Home » Sejarah » Peninggalan Sejarah Kerajaan di Kalimantan yang Masih Tersisa
Posted in

Peninggalan Sejarah Kerajaan di Kalimantan yang Masih Tersisa

Peninggalan Sejarah Kerajaan di Kalimantan yang Masih Tersisa (ft.istimewa)
Peninggalan Sejarah Kerajaan di Kalimantan yang Masih Tersisa (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Pulau Kalimantan merupakan wilayah yang kaya akan sejarah peradaban kerajaan sejak masa kuno. Seiring berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha dan Islam di Nusantara. Peninggalan Sejarah Kerajaan di Kalimantan, Kalimantan juga menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan besar seperti Kutai Martadipura, Kutai Kartanegara, Negara Dipa, Negara Daha, dan Kesultanan Banjar.

Meskipun zaman terus berubah dan modernisasi berlangsung pesat, berbagai peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan di Kalimantan masih bisa ditemukan hingga hari ini. Peninggalan tersebut menjadi bukti nyata kemegahan masa lalu serta menjadi warisan budaya yang berharga untuk generasi mendatang.


Peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura

1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan sejarah terpenting dari Kerajaan Kutai Martadipura, kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang diperkirakan berdiri pada abad ke-4 M. Prasasti ini ditemukan di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur.

  • Material: Batu besar berbentuk tugu.
  • Bahasa: Sanskerta.
  • Huruf: Pallawa.
  • Isi: Memuat informasi tentang raja Mulawarman, putra Aswawarman, dan kakeknya Kudungga. Disebutkan pula pemberian hadiah berupa sapi kepada kaum Brahmana.

Prasasti Yupa saat ini disimpan di Museum Nasional dan replika lainnya dapat ditemukan di Museum Mulawarman, Tenggarong.

2. Situs Muara Kaman

Muara Kaman dipercaya sebagai pusat pemerintahan Kutai Martadipura. Di lokasi ini, selain prasasti, juga ditemukan peninggalan berupa arca Hindu dan struktur bangunan kuno yang memperlihatkan kuatnya pengaruh India kuno.


Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara

Kerajaan ini merupakan penerus Kutai Martadipura setelah masuknya Islam. Berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-20, kerajaan ini memiliki banyak peninggalan sejarah dan budaya yang masih terpelihara.

1. Museum Mulawarman

Museum ini menempati bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kalimantan Timur. Bangunan bergaya kolonial Belanda ini menyimpan berbagai benda peninggalan kerajaan seperti:

  • Singgasana Sultan
  • Senjata tradisional dan meriam kuno
  • Pakaian adat kerajaan
  • Koleksi perhiasan dan benda pusaka

Museum ini menjadi pusat dokumentasi sejarah kerajaan di Kalimantan Timur.

2. Keraton Kutai Kartanegara

Keraton ini dulunya merupakan tempat tinggal para sultan Kutai Kartanegara. Walau sudah mengalami beberapa kali renovasi, bangunannya masih menggambarkan kekayaan arsitektur kerajaan lokal dengan pengaruh budaya Melayu dan Islam.

3. Festival Erau

Erau merupakan upacara adat kerajaan yang terus dilestarikan hingga kini. Festival ini menampilkan ritual adat, tari-tarian, upacara sakral di sungai Mahakam, dan pertunjukan budaya lintas negara. Erau menjadi simbol hidupnya budaya kerajaan Kutai Kartanegara.


Peninggalan Kerajaan Negara Dipa dan Negara Daha

Dua kerajaan ini berada di wilayah Kalimantan Selatan dan berkembang sebelum berdirinya Kesultanan Banjar. Meski peninggalan fisiknya tidak sebanyak Kutai, catatan sejarah dan tradisi lisan masih lestari.

1. Legenda Putri Junjung Buih

Legenda ini berasal dari masa Negara Dipa, yang dipercaya sebagai bagian penting dari mitos kerajaan Banjar. Kisah ini tetap hidup dalam tradisi dan upacara adat di Kalimantan Selatan.

2. Situs Candi Agung Amuntai

Candi Agung di Amuntai, Hulu Sungai Utara, diyakini sebagai salah satu peninggalan masa Hindu-Buddha dari kerajaan Negara Dipa. Candi ini berbentuk sederhana dan berbahan batu bata merah, mencerminkan gaya arsitektur lokal pada masa itu.

