Home » Artikel » Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka?
Posted in

Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka?

Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka? (ft.istimewa)
Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka? (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Di tengah pesatnya perkembangan zaman dan digitalisasi global, peran guru mengalami pergeseran besar. Tidak lagi hanya sebagai penyampai informasi, guru kini dituntut menjadi fasilitator pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan berbasis teknologi. Hal ini semakin relevan sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka, yang mendorong pendekatan belajar yang fleksibel, berbasis projek, dan berpusat pada siswa. Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka?

Dalam konteks Mengapa Guru Perlu Melek Teknologi ini, literasi digital dan kemampuan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran menjadi sangat penting. Guru yang melek teknologi memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan pengalaman belajar yang relevan, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa, khususnya generasi Z dan Alpha yang telah lahir di era digital.


Apa Itu Melek Teknologi?

Melek teknologi bukan berarti harus menjadi ahli IT atau programmer. Bagi guru, melek teknologi berarti:

  • Mampu menggunakan perangkat dan aplikasi digital untuk mendukung pembelajaran.
  • Memahami etika dan keamanan digital.
  • Mampu beradaptasi dengan inovasi teknologi baru dalam dunia pendidikan.
  • Menerapkan pendekatan pembelajaran digital yang relevan dengan karakter siswa.

Kaitan Melek Teknologi dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang:

  • Fleksibel dan kontekstual.
  • Berbasis projek (Project-Based Learning).
  • Mendorong Profil Pelajar Pancasila.
  • Mengintegrasikan teknologi secara bijak.

Platform seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM) menjadi salah satu contoh bahwa Kurikulum Merdeka mengarahkan guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari transformasi pendidikan.


Alasan Guru Perlu Melek Teknologi di Era Kurikulum Merdeka

1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Dengan teknologi, guru bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan bermakna. Misalnya:

  • Menggunakan video pembelajaran YouTube untuk visualisasi konsep abstrak.
  • Mengintegrasikan kuis digital seperti Kahoot, Quizizz, atau Socrative untuk asesmen formatif.
  • Menggunakan LMS (Learning Management System) seperti Google Classroom untuk mengorganisir materi dan tugas.
2. Menjawab Kebutuhan Siswa Digital Native

Generasi Z dan Alpha lahir dan tumbuh bersama teknologi. Mereka:

  • Lebih cepat menyerap informasi visual.
  • Terbiasa multitasking.
  • Tidak tertarik pada metode ceramah pasif.

Guru yang mampu menyesuaikan gaya ajarnya dengan karakter siswa digital akan lebih efektif dalam membangun keterlibatan dan motivasi belajar.

3. Mendukung Pelaksanaan Projek P5

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) mendorong siswa untuk berkolaborasi, kreatif, dan menghasilkan karya nyata. Teknologi memungkinkan siswa:

  • Menyusun presentasi digital.
  • Membuat video dokumentasi projek.
  • Berkolaborasi daring dengan teman-teman dalam tim.

Guru yang melek teknologi bisa membimbing siswa memanfaatkan aplikasi dan platform yang mendukung keberhasilan projek.

4. Memudahkan Proses Asesmen dan Dokumentasi

Melalui teknologi, guru dapat melakukan:

  • Asesmen formatif dan sumatif secara daring.
  • Dokumentasi pembelajaran melalui video, foto, atau portofolio digital.
  • Analisis hasil belajar siswa menggunakan spreadsheet atau aplikasi penilaian otomatis.
5. Akses ke Sumber Belajar Tak Terbatas

Dengan internet, guru dapat mengakses:

  • Bahan ajar dari Platform Merdeka Mengajar (PMM).
  • Modul ajar dari sesama guru di seluruh Indonesia.
  • Konten edukatif dari situs resmi, YouTube edukasi, dan platform MOOC (Massive Open Online Course) seperti Coursera atau Khan Academy.
6. Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Teknologi memungkinkan guru untuk:

  • Mengikuti pelatihan daring (webinar, e-course).
  • Bergabung dalam komunitas belajar virtual.
  • Mengakses jurnal ilmiah dan praktik baik pendidikan global.

