Posted in

Peninggalan Budaya Kolonial Belanda yang Masih Terlihat di Indonesia

Peninggalan Budaya Kolonial Belanda yang Masih Terlihat di Indonesia (ft.istimewa)
Peninggalan Budaya Kolonial Belanda yang Masih Terlihat di Indonesia (ft.istimewa)

7. Kuliner Peranakan Kolonial

Budaya kuliner Indonesia juga diperkaya oleh pengaruh Belanda. Proses akulturasi menciptakan makanan-makanan khas yang dikenal luas hingga kini.

Contoh kuliner peninggalan kolonial:

  • Semur: Daging rebus dengan kecap, berasal dari kata “smoor” (Belanda).
  • Roti gambang dan klappertaart: Kudapan khas Belanda-Manado.
  • Kroket, risoles, pastel: Makanan ringan khas Belanda yang diadaptasi dengan rasa lokal.
  • Selat Solo: Hidangan daging bergaya steak yang dihidangkan dengan kuah manis.

Kebiasaan minum teh/kopi sore (afternoon tea) juga menjadi bagian dari budaya kolonial yang diwariskan hingga kini.


8. Seni dan Gaya Hidup

Selama masa kolonial, masyarakat elit Indonesia mulai mengenal musik klasik, opera, seni lukis Barat, dan gaya berpakaian Eropa. Wanita kalangan atas mengenakan kebaya encim dan pria memakai jas serta dasi.

Kebudayaan Indo-Eropa juga melahirkan komunitas peranakan seperti Indo-Belanda yang memiliki gaya hidup unik hasil perpaduan dua budaya.


9. Pengaruh dalam Dunia Perbankan dan Ekonomi

Belanda mendirikan beberapa lembaga keuangan yang menjadi cikal bakal sistem perbankan modern di Indonesia, seperti:

  • De Javasche Bank: Didirikan pada 1828, kini menjadi Bank Indonesia.
  • Perusahaan dagang dan asuransi: Seperti NV Handel Maatschappij.

Selain itu, sistem perkebunan, pajak, dan ekspor hasil bumi seperti kopi, gula, dan teh berasal dari sistem ekonomi kolonial yang masih berpengaruh dalam struktur agraria Indonesia.


Kesimpulan

Peninggalan budaya kolonial Belanda di Indonesia tidak hanya terlihat dari bangunan tua atau artefak sejarah, tetapi juga dalam aspek hukum, pendidikan, bahasa, dan kuliner. Meskipun penjajahan adalah masa kelam dalam sejarah bangsa, warisan budaya tersebut kini menjadi bagian dari identitas dan kekayaan sejarah Indonesia.

Pelestarian dan edukasi tentang warisan budaya kolonial penting dilakukan untuk menjaga nilai sejarah dan mendorong refleksi terhadap perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan kemajuan.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa saja peninggalan budaya kolonial Belanda yang masih terlihat di Indonesia?

Beberapa di antaranya adalah bangunan berarsitektur kolonial, sistem hukum (KUHP), sekolah bergaya Eropa, rel kereta api, dan kosakata serapan dalam bahasa Indonesia.

2. Mengapa bangunan kolonial masih dipertahankan?

Bangunan kolonial memiliki nilai historis dan arsitektur yang khas. Banyak yang telah dijadikan cagar budaya dan museum sebagai warisan sejarah.

3. Apakah semua peninggalan kolonial membawa dampak positif?

Tidak. Banyak aspek budaya kolonial muncul dari sistem yang menindas dan diskriminatif. Namun, beberapa aspek seperti pendidikan dan infrastruktur kini dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

4. Apa contoh makanan Indonesia yang dipengaruhi Belanda?

Semur, kroket, risoles, roti gambang, dan klappertaart adalah contoh makanan yang merupakan akulturasi budaya Belanda dan Indonesia.

5. Bagaimana cara melestarikan peninggalan budaya kolonial?

Melalui pemugaran bangunan bersejarah, pengarsipan dokumen lama, edukasi sejarah di sekolah, serta pengembangan kawasan kota lama menjadi wisata budaya.


Referensi

  • Ricklefs, M.C. (2001). A History of Modern Indonesia Since c.1200. Stanford University Press.
  • Cribb, R. (2000). Historical Atlas of Indonesia. University of Hawai’i Press.
  • Heuken, Adolf. (2000). Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta. Yayasan Cipta Loka Caraka.
  • Kemendikbud. (2019). Cagar Budaya Peninggalan Kolonial.
  • Kompas.com. “Peninggalan Kolonial Belanda yang Masih Ada di Indonesia.” https://www.kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.