Baca juga: Bandung: Paris van Java dengan Sentuhan Arsitektur Kolonial Belanda


Peninggalan Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam terbesar di Kalimantan yang berdiri sejak abad ke-16. Sejumlah peninggalannya masih terawat baik dan menjadi destinasi sejarah.

1. Masjid Sultan Suriansyah

Masjid ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan, dibangun sekitar abad ke-16 oleh Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk Islam.

  • Lokasi: Banjarmasin.
  • Ciri khas: Arsitektur kayu, atap tumpang, dan masih mempertahankan bentuk aslinya.

Masjid ini menjadi simbol penyebaran Islam di Kalimantan dan pusat kegiatan religius sejak zaman kerajaan.

2. Komplek Makam Sultan Suriansyah

Terletak tak jauh dari masjid, makam ini menjadi tempat peristirahatan Sultan Suriansyah. Banyak peziarah dan wisatawan datang untuk menghormati tokoh penting dalam sejarah Islamisasi Kalimantan.

3. Museum Wasaka

Museum ini menyimpan benda-benda sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Selatan, termasuk peninggalan dari era Kesultanan Banjar seperti senjata, dokumen, dan baju adat.


Arti Penting Pelestarian Peninggalan Sejarah

Peninggalan kerajaan di Kalimantan bukan sekadar benda mati atau bangunan tua. Mereka adalah jejak peradaban yang menyimpan nilai-nilai:

  • Identitas budaya: Menjadi sumber jati diri masyarakat Kalimantan.
  • Pendidikan sejarah: Menjadi media belajar bagi generasi muda.
  • Pariwisata budaya: Meningkatkan kunjungan wisata sejarah dan ekonomi lokal.
  • Penelitian ilmiah: Menjadi objek kajian sejarah, arkeologi, dan antropologi.

Sayangnya, beberapa peninggalan sejarah saat ini terancam oleh kerusakan lingkungan, kurangnya perawatan, dan modernisasi. Oleh karena itu, upaya pelestarian oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan akademisi sangat penting untuk keberlangsungan warisan budaya ini.


Upaya Pelestarian yang Telah Dilakukan

Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan untuk menjaga peninggalan sejarah kerajaan di Kalimantan antara lain:

  • Restorasi bangunan bersejarah, seperti Keraton Kutai dan Masjid Sultan Suriansyah.
  • Digitalisasi artefak dan arsip sejarah oleh museum-museum daerah.
  • Penyelenggaraan festival budaya seperti Erau dan Festival Budaya Banjar.
  • Edukasi dan sosialisasi sejarah lokal di sekolah dan kampus.
  • Pemberdayaan masyarakat adat sebagai penjaga warisan budaya.

Langkah-langkah ini perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan generasi muda agar warisan sejarah tidak hilang ditelan waktu.


Kesimpulan

Peninggalan sejarah kerajaan di Kalimantan menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban di pulau terbesar ketiga di dunia ini. Dari prasasti Yupa yang menjadi bukti tertulis kerajaan Hindu tertua di Indonesia, hingga masjid kuno Kesultanan Banjar yang menandai masuknya Islam, semua peninggalan ini membawa kita kembali ke masa ketika Kalimantan menjadi bagian penting dalam peta sejarah Nusantara.

Pelestarian warisan sejarah ini adalah tanggung jawab bersama sebagai bentuk penghargaan terhadap leluhur dan sebagai bekal memperkuat identitas budaya bangsa di masa depan.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa peninggalan tertua dari kerajaan di Kalimantan?
Peninggalan tertua adalah prasasti Yupa dari Kutai Martadipura yang berasal dari abad ke-4 Masehi.

2. Di mana lokasi Museum Mulawarman?
Museum Mulawarman berada di Tenggarong, Kalimantan Timur, dan menyimpan banyak koleksi peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara.

3. Apakah masih ada bangunan kerajaan di Kalimantan?
Ya, masih ada seperti Keraton Kutai, Masjid Sultan Suriansyah, dan Komplek Makam Raja-raja Banjar.

4. Apakah peninggalan sejarah di Kalimantan bisa dikunjungi wisatawan?
Sebagian besar peninggalan seperti museum, masjid tua, dan situs arkeologi terbuka untuk wisatawan dan sering menjadi tujuan edukatif dan spiritual.

5. Bagaimana cara melestarikan peninggalan sejarah kerajaan?
Melalui perawatan fisik situs, dokumentasi, edukasi kepada generasi muda, serta mendorong keterlibatan masyarakat lokal dan wisatawan dalam kegiatan budaya.


Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.