Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Nusantara, khususnya di wilayah Jawa Timur. Berdiri pada abad ke-13 Masehi, kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok setelah mengalahkan Kerajaan Kediri dalam Perang Ganter pada tahun 1222. Salah satu faktor kunci kesuksesan dan kekuatan Kerajaan Singasari terletak pada letak Kerajaan Singasari geografisnya yang strategis.
Artikel Letak Kerajaan Singasari akan mengulas secara lengkap tentang letak geografis Kerajaan Singasari, faktor strategis yang memengaruhinya, serta pusat pemerintahan yang menjadi poros kekuasaan kerajaan tersebut dalam mengelola wilayah dan memperluas pengaruhnya di Nusantara.
Letak Geografis Kerajaan Singasari
Secara geografis, Kerajaan Singasari terletak di daerah Malang, Jawa Timur, tepatnya di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kawasan ini berada di dataran tinggi yang subur dan dikelilingi oleh pegunungan, seperti Gunung Arjuno, Gunung Semeru, dan Gunung Kawi.
Letak ini sangat strategis karena berada di jalur tengah antara pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, sehingga memudahkan mobilitas perdagangan dan militer.
Koordinat Perkiraan Letak Pusat Pemerintahan:
- Lintang: -7.8833
- Bujur: 112.6667
Letak ini diperkuat dengan bukti-bukti arkeologis seperti Candi Singosari, Candi Jago, dan berbagai prasasti yang ditemukan di sekitar wilayah Malang.
Faktor Strategis Letak Kerajaan Singasari
1. Dataran Tinggi Subur
Kawasan Singosari terletak di dataran tinggi dengan tanah yang sangat subur, ideal untuk pertanian dan pemukiman. Hal ini memungkinkan kerajaan mendukung kebutuhan logistik dan pangan bagi rakyat serta pasukan kerajaan.
2. Dekat Sumber Air
Sungai-sungai seperti Sungai Brantas dan anak-anak sungainya menjadi sumber air utama untuk pertanian, kehidupan sehari-hari, dan jalur transportasi lokal.
3. Perlindungan Alamiah
Letaknya yang dikelilingi oleh pegunungan membuat wilayah Singasari lebih mudah dipertahankan dari serangan musuh. Selain itu, kondisi geografis ini memberikan keunggulan dalam hal strategi militer.
4. Akses ke Jalur Perdagangan
Wilayah Singasari terhubung ke pelabuhan di pesisir utara dan selatan Jawa, seperti pelabuhan di kawasan Surabaya dan Pasuruan. Hal ini mempermudah hubungan dagang dengan luar daerah maupun luar negeri, terutama dengan pedagang dari Tiongkok dan India.
5. Dekat dengan Kerajaan-Kerajaan Lama
Singasari juga berada tidak jauh dari bekas wilayah Kerajaan Kediri, sehingga secara strategis memudahkan ekspansi dan integrasi wilayah bekas kekuasaan sebelumnya.
Pusat Pemerintahan Kerajaan Singasari
1. Kota Pusat di Tumapel
Awalnya, wilayah kekuasaan Ken Arok dimulai dari Tumapel, sebuah daerah kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Setelah berhasil menguasai Tumapel dan kemudian menaklukkan Kediri, Ken Arok menjadikan wilayah ini sebagai ibu kota Kerajaan Singasari.
Tumapel kemudian berkembang menjadi pusat administratif, militer, dan spiritual kerajaan.
2. Candi Singosari: Jejak Arsitektur Kekuasaan
Candi Singosari yang terletak di Kecamatan Singosari, Malang, diyakini sebagai bagian dari kompleks pusat pemerintahan atau tempat pemujaan kerajaan. Candi ini dibangun untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir dan paling terkenal dari Kerajaan Singasari.
Struktur candi yang megah menunjukkan kemajuan peradaban serta pentingnya posisi Singosari dalam tata pemerintahan dan keagamaan.
3. Candi Jago dan Candi Kidal
- Candi Jago dibangun untuk mengenang Wisnuwardhana, ayah Kertanegara.
- Candi Kidal adalah candi pemakaman untuk Anusapati.
