Sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014, Joko Widodo (Jokowi) telah membawa pendekatan baru dalam politik luar negeri Indonesia. Dengan mengedepankan prinsip diplomasi pragmatis, Jokowi menitikberatkan pada diplomasi ekonomi, perdamaian global, dan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Pendekatan ini mencerminkan transformasi strategi luar negeri Indonesia dari diplomasi simbolik menjadi diplomasi yang lebih berbasis kepentingan nasional konkret. Bagaimana Peran Jokowi dalam Politik Luar Negeri?
Dalam dua periode kepemimpinannya, Jokowi aktif membangun kerja sama bilateral dan multilateral untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Artikel Peran Jokowi dalam Politik Luar Negeri ini akan membahas bagaimana peran Jokowi dalam merumuskan, menjalankan, dan menyesuaikan kebijakan luar negeri di tengah dinamika global yang terus berubah.
1. Prinsip Dasar Politik Luar Negeri Jokowi
A. Bebas Aktif: Fondasi Diplomasi Indonesia
Sebagaimana presiden-presiden Indonesia sebelumnya, Jokowi tetap mengacu pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak blok mana pun, sementara aktif berarti berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan menjalin kerja sama internasional.
Namun, Jokowi menambahkan pendekatan yang lebih ekonomis dan konkret. Fokusnya adalah menjadikan diplomasi sebagai alat untuk:
- Menarik investasi
- Meningkatkan ekspor
- Melindungi WNI
- Mendukung pembangunan nasional
2. Diplomasi Ekonomi: Arah Utama Strategi Jokowi
Salah satu ciri khas politik luar negeri Jokowi adalah diplomasi ekonomi. Kementerian Luar Negeri diinstruksikan untuk menjadi ujung tombak promosi perdagangan dan investasi.
A. Menarik Investasi Asing
Presiden Jokowi secara aktif melakukan kunjungan kenegaraan ke berbagai negara untuk menawarkan peluang investasi di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur, energi, manufaktur, dan digital. Negara-negara mitra strategis seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat menjadi sasaran utama.
Contoh nyata adalah proyek:
- Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipromosikan dalam forum-forum internasional.
- Kereta Cepat Jakarta–Bandung, hasil kerja sama dengan Tiongkok.
- Green investment di sektor energi baru terbarukan.
B. Meningkatkan Ekspor Produk Nasional
Jokowi juga mendorong diplomasi perdagangan untuk membuka pasar ekspor baru, seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Produk unggulan seperti batubara, kelapa sawit, produk halal, dan industri kreatif menjadi andalan dalam promosi ekspor.
3. Diplomasi Maritim dan Poros Maritim Dunia
Pada masa awal pemerintahannya, Jokowi menggagas visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Strategi ini menekankan posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang strategis di antara Samudra Pasifik dan Hindia.
A. Kerja Sama Keamanan Maritim
Jokowi menjalin kerja sama maritim dengan negara-negara seperti India, Australia, dan AS untuk:
- Menjaga keamanan di kawasan Laut Cina Selatan
- Memerangi pencurian ikan (illegal fishing)
- Meningkatkan kemampuan pertahanan laut
B. Infrastruktur Maritim
Sebagai bagian dari diplomasi maritim, Indonesia membangun dan memperbaiki pelabuhan-pelabuhan strategis, memperkuat jalur pelayaran domestik, dan meningkatkan logistik maritim.
4. Kepemimpinan Global: Indonesia di Forum Internasional
A. Keketuaan G20 Tahun 2022
Salah satu pencapaian diplomatik terbesar Jokowi adalah ketika Indonesia menjadi Presiden G20 pada tahun 2022. Jokowi memimpin forum ekonomi terbesar dunia di tengah konflik global, seperti perang Rusia-Ukraina, serta krisis pangan dan energi.
Topik utama yang diangkat:
- Pemulihan ekonomi pascapandemi
- Transisi energi berkelanjutan
- Transformasi digital
Indonesia berhasil menjadi jembatan dialog antara negara maju dan berkembang, serta mempromosikan perdamaian dunia melalui pendekatan yang inklusif.
B. Keanggotaan Dewan Keamanan PBB
Pada masa Jokowi, Indonesia kembali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019–2020. Di forum ini, Indonesia aktif mengusulkan resolusi tentang:
- Perlindungan warga sipil di daerah konflik
- Penanganan terorisme global
- Isu Palestina dan Afghanistan
Baca juga: Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Presiden Keempat Indonesia dan Pejuang Demokrasi
5. Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Luar Negeri
Jokowi menekankan pentingnya melindungi WNI sebagai bagian dari prioritas diplomasi. Salah satu bentuk nyatanya adalah pembentukan Satuan Tugas Perlindungan WNI yang merespons cepat kasus darurat di luar negeri.
Beberapa langkah signifikan:
- Evakuasi WNI dari wilayah konflik seperti Yaman, Ukraina, dan Afghanistan.
- Perlindungan hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menghadapi masalah hukum.
- Kerja sama dengan negara penempatan untuk memperbaiki perjanjian bilateral dan standar perlindungan pekerja migran.
6. Tantangan Politik Luar Negeri Jokowi
Meskipun banyak pencapaian, diplomasi Jokowi juga menghadapi berbagai tantangan:
A. Ketegangan Geopolitik Global
Ketegangan antara AS dan Tiongkok, konflik Rusia-Ukraina, serta krisis Timur Tengah menuntut posisi netral dan diplomatis dari Indonesia. Jokowi berupaya menjaga independensi politik luar negeri tanpa berpihak, sekaligus aktif dalam upaya perdamaian.
B. Isu HAM dan Lingkungan
Indonesia kerap mendapat sorotan dalam isu hak asasi manusia, khususnya terkait Papua dan kebebasan berpendapat. Pemerintah Jokowi berupaya menjawab kritik ini melalui diplomasi persuasif dan kerja sama pembangunan di wilayah-wilayah sensitif.
7. Peran Jokowi dalam Era Multilateralisme Baru
Jokowi menekankan bahwa di era ketidakpastian global, Indonesia harus memainkan peran sebagai penengah (bridge builder). Pendekatannya berbasis dialog, kerja sama pembangunan, dan penguatan multilateralisme.
Indonesia di bawah Jokowi juga aktif dalam organisasi seperti:
- ASEAN: Memperkuat stabilitas kawasan dan kerja sama ekonomi.
- Non-Aligned Movement (NAM): Menjaga peran negara berkembang dalam isu global.
- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI): Memperjuangkan isu Palestina dan perdamaian di dunia Islam.
8. Warisan Diplomatik Jokowi
Sebagai presiden dengan dua periode, Jokowi meninggalkan warisan diplomasi yang lebih pragmatis, berbasis kepentingan ekonomi dan rakyat. Ia menjadikan hubungan internasional sebagai instrumen untuk:
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat
- Menjaga martabat negara
- Memperkuat kedaulatan dan perdamaian dunia
Diplomasi Jokowi bersifat low-profile namun high-impact, memadukan ketegasan dalam isu nasional dan kelenturan dalam kerja sama internasional.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa prinsip politik luar negeri Jokowi?
Jokowi tetap berpegang pada prinsip bebas aktif, namun dengan pendekatan pragmatis yang menekankan pada kepentingan ekonomi, perdamaian, dan perlindungan WNI.
2. Apa itu diplomasi ekonomi Jokowi?
Diplomasi ekonomi adalah strategi menjadikan hubungan luar negeri sebagai alat untuk menarik investasi, meningkatkan ekspor, dan mendukung pembangunan nasional.
3. Bagaimana peran Indonesia di forum internasional selama kepemimpinan Jokowi?
Indonesia aktif memimpin forum seperti G20, menjadi anggota Dewan Keamanan PBB, dan memperkuat kerja sama di ASEAN dan OKI.
4. Bagaimana Jokowi melindungi WNI di luar negeri?
Dengan membentuk Satgas Perlindungan WNI, evakuasi dari zona konflik, serta kerja sama bilateral untuk perlindungan TKI dan migran.
5. Apa tantangan terbesar dalam diplomasi era Jokowi?
Tantangan utama meliputi ketegangan geopolitik global, isu HAM, krisis ekonomi dunia, serta menjaga netralitas Indonesia dalam konflik internasional.
Referensi
- https://kemlu.go.id – Kementerian Luar Negeri RI
- https://setneg.go.id – Sekretariat Negara Republik Indonesia
- https://kompas.com – Berita diplomasi dan hubungan luar negeri
- https://g20.org – Forum G20 dan peran Indonesia
- https://asean.org – Peran Indonesia di ASEAN
- https://tirto.id – Analisis kebijakan luar negeri Indonesia
- https://cnnindonesia.com – Laporan hubungan bilateral dan multilateral
