Menentukan Saluran mobilitas sosial khususnya yang Ada di Indonesia, Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial (sosial circulation). Saluran-saluran tersebut adalah:
a. Angkatan bersenjata
Dalam sistem militer angkatan bersenjata atau kepolisian memiliki aturan sendiri. Bagi prajurit yang memiliki kemampuan lebih akan memperoleh kenaikkan pangkat, begitu juga sebaliknya bagi prajurit yang melanggar maka akan diturunkan pangkatnya. Berarti dalam angkatan bersenjata juga akan terjadi mobilitas sosial, baik vertikal naik maupun vertikal turun.
b. Lembaga-lembaga keagamaan
Pada umumnya, agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan. Ajaran ini pada hakikatnya untuk permasalahan keyakinan dan ketaatan namun dalam kehidupan bermasyarakat tujuannya adalah untuk mengajak orang-orang yang berada pada lapisan bawah untuk termotivasi untuk menaikkan derajatnya dalam stratifikasi di masyarakat.
Contohnya Ajaran Nabi Besar Muhammad SAW yang mengajarkan umat Muslim untuk berusaha karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri. Jelaslah sudah bahwa agama juga mengajarkan untuk melakukan mobilitas sosial di masyarakat.
c. Lembaga-lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang paling sering digunakan untuk melakukan mobilitas vertikal naik. Motivasi seseorang untuk bersekolah selain menjadi pandai juga untuk merubah nasib. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan biasanya seseorang diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat.
Hal ini karena masyarakat sangat menghargai seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi karena dianggap memiliki kemampuan bekerja dan pola piker yang lebih baik, contohnya pegawai negeri, dokter, guru dan profesi lainnya.
Organisasi-organisasi politik, ekonomi, dan keahlian
Organisasi politik, ekonomi, atau organisasi dengan keahlian tertentu terkadang menjadi jembatan seseorang untuk meraih prestise tertentu di masyarakat. Contohnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentu memiliki prestise yang berbeda dibandingkan dengan dokter biasa.
d. Perkawinan
Menentukan Saluran mobilitas sosial, tidak bisa dipungkiri di masyarakat kadang ada yang melakukan perkawinan karena melihat harrta seseorang. Hal ini sangat berkaitan dengan mobilitas sosial pada seseorang. Orang yang menikahi pria atau wanita yang kaya dianggap akan mengubah statusnya mejadi lebih tinggi lagi.
Baca juga Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial di Indonesia
Sehingga melalaui perkawinan, mobilitas sosial vertikal naik sering terjadi meski terkadang juga tejadi mobilitas sosial turun karena sesorang yang menikah dengan orang yang berasal dari lapisan sosial di bawahnya akan mengalami mobilitas vertikal turun.
Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.