Kedua candi ini menegaskan bahwa wilayah sekitar Malang bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga pusat kebudayaan dan spiritual.
Dampak Letak Strategis terhadap Kejayaan Singasari
Letak strategis Singasari berperan besar dalam beberapa pencapaian penting kerajaan ini:
1. Ekspedisi Pamalayu
Letaknya yang strategis membuat Singasari mampu mengirim armada laut ke Sumatra dalam Ekspedisi Pamalayu (1275) untuk menghadapi ancaman dari Kerajaan Sriwijaya dan membendung pengaruh Mongol dari Dinasti Yuan di Tiongkok.
2. Pertahanan dari Serangan Eksternal
Meski akhirnya Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, letak geografis Singasari membuatnya mampu bertahan dari berbagai serangan selama puluhan tahun. Pertahanan alam yang kuat memberi keunggulan dalam menghadapi musuh.
3. Pengaruh Budaya dan Agama
Dengan pusat pemerintahan yang dekat dengan jalur perdagangan, Singasari menjadi titik temu berbagai budaya dan agama. Sinkretisme antara Hindu dan Buddha berkembang pesat dan menjadi ciri khas kerajaan ini.
Baca juga: Sistem Pemerintahan Kolonial Belanda dan Dampaknya bagi Indonesia
Warisan Arkeologis dan Budaya dari Letak Singasari
Wilayah bekas Kerajaan Singasari masih menyimpan banyak peninggalan sejarah yang bernilai tinggi:
A. Candi Singosari
- Simbol pusat pemerintahan dan spiritual.
- Memiliki arsitektur perpaduan Hindu-Buddha.
B. Arca Dwarapala
- Patung penjaga raksasa yang ditempatkan di gerbang masuk kompleks kerajaan.
- Menunjukkan sistem pertahanan dan struktur istana kerajaan.
C. Prasasti dan Relief
- Prasasti seperti Prasasti Mula Malurung menjelaskan struktur pemerintahan dan silsilah kerajaan.
- Relief di candi-candi menggambarkan cerita keagamaan dan sejarah kerajaan.
Kesimpulan
Letak Kerajaan Singasari di wilayah Malang, Jawa Timur, memberikan keuntungan strategis yang sangat besar baik dari segi militer, ekonomi, maupun budaya. Berada di dataran tinggi subur yang dikelilingi pegunungan dan dekat jalur perdagangan, Singasari tumbuh menjadi pusat kekuasaan yang kuat dan berpengaruh.
Pusat pemerintahan di Tumapel, dengan jejak-jejak seperti Candi Singosari dan Candi Jago, menjadi bukti nyata kejayaan dan warisan budaya kerajaan ini. Keunggulan geografis ini pula yang memungkinkan Singasari memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara dan meletakkan dasar bagi kejayaan Kerajaan Majapahit yang datang sesudahnya.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Di mana letak Kerajaan Singasari secara geografis?
Kerajaan Singasari terletak di wilayah Malang, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Singosari. Wilayah ini dulu dikenal dengan nama Tumapel.
2. Mengapa letak Singasari dianggap strategis?
Karena berada di dataran tinggi subur, dekat jalur perdagangan, terlindung oleh pegunungan, dan memiliki akses ke sumber air dan pelabuhan.
3. Apa saja peninggalan penting dari pusat pemerintahan Singasari?
Beberapa peninggalan penting antara lain Candi Singosari, Candi Jago, Candi Kidal, Arca Dwarapala, dan berbagai prasasti kuno.
4. Apakah Singasari memiliki pelabuhan sendiri?
Tidak secara langsung, tetapi Singasari memiliki akses mudah ke pelabuhan di pesisir utara seperti Surabaya dan utara Pasuruan.
5. Siapa raja Singasari yang paling berpengaruh?
Raja Kertanegara adalah raja terakhir dan paling berpengaruh dari Singasari. Ia dikenal karena ekspedisi Pamalayu dan kebijakan luar negerinya yang luas.
Referensi
- Soekmono, R. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
- Slamet Muljana. Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit. Yogyakarta: LKiS, 2005.
- Ricklefs, M. C. Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi, 2008.
- Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- Cagar Budaya Nasional Singosari: https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id