IPA Kelas 9Pelajaran IPA

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

Penerapan bioteknologi lingkungan. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang menggunakan organisme, sel, atau komponennya untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.

Bioteknologi dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, kesehatan, industri, dan lingkungan. Bioteknologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang digunakan sejak zaman dahulu, seperti fermentasi, pemuliaan tanaman, dan pembuatan keju.

Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknologi modern, seperti PCR, kloning, dan pembuatan tanaman transgenik.

A. Apa itu bioteknologi lingkungan?

Bioteknologi lingkungan adalah cabang bioteknologi yang menggunakan organisme hidup atau produk yang dihasilkan oleh organisme untuk mengatasi masalah lingkungan. 

Bioteknologi lingkungan dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengelolaan sampah, pengolahan air, pengendalian hama, dan pemulihan lingkungan.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi lingkungan adalah menggunakan bakteri untuk menguraikan sampah organik menjadi bahan yang dapat diolah kembali, menggunakan tumbuhan untuk menyerap polutan, dan menggunakan organisme laut untuk mengurai limbah industri.

Bioteknologi lingkungan juga dapat digunakan dalam pengembangan bahan-bahan biobased yang ramah lingkungan, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk bahan-bahan yang berbahaya bagi lingkungan.

B. Bagaimanakah penerapan bioteknologi dalam lingkungan?

Bioteknologi lingkungan adalah penerapan bioteknologi untuk mengatasi masalah lingkungan seperti pencemaran udara, air, tanah, dan sampah.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam lingkungan meliputi:

  1. Pengolahan sampah: Bioteknologi digunakan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar atau pupuk.
  2. Pencegahan pencemaran air: Bioteknologi digunakan untuk mengolah limbah industri dan domestik sebelum dibuang ke sungai atau laut.
  3. Pengendalian hama: Bioteknologi digunakan untuk mengembangkan bakteri atau virus yang membunuh hama tanaman.
  4. Pengendalian polusi udara: Bioteknologi digunakan untuk mengolah gas rumah kaca dan limbah gas industri.
  5. Pengelolaan tanah: Bioteknologi digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman.
  6. Pengendalian pencemaran: Bioteknologi digunakan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan bahan kimia berbahaya dari lingkungan.

1. Pengolahan sampah

Penerapan bioteknologi dalam lingkungan dapat digunakan untuk pengolahan sampah melalui proses biodegradasi yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam sampah menjadi komponen yang lebih sederhana seperti CO2 dan H2O. 

Selain itu, bioteknologi juga dapat digunakan untuk mengolah limbah cair dan gas serta pembuatan bioenergi dari sampah.

Teknologi ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air dan tanah serta mengurangi polusi udara melalui pengolahan limbah industri.

2. Pencegahan pencemaran air

Bioteknologi juga dapat digunakan dalam upaya pencegahan pencemaran air. Beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam pencegahan pencemaran air antara lain:

  1. Penggunaan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam limbah industri sehingga mengurangi konsentrasi bahan kimia berbahaya dalam air.
  2. Penggunaan tanaman air untuk menyerap logam berat dari air yang tercemar.
  3. Teknologi bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan kimia berbahaya dalam air.
  4. Penggunaan alga untuk mengurai polutan organik dalam air.
  5. Teknologi fotokatalitik yang menggunakan sinar cahaya untuk mengurai polutan organik dalam air.
  6. Teknologi biologi aerob yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai polutan organik dalam air.
  7. Teknologi biologi anaerob yang menggunakan mikroorganisme untuk mengurai polutan organik dalam air.

3. Pengendalian hama

Pengendalian hama melalui bioteknologi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

  • Menggunakan bakteri atau virus yang dapat membunuh hama tertentu, seperti Bacillus thuringiensis yang digunakan sebagai pestisida alami pada tanaman.
  • Menggunakan tanaman transgenik yang dikembangkan untuk menghasilkan senyawa yang tidak dapat ditoleransi oleh hama tertentu, seperti tanaman Obat yang dapat menghasilkan toxin Bacillus thuringiensis yang mematikan hama lebah.
  • Menggunakan organisme lain seperti nematoda atau cacing tanah untuk mengontrol populasi hama.
  • Menggunakan teknologi seperti pengendalian hayati yang melibatkan pemeliharaan populasi predator atau parasit alami yang dapat mengontrol hama.
Gambar Penerapan bioteknologi lingkungan (ft/istimewa)

4. Pengendalian polusi udara

Penerapan bioteknologi dalam lingkungan dapat digunakan untuk mengatasi masalah polusi udara melalui metode bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan lingkungan dengan menggunakan organisme hidup, seperti bakteri atau tumbuhan, untuk menguraikan atau mengubah senyawa kimia yang menyebabkan polusi.

Contohnya, dapat menggunakan tumbuhan yang dapat menyerap polutan dari udara seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Beberapa jenis tumbuhan yang digunakan dalam bioremediasi polutan udara meliputi pohon willow, poplar dan sunflowers.

Baca juga RINGKASAN GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

5. Pengelolaan tanah

Penerapan bioteknologi dalam pengelolaan tanah meliputi:

  • Penggunaan bakteri tanah yang dapat meningkatkan kualitas tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman
  • Penggunaan hormon pertumbuhan tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen
  • Penggunaan enzim untuk meningkatkan proses dekomposisi bahan organik di dalam tanah
  • Penggunaan bakteri atau jamur yang dapat mengurai bahan-bahan organik yang sulit terurai seperti bahan plastik.

6. Pengendalian pencemaran

Penerapan bioteknologi dalam lingkungan dapat digunakan untuk mengatasi masalah pencemaran melalui berbagai cara, seperti:

  1. Pengolahan sampah: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar atau pupuk organik melalui proses biodegradasi.
  2. Pencegahan pencemaran air: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengurai bahan kimia yang menyebabkan pencemaran air melalui proses bioremediasi.
  3. Pengendalian hama: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan bakteri pestisida yang dapat membunuh hama tanaman tanpa membahayakan lingkungan.
  4. Pengendalian polusi udara: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengurai bahan-bahan yang menyebabkan polusi udara melalui proses biotreatment.
  5. Pengelolaan tanah: Bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah melalui pemupukan organik yang dikembangkan melalui bioteknologi.
  6. Pengendalian pencemaran: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengendalikan pencemaran industri melalui proses biotreatment dan bioremediasi.

Membaca Artikel
ADVERTISEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button