Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik (ft/istimewa)

PENGERTIAN BELAJAR MENURUT PANDANGAN TEORI BEHAVIORISTIK

Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik. Belajar adalah suatu proses mengubah perilaku atau pengetahuan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Proses belajar melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungan yang mencakup orang lain, objek, situasi, dan pengalaman.

Tujuan belajar adalah untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan pengetahuan, dan memperoleh keterampilan baru yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Belajar juga dapat dilakukan secara formal atau informal, melalui pengalaman pribadi, atau dengan mengikuti pelatihan dan pendidikan formal.

A. Pandangan teori hehavioristik menurut ahli

Teori behavioristik adalah teori yang memfokuskan pada hubungan antara stimulus dan respon atau perilaku yang teramati. Teori ini berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman.

Berikut adalah pandangan teori behavioristik menurut beberapa ahli:

  1. Ivan Pavlov: Pavlov adalah ahli teori behavioristik yang terkenal dengan eksperimen tentang refleks kondisional. Menurutnya, perilaku manusia dapat diubah dengan memberikan rangsangan yang tepat pada waktu yang tepat.
  2. John B. Watson: Watson mengemukakan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari pembelajaran. Dia percaya bahwa manusia dilahirkan tanpa perilaku yang telah terbentuk, dan semua perilaku dipelajari melalui pengalaman.
  3. B.F. Skinner: Skinner mengemukakan teori tentang penguatan. Menurutnya, perilaku manusia dipengaruhi oleh konsekuensi dari perilaku tersebut. Jika suatu perilaku menghasilkan konsekuensi yang menyenangkan, maka perilaku tersebut cenderung dilakukan kembali di masa depan.
  4. Albert Bandura: Bandura mengemukakan teori tentang belajar melalui pengamatan atau observasi. Menurutnya, manusia dapat mempelajari perilaku baru dengan melihat orang lain melakukan perilaku tersebut dan mengamati hasil yang mereka dapatkan.

Pandangan teori behavioristik ini telah memberikan kontribusi yang besar dalam bidang psikologi, khususnya dalam bidang pengajaran dan pembelajaran. Namun, teori ini juga memiliki kritik karena dianggap terlalu sempit dalam menjelaskan perilaku manusia dan tidak memperhatikan faktor internal seperti pikiran dan emosi.

B. Kelebihan Teori Behavioristik

Berikut adalah beberapa kelebihan teori behavioristik:

  1. Fokus pada perilaku yang dapat diamati: Teori behavioristik memfokuskan pada perilaku yang dapat diamati, sehingga dapat dilakukan pengukuran dan observasi yang objektif untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
  2. Menyediakan teknik pembelajaran yang efektif: Teori behavioristik telah mengembangkan berbagai teknik pembelajaran yang efektif, seperti penguatan dan hukuman, untuk membantu meningkatkan hasil pembelajaran.
  3. Mudah dipahami: Konsep teori behavioristik relatif mudah dipahami, sehingga mudah diaplikasikan dalam berbagai situasi pembelajaran.
  4. Dapat diterapkan dalam berbagai situasi: Teori behavioristik dapat diterapkan dalam berbagai situasi pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas.
  5. Berfokus pada hasil: Teori behavioristik berfokus pada hasil pembelajaran, sehingga memungkinkan untuk mengevaluasi kemajuan dan perkembangan peserta didik.

Kelebihan teori behavioristik ini membuat teori ini masih menjadi dasar dari banyak teknik pembelajaran dan program pelatihan hingga saat ini. Namun, teori behavioristik juga memiliki kritik karena dianggap terlalu sempit dan tidak memperhatikan faktor internal seperti pikiran dan emosi yang juga mempengaruhi perilaku manusia.

C. Kekurangan Teori Behavioristik

Berikut adalah beberapa kekurangan teori behavioristik:

  1. Tidak memperhatikan faktor internal: Teori behavioristik tidak memperhatikan faktor internal seperti pikiran, emosi, dan motivasi, sehingga dianggap terlalu sempit dan tidak menyeluruh dalam menjelaskan perilaku manusia.
  2. Kurang memperhatikan konteks: Teori behavioristik kurang memperhatikan konteks dan latar belakang sosial, budaya, dan lingkungan peserta didik, sehingga kurang efektif dalam situasi yang kompleks dan beragam.
  3. Terlalu mekanistik: Teori behavioristik terlalu mekanistik dalam pandangannya terhadap manusia, sehingga mengabaikan kompleksitas dan keunikan individu.
  4. Tidak mengakui peran genetik: Teori behavioristik tidak mengakui peran genetik dalam membentuk perilaku manusia, sehingga kurang memperhatikan faktor biologis yang mempengaruhi perilaku manusia.
  5. Mengabaikan proses mental: Teori behavioristik mengabaikan proses mental seperti pemikiran, persepsi, dan memori, sehingga kurang efektif dalam menjelaskan bagaimana manusia belajar dan merespon lingkungan.

Kekurangan teori behavioristik ini membuat teori ini tidak dapat menjelaskan secara menyeluruh dan memadai tentang perilaku manusia. Oleh karena itu, teori behavioristik juga dikritik dan dikembangkan oleh teori-teori lain dalam psikologi, seperti teori kognitif dan humanistik.

Baca juga Teori Behavioristik dalam Kegiatan Belajar Mengajar

D. Prinsip Aplikasi Teori Behavirostik Dalam Pembelajaran

Berikut adalah beberapa prinsip aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran:

  1. Penguatan: Memberikan penguatan positif atau negatif terhadap perilaku peserta didik untuk meningkatkan atau mengurangi frekuensi perilaku tersebut. Contohnya, memberikan pujian atau hadiah atas prestasi yang dicapai oleh peserta didik.
  2. Penghapusan: Menghilangkan penguatan yang mengakibatkan perilaku yang tidak diinginkan oleh peserta didik. Contohnya, mengurangi waktu luang bagi peserta didik yang sering terlambat ke kelas.
  3. Stimulus kontrol: Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan rangsangan yang tepat untuk memunculkan respons yang diinginkan. Contohnya, memberikan materi pelajaran yang menarik dan bervariasi untuk memotivasi peserta didik.
  4. Pembelajaran terprogram: Mengatur pembelajaran secara terprogram dan bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Contohnya, merancang rencana pembelajaran yang terstruktur dan terukur untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran dapat dicapai.
  5. Penggunaan reinforcement schedule: Menentukan jadwal pemberian penguatan untuk meningkatkan frekuensi perilaku yang diinginkan. Contohnya, memberikan penguatan setelah peserta didik berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.

Penerapan prinsip-prinsip behavioristik dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efisien. Namun, penting juga untuk memperhatikan keunikan dan kompleksitas individu dalam proses pembelajaran dan memperluas pandangan tentang pembelajaran dengan melibatkan faktor internal seperti pikiran, emosi, dan motivasi.

Gambar Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik (ft/istimewa)
Gambar Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik (ft/istimewa)

E. Kesimpulan teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran

Teori behavioristik memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Dalam konteks pembelajaran, teori behavioristik dapat digunakan sebagai landasan untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dengan mengenali penguatan positif dan negatif yang mempengaruhi perilaku peserta didik.

Dalam penerapannya, prinsip-prinsip behavioristik dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efisien. Namun, sebagai teori psikologi, teori behavioristik juga memiliki kekurangan dalam menjelaskan kompleksitas dan keunikan individu serta faktor internal seperti pikiran, emosi, dan motivasi.

Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik. Oleh karena itu, penting untuk mengkombinasikan teori behavioristik dengan teori-teori psikologi lainnya, seperti teori kognitif dan humanistik, dalam merancang strategi pembelajaran yang holistik dan memperhatikan aspek-aspek internal dan eksternal dari peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran dapat dilakukan secara lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu peserta didik.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.