Contohnya, PMM menyediakan pelatihan mandiri yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

7. Meningkatkan Efisiensi Administrasi

Guru bisa menggunakan:

  • Google Workspace (Docs, Sheets, Slides) untuk membuat dan menyimpan dokumen ajar.
  • Trello atau Notion untuk manajemen tugas dan projek.
  • Aplikasi absensi dan raport digital untuk mempercepat pekerjaan administratif.
8. Mengatasi Hambatan Geografis dan Waktu

Untuk sekolah di daerah terpencil atau dengan keterbatasan akses, teknologi bisa menjadi jembatan:

  • Menghadirkan sumber belajar dari luar daerah.
  • Menyelenggarakan kelas jarak jauh.
  • Menghubungkan siswa dengan tokoh inspiratif melalui video conference.

Baca juga: Dampak Keruntuhan Kerajaan Kediri terhadap Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Jawa Timur


Tantangan Guru dalam Melek Teknologi

Meski banyak manfaat, nyatanya tidak semua guru langsung siap beradaptasi. Beberapa tantangan yang kerap ditemui antara lain:

TantanganSolusi Praktis
Kurangnya pelatihanIkuti pelatihan gratis di PMM atau komunitas belajar
Akses internet terbatasUnduh materi saat jaringan tersedia
Rasa takut atau minderMulai dari aplikasi sederhana dan belajar bertahap
Tidak ada perangkat memadaiKolaborasi dengan sekolah atau komunitas TIK daerah

Langkah-Langkah Guru Menuju Melek Teknologi

  1. Mulai dari hal kecil: Misalnya mengelola grup WhatsApp kelas secara efektif.
  2. Ikut komunitas belajar: Belajar bersama akan lebih mudah dan menyenangkan.
  3. Gunakan satu aplikasi dulu: Misalnya fokus belajar Google Classroom terlebih dahulu.
  4. Belajar dari YouTube atau PMM: Banyak tutorial gratis dan praktis.
  5. Libatkan siswa: Mereka bisa menjadi “asisten digital” dalam proses belajar.

Peran Pemerintah dan Sekolah

Pemerintah dan sekolah memiliki tanggung jawab untuk:

  • Menyediakan fasilitas dasar TIK di sekolah.
  • Mengadakan pelatihan teknologi yang berkala dan terstruktur.
  • Mendorong kolaborasi antar guru untuk berbagi praktik baik.
  • Memberi insentif dan penghargaan kepada guru inovatif.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka adalah peluang emas bagi guru untuk berinovasi dan berkembang. Dalam konteks ini, melek teknologi bukanlah pilihan, tetapi kebutuhan utama. Guru yang mampu menguasai dan mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran akan lebih siap menghadapi tantangan pendidikan abad 21 dan menciptakan generasi pelajar Indonesia yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi dunia global.

Mengapa guru perlu melek teknologi, transformasi pendidikan tidak dimulai dari teknologi, tetapi dari guru yang bersedia berubah, belajar, dan beradaptasi.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah guru harus menguasai semua aplikasi teknologi?
Tidak. Cukup menguasai beberapa aplikasi dasar yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran seperti Google Classroom, Zoom, dan aplikasi kuis online.

2. Bagaimana jika guru tidak memiliki laptop pribadi?
Guru bisa menggunakan smartphone sebagai alternatif. Banyak aplikasi edukasi kini tersedia versi mobile yang ringan dan mudah digunakan.

3. Apa platform terbaik untuk guru belajar teknologi pendidikan?
Platform Merdeka Mengajar adalah salah satu yang terbaik dan gratis, disediakan oleh Kemendikbudristek. Selain itu, YouTube juga menyediakan banyak tutorial praktis.

4. Bagaimana meyakinkan sekolah untuk lebih mendukung penggunaan teknologi?
Tunjukkan hasil nyata dari penggunaan teknologi, seperti peningkatan motivasi belajar siswa atau efisiensi kerja guru. Ajak kepala sekolah dan rekan guru berdiskusi dan berbagi praktik baik.

5. Apakah penggunaan teknologi bisa menggantikan peran guru?
Tidak. Teknologi hanya alat bantu. Guru tetap menjadi elemen terpenting dalam proses pendidikan karena menyentuh sisi emosional, nilai, dan karakter siswa yang tidak bisa diajarkan oleh mesin.


Referensi

  • Kemendikbudristek RI. (2023). https://guru.kemdikbud.go.id – Platform Merdeka Mengajar
  • UNESCO. (2021). Technology in Education: A Tool for Teaching and Learning
  • Kompas.com. (2022). Mengapa Guru Harus Melek Teknologi di Era Digital?
  • OECD. (2020). Digital Education Outlook
  • CNN Indonesia. (2023). Transformasi Digital Dunia Pendidikan Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.