Home » Sejarah » Pendiri PKI di Indonesia
Posted in

Pendiri PKI di Indonesia

Pendiri PKI di Indonesia (ft/istimewa)
Pendiri PKI di Indonesia (ft/istimewa)

Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah salah satu partai politik yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah politik Indonesia, terutama pada pertengahan abad ke-20. Partai ini didirikan pada awal 1920-an dan memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa politik hingga akhirnya dibubarkan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Artikel Pendiri PKI di Indonesia, akan membahas siapa pendiri PKI, latar belakang pendiriannya, serta pengaruhnya dalam sejarah Indonesia.

Latar Belakang Pendirian PKI

PKI didirikan pada 23 Mei 1920 di Semarang, Jawa Tengah. Sebelumnya, organisasi ini merupakan bagian dari Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), sebuah organisasi sosialis yang didirikan oleh tokoh-tokoh Belanda di Hindia Belanda.

Seiring berkembangnya gagasan komunisme di Indonesia, para aktivis lokal mulai mengambil alih kepemimpinan ISDV dan mengubahnya menjadi partai politik yang lebih fokus pada kepentingan rakyat pribumi. Dengan perubahan ini, ISDV secara resmi bertransformasi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI), menjadikannya salah satu partai komunis tertua di Asia.

Pendiri PKI

Beberapa tokoh penting yang berperan dalam pendirian PKI antara lain:

1. Semaun

Semaun adalah ketua pertama PKI dan salah satu tokoh utama dalam gerakan buruh di Indonesia. Ia merupakan seorang aktivis yang memiliki hubungan kuat dengan kaum pekerja dan buruh kereta api di Semarang. Semaun banyak berperan dalam menyebarluaskan ideologi komunisme di kalangan kelas pekerja.

Sebagai pemimpin awal PKI, Semaun terlibat dalam berbagai aksi mogok buruh dan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Namun, pada 1923, ia diasingkan oleh Belanda ke Uni Soviet, di mana ia melanjutkan perjuangan politiknya di luar negeri.

2. Darna Njoto

Darna Njoto adalah salah satu intelektual PKI yang dikenal karena perannya dalam menyebarkan gagasan-gagasan revolusioner melalui tulisan dan pidatonya. Meskipun tidak seterkenal tokoh seperti Semaun atau Tan Malaka, Darna Njoto tetap memiliki pengaruh dalam perkembangan PKI di masa-masa awal.

3. Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang pemikir revolusioner yang sering dikaitkan dengan ideologi komunis di Indonesia. Meskipun tidak secara langsung menjadi pendiri PKI, ia memiliki peran besar dalam pengembangan ideologi kiri di Indonesia. Ia menulis banyak buku dan artikel yang menginspirasi kaum muda dan intelektual untuk melawan kolonialisme melalui gagasan sosialisme dan komunisme.

Tan Malaka memiliki pemikiran yang berbeda dengan PKI dalam beberapa aspek, terutama mengenai strategi revolusi di Indonesia. Karena perbedaan ini, ia kemudian mendirikan organisasi sendiri, yaitu Partai Murba.

4. Alimin

Alimin adalah salah satu tokoh komunis yang aktif dalam berbagai gerakan revolusi di Indonesia. Ia berperan dalam pemberontakan PKI tahun 1926-1927 yang akhirnya gagal dan menyebabkan banyak pemimpin PKI ditangkap atau diasingkan. Alimin kemudian melanjutkan aktivitas politiknya di luar negeri, terutama di Uni Soviet dan Tiongkok.

5. Musso

Musso adalah salah satu tokoh PKI yang memainkan peran penting dalam perkembangan partai setelah periode awal pendiriannya. Ia kembali ke Indonesia pada tahun 1948 dan berusaha menghidupkan kembali PKI dengan strategi revolusi bersenjata. Namun, usahanya berakhir dengan kegagalan dalam peristiwa Madiun 1948, di mana ia tewas dalam bentrokan dengan militer Republik Indonesia.

Baca juga: Rumah di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Milik Siapa?

Peran PKI dalam Sejarah Indonesia

Sejak didirikan, PKI mengalami berbagai pasang surut dalam perjalanan politiknya. Pada tahun 1926-1927, PKI melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintah kolonial Belanda. Namun, pemberontakan ini gagal, dan banyak anggota serta pemimpin PKI yang ditangkap dan diasingkan.

Setelah Indonesia merdeka, PKI kembali aktif dan menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia pada 1950-an hingga awal 1960-an. Dengan kepemimpinan DN Aidit, PKI berhasil menarik jutaan simpatisan dari kalangan buruh, petani, dan intelektual.

Namun, pengaruh PKI berakhir setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Partai ini dituduh sebagai dalang di balik pembunuhan beberapa jenderal TNI, yang kemudian memicu gelombang penindasan terhadap anggota dan simpatisannya. Akhirnya, PKI secara resmi dibubarkan pada 1966 oleh pemerintah Orde Baru.

Kesimpulan

PKI adalah partai politik yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan politik di Indonesia. Pendiri PKI di Indonesia seperti Semaun, Tan Malaka, Alimin, dan Musso, PKI memainkan peran penting dalam gerakan anti-kolonialisme dan perjuangan kelas pekerja.

Meskipun akhirnya dibubarkan setelah peristiwa G30S/PKI, pengaruh PKI dalam sejarah Indonesia tidak dapat diabaikan. Banyak tokoh pendirinya yang tetap dikenang sebagai bagian dari perjuangan politik di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa pendiri utama PKI?

Pendiri utama PKI adalah Semaun, yang merupakan ketua pertama partai tersebut. Selain itu, ada tokoh lain seperti Darna Njoto, Tan Malaka, Alimin, dan Musso yang berperan dalam perkembangan awal PKI.

2. Apa alasan PKI didirikan di Indonesia?

PKI didirikan sebagai upaya untuk memperjuangkan hak-hak kaum buruh dan petani serta menentang sistem kolonialisme Belanda dengan mengadopsi ideologi komunisme.

3. Bagaimana nasib para pendiri PKI?

Sebagian besar pendiri PKI mengalami pengasingan, penangkapan, atau eksekusi. Semaun diasingkan ke Uni Soviet, Alimin bersembunyi di luar negeri, dan Musso tewas dalam peristiwa Madiun 1948.

4. Mengapa PKI dibubarkan?

PKI dibubarkan setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, di mana partai ini dituduh terlibat dalam pembunuhan para jenderal TNI. Pemerintah Orde Baru kemudian melarang PKI dan seluruh aktivitas yang berhubungan dengan komunisme di Indonesia.

5. Apakah ada pengaruh PKI dalam politik Indonesia saat ini?

Meskipun PKI telah lama dibubarkan, ideologi dan sejarahnya masih menjadi perdebatan di Indonesia. Beberapa kebijakan sosialisme tetap berpengaruh dalam diskusi politik, tetapi PKI sebagai organisasi tidak lagi ada dalam sistem politik Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.