b. Cara komunikasi Lumba-lumba
Lumba-lumba menggunakan beragam metode komunikasi untuk berkomunikasi satu sama lain. Mereka menggunakan vokalisasi seperti klik dan cuitan untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba lain dalam grupnya. Mereka juga menggunakan bahasa tubuh dan perilaku, seperti melompat keluar dari air atau memukul air dengan ekornya, untuk berkomunikasi.
Lumba-lumba menggunakan beragam vokalisasi untuk berkomunikasi. Mereka menggunakan klik untuk ekolokasi dan mencari makanan, serta cuitan untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba lain dalam grupnya. Lumba-lumba juga dikenal memiliki suara cuitan yang unik yang digunakan untuk mengenali satu sama lain.
Mekanisme mendengar pada manusia dan hewan. Lumba-lumba juga menggunakan bahasa tubuh dan perilaku dalam komunikasi mereka. Mereka dapat menunjukkan emosi seperti senang, marah, atau takut melalui tingkah laku dan gerakan tubuh mereka.
Secara umum, lumba-lumba memiliki kemampuan komunikasi yang canggih dan kompleks yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan lumba-lumba lain dalam grupnya dan berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan efektif.
c. Sistem sonar pada lumba-lumba
Lumba-lumba menggunakan sistem ekolokasi atau sonar untuk mendeteksi objek di sekitarnya. Ekolokasi adalah proses menggunakan suara untuk menentukan posisi, ukuran, dan bentuk objek di lingkungan. Lumba-lumba menggunakan ekolokasi untuk menemukan makanan, menghindari bahaya, dan berkomunikasi dengan lumba-lumba lain dalam grupnya.
Sistem ekolokasi lumba-lumba terdiri dari dua bagian: emitter dan receiver. Emitter adalah organ yang mengeluarkan suara (klik), yang terletak di dalam rongga mulut atau di dalam sinus melon lumba-lumba. Receiver adalah organ yang menerima suara yang dikembalikan, yang terletak di dalam telinga dalam lumba-lumba.
Lumba-lumba mengeluarkan klik yang sangat keras dan tajam yang terdengar jauh di luar batas pendengaran manusia. Klik ini melewati air dan mengenai objek di sekitarnya, kemudian memantul kembali ke lumba-lumba. Lumba-lumba dapat menentukan posisi, ukuran, dan bentuk objek berdasarkan interval waktu antara saat klik dikeluarkan dan saat suara yang dikembalikan diterima oleh telinga dalam.
Sistem sonar yang canggih ini memungkinkan lumba-lumba untuk mendeteksi objek di dalam air yang sangat dalam dan menemukan makanan yang tersembunyi. Ini juga memungkinkan lumba-lumba untuk menghindari bahaya seperti predator dan objek berbahaya lainnya.
d. Cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba
Sistem ekolokasi atau sonar pada lumba-lumba bekerja dengan mengeluarkan suara berupa klik yang sangat keras dan tajam melalui organ emitter yang terletak di dalam rongga mulut atau di dalam sinus melon lumba-lumba. Suara klik ini melewati air dan mengenai objek di sekitarnya, kemudian memantul kembali ke lumba-lumba.
Setelah klik dikeluarkan, lumba-lumba menerima suara yang dikembalikan melalui organ receiver yang terletak di dalam telinga dalam. Organ ini menerima suara dan mengirimkan sinyal listrik ke otak lumba-lumba, yang kemudian diolah untuk menentukan posisi, ukuran, dan bentuk objek.
Lumba-lumba dapat menentukan posisi objek berdasarkan interval waktu antara saat klik dikeluarkan dan saat suara yang dikembalikan diterima oleh telinga dalam. Semakin dekat objek, semakin cepat suara yang dikembalikan akan diterima.
Lumba-lumba dapat menentukan ukuran dan bentuk objek dengan cara yang mirip dengan cara manusia menentukan ukuran dan bentuk objek dengan pandangan. Suara yang dikembalikan akan berubah-ubah ketika mengenai objek dengan bentuk yang berbeda. Lumba-lumba dapat menentukan bentuk objek berdasarkan perubahan-perubahan ini.
Sistem ekolokasi yang canggih ini memungkinkan lumba-lumba untuk mendeteksi objek di dalam air yang sangat dalam dan menemukan makanan yang tersembunyi. Ini juga memungkinkan lumba-lumba untuk menghindari bahaya seperti predator dan objek berbahaya lainnya.
5. Mekanisme Pendengaran Hewan
Mekanisme pendengaran hewan berbeda-beda tergantung jenis hewan tersebut. Beberapa hewan seperti burung dan katak memiliki telinga luar yang terpisah dari telinga dalam, sementara hewan lain seperti ikan dan cicak memiliki telinga yang terintegrasi dengan kulit.
Pada hewan yang memiliki telinga luar, suara masuk melalui lubang telinga dan diteruskan ke telinga dalam melalui tulang-tulang pendengar. Di dalam telinga dalam, suara tersebut diubah menjadi impuls listrik yang diteruskan ke otak untuk diterjemahkan menjadi suara yang dapat didengar.
Mekanisme mendengar pada manusia dan hewan. Pada hewan yang memiliki telinga yang terintegrasi dengan kulit, suara masuk langsung ke dalam kulit dan diteruskan ke sistem pendengaran melalui jaringan ikat yang terhubung dengan otak.
Beberapa hewan seperti lumba-lumba dan bat memiliki kemampuan ekolokasi yang memungkinkan mereka untuk mendengar suara yang tidak terdengar oleh manusia dan menentukan lokasi objek di sekitarnya dengan mengirimkan dan menerima gelombang suara.
Secara umum, mekanisme pendengaran hewan sangat canggih dan memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Baca juga APLIKASI KONSEP TEKANAN ZAT PADA MAKHLUK HIDUP KELAS 8
6. Organ Pendengaran Hewan
Organ pendengaran pada hewan dapat berbeda-beda sesuai jenis hewan tersebut. Beberapa hewan memiliki telinga yang terlihat jelas, sementara yang lain tidak memiliki telinga yang terlihat. Beberapa contoh organ pendengaran pada hewan diantaranya:
- Pada burung, telinga luar terletak di sisi kepala di bawah bulu dan di dalam telinga dalam terdapat tulang-tulang pendengar yang membantu mengubah suara menjadi impuls listrik.
- Pada kucing, telinga luar memiliki kemampuan untuk bergerak sehingga dapat mengarahkan suara ke telinga dalam.
- Pada ikan, organ pendengaran terletak di dalam kulit dan terhubung dengan jaringan ikat yang mengirimkan sinyal ke otak.
- Pada lumba-lumba, organ pendengaran terletak di sisi kepala dan mereka juga memiliki kemampuan ekolokasi yang memungkinkan mereka untuk mendengar suara yang tidak terdengar oleh manusia.
- Pada katak, telinga luar terletak di atas kepala dan telinga dalam terletak di dalam rongga panggul, yang membantu menerima suara dari air dan darat
Mekanisme mendengar pada manusia dan hewan. Secara umum, organ pendengaran pada hewan dapat sangat berbeda dari satu jenis hewan ke jenis hewan lainnya dan dapat disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan hewan tersebut.