Keteladanan yang dapat diambil dari kisah Nabi Isa. Kisah Nabi Isa (Yesus) adalah kisah hidup seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT dalam agama Islam. Nabi Isa adalah salah satu nabi terpenting dalam Islam dan juga diakui sebagai nabi dalam agama-agama lain seperti Kekristenan.
Nabi Isa lahir sekitar dua ribu tahun yang lalu di kota Betlehem, Palestina. Ibu beliau, Maryam (Mary), adalah seorang perawan yang menerima wahyu dari Allah dan melahirkan Nabi Isa tanpa ayah secara ajaib. Nabi Isa adalah keturunan dari Nabi Daud (Daud) dan termasuk dalam garis keturunan Nabi Ibrahim (Abraham).
Sebagai nabi, Nabi Isa diberikan mukjizat-mukjizat oleh Allah SWT. Beberapa mukjizat yang dikisahkan dalam Al-Quran termasuk kemampuannya menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, dan berbicara dalam buaian sebagai bayi. Nabi Isa juga diberikan Injil (kitab suci) oleh Allah sebagai petunjuk bagi umatnya.
Nabi Isa menyerukan tauhid (keyakinan kepada Allah Yang Esa) kepada umatnya dan mengajarkan ajaran-ajaran moral dan spiritual. Beliau mendorong umatnya untuk menyembah Allah SWT dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Nabi Isa juga mengajarkan kebajikan, kasih sayang, dan pengampunan kepada sesama manusia.
Namun, Nabi Isa menghadapi tantangan dan penolakan dari sebagian orang pada masanya. Beberapa orang di antara mereka tidak menerima ajaran dan mukjizat beliau, dan beberapa penguasa setempat mencoba untuk memusuhi beliau. Namun, Nabi Isa tetap sabar dan terus menyebarkan ajaran-ajarannya.
Menurut ajaran Islam, Nabi Isa tidak disalib, melainkan dinaikkan ke langit oleh Allah SWT. Dia akan kembali ke dunia pada akhir zaman sebelum Hari Kiamat dan akan memainkan peran penting dalam menghancurkan Dajjal (antikristus) dan membawa keadilan di dunia.
Kisah Nabi Isa adalah bagian penting dari sejarah Islam, dan ajaran-ajarannya tetap mempengaruhi umat Muslim hingga saat ini. Nabi Isa dihormati sebagai nabi yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, dan pengikutnya diharapkan untuk mengikuti ajaran-ajarannya dalam menjalani kehidupan mereka.
A. Keteladanan apa saja yang dapat diambil dari kisah Nabi Isa?
Kisah Nabi Isa (Yesus) memberikan beberapa keteladanan yang dapat diambil oleh umat Muslim dan orang-orang secara umum. Berikut adalah beberapa keteladanan yang dapat diambil dari kisah beliau:
- Keteladanan dalam kesabaran: Nabi Isa menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan dan penolakan. Meskipun dihadapkan pada kesulitan dan tantangan, beliau tetap teguh dalam keyakinan dan misi-Nya. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan dan menjalani kehidupan dengan keteguhan hati.
- Keteladanan dalam kasih sayang: Nabi Isa mengajarkan kasih sayang kepada sesama manusia. Beliau menekankan pentingnya mencintai sesama, merangkul orang lain, dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk bersikap penuh kasih sayang dan berempati terhadap sesama manusia.
- Keteladanan dalam pengampunan: Nabi Isa mengajarkan pentingnya pengampunan dan perdamaian. Beliau mengajarkan umatnya untuk memaafkan orang lain, bahkan dalam situasi yang sulit. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk melepaskan dendam dan memperkuat ikatan kasih sayang dan rekonsiliasi antara satu sama lain.
- Keteladanan dalam kejujuran: Nabi Isa menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam hubungan manusia. Beliau memberikan contoh yang baik dalam berbicara jujur dan berpegang pada nilai-nilai kebenaran. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk selalu berpegang pada kejujuran dan integritas dalam setiap aspek kehidupan kita.
- Keteladanan dalam kerendahan hati: Nabi Isa menunjukkan kerendahan hati dan rendah hati dalam tindakan dan perkataannya. Beliau tidak sombong atau angkuh meskipun memiliki mukjizat dan kekuatan. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati orang lain tanpa memandang kedudukan atau status sosial mereka.
- Keteladanan dalam pengajaran: Nabi Isa adalah seorang guru yang berdedikasi. Beliau mengajar dan menyampaikan ajaran-ajarannya dengan kesabaran dan kebijaksanaan. Keteladanan ini mengajarkan kita untuk menjadi guru yang baik, menyebarkan pengetahuan dengan penuh kasih sayang, kesabaran, dan kebijaksanaan.
Keteladanan-keteladanan ini menginspirasi umat Muslim dan orang-orang secara umum untuk menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Dengan mengikuti teladan Nabi Isa, kita dapat mengembangkan sikap yang lebih baik dan menciptakan harmoni dalam kehidupan kita dan hubungan dengan sesama manusia.
Baca juga CARA MENJADI SEORANG MUSLIM YANG BAIK DAN BERAKHLAK MULIA
B. Apa mukjizat terbesar Nabi Isa?
Dalam ajaran Islam, mukjizat terbesar Nabi Isa (Yesus) adalah kemampuannya menghidupkan orang mati. Mukjizat ini disebutkan dalam Al-Quran dan merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang diberikan kepada Nabi Isa sebagai bukti kebenaran dan kenabian beliau.
Ayat 110 dari Surah Al-Ma’idah dalam Al-Quran menyebutkan mukjizat ini, yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa:
“(Ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu; tatkala Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus, sehingga kamu dapat berbicara dengan manusia dalam buaian dan di dalam keadaan dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarkan kepadamu Al Kitab, Al Hikmah, Taurat dan Injil, serta ketika kamu menciptakan dari tanah (bentuk) burung dengan seizin-Ku, lalu kamu meniup ke dalamnya, maka burung itu menjadi hidup dengan seizin-Ku; dan ketika kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibunya dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku; dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dengan seizin-Ku; dan (ingatlah) ketika Aku menahan Bani Israil (dari membunuhmu) ketika kamu datang kepada mereka dengan bukti-bukti yang nyata, lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: ‘Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata’.” (Q.S. Al-Ma’idah: 110)
Mukjizat menghidupkan orang mati oleh Nabi Isa menunjukkan kekuasaan dan otoritas ilahi yang Allah berikan kepadanya. Melalui kuasa dan izin Allah, Nabi Isa mampu menghidupkan orang mati, yang merupakan suatu keajaiban yang melampaui batas-batas keterampilan dan pengetahuan manusia.
Mukjizat menghidupkan orang mati ini merupakan tanda yang kuat bagi umat Muslim bahwa Nabi Isa adalah utusan Allah dan bahwa Allah memiliki kekuasaan mutlak atas kehidupan dan kematian. Mukjizat ini juga menegaskan keesaan Allah dan kemampuan-Nya untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki.
Namun, penting untuk dicatat bahwa mukjizat-mukjizat Nabi Isa atau nabi-nabi lainnya bukanlah tujuan utama dari misi mereka. Tujuan utama mereka adalah untuk mengajarkan tauhid (keyakinan kepada Allah Yang Esa) dan mengajak manusia kepada jalan yang benar. Mukjizat-mukjizat tersebut diberikan oleh Allah sebagai bukti dan tanda untuk memperkuat keimanan umat mereka