dan Borobudur bergeser ke Jawa Timur. Di wilayah baru ini, seni dan budaya berkembang dengan pengaruh baru, tetapi masih mempertahankan unsur Hindu-Buddha yang kental.

2. Lahirnya Dinasti Isyana

Mpu Sindok mendirikan Dinasti Isyana yang menjadi awal dari fase baru dalam sejarah Jawa Timur. Dinasti ini melahirkan raja-raja penting seperti Sri Isyana Tunggawijaya dan Makutawangsawardhana. Kelanjutan dinasti ini akhirnya membawa pada kemunculan Kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Airlangga di masa selanjutnya.

3. Pembangunan Wilayah Baru

Mpu Sindok dan penerusnya membangun pusat kekuasaan baru, termasuk infrastruktur, pertanian, dan candi-candi di wilayah Jawa Timur. Peninggalan penting pada masa ini antara lain Prasasti Mpu Sindok dan situs arkeologis di sekitar Jombang, Kediri, dan Madiun.

4. Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas

Perpindahan ini terbukti efektif dalam membangun kembali kekuatan kerajaan. Di Jawa Timur, kerajaan mampu memulihkan kekuatan ekonomi, memperkuat pertahanan, dan memperluas hubungan dagang melalui sungai-sungai besar.

Baca juga: Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)


Perkembangan Selanjutnya di Jawa Timur

Setelah masa Mpu Sindok, wilayah Jawa Timur menjadi pusat penting kekuasaan politik di Jawa. Kerajaan-kerajaan besar seperti Kahuripan, Kediri, Singhasari, dan Majapahit semua tumbuh dari warisan Mataram Kuno di timur.

Perpindahan Mataram Kuno ini bisa dianggap sebagai transisi sejarah penting yang mengawali era kejayaan Jawa Timur sebagai pusat politik dan budaya Nusantara.


Bukti Sejarah Perpindahan

Beberapa prasasti menjadi bukti perpindahan kekuasaan, seperti:

  • Prasasti Turyyan (929 M): Menyebutkan pemerintahan Mpu Sindok di wilayah timur.
  • Prasasti Anjuk Ladang (937 M): Mengisahkan rakyat membantu raja mengusir musuh dan diberi hadiah berupa desa.
  • Prasasti Paradah dan Prasasti Wurare: Bukti pemerintahan Isyana di wilayah Jawa Timur.

Kesimpulan

Perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur bukanlah semata perpindahan geografis, melainkan strategi politik, ekonomi, dan budaya yang menyelamatkan kerajaan dari ancaman bencana dan eksternal. Mpu Sindok sebagai tokoh sentral mengambil langkah berani dengan memindahkan pusat kekuasaan ke wilayah baru yang lebih menjanjikan.

Langkah ini membawa dampak besar, seperti lahirnya Dinasti Isyana, pengembangan wilayah Jawa Timur, dan pembentukan pusat kebudayaan baru yang kelak menjadi dasar munculnya kerajaan-kerajaan besar di masa depan.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa yang memindahkan pusat pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur?

Mpu Sindok adalah tokoh yang memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar tahun 929 M.

2. Apa alasan utama perpindahan tersebut?

Alasan utama adalah letusan Gunung Merapi, ancaman dari luar seperti Sriwijaya, dan potensi ekonomi wilayah Jawa Timur yang lebih menjanjikan.

3. Apa dampak terbesar dari perpindahan ini?

Dampak terbesarnya adalah lahirnya Dinasti Isyana dan berkembangnya kekuasaan serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur.

4. Apakah kerajaan tetap bernama Mataram setelah pindah?

Meskipun nama Mataram tetap digunakan dalam beberapa catatan, sejarawan menyebutnya sebagai Kerajaan Medang atau Mataram Timur, bagian dari kesinambungan Mataram Kuno.

5. Bagaimana hubungan perpindahan ini dengan kerajaan selanjutnya seperti Kediri dan Majapahit?

Perpindahan ini menjadi fondasi bagi lahirnya kerajaan-kerajaan besar di Jawa Timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit yang meneruskan warisan Mataram Kuno.


Referensi

  1. Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
  2. Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Balai Pustaka, 1990.
  3. Coedès, George. The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press, 1968.
  4. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  5. Pusat Arkeologi Nasional: https://arkeologi.kemdikbud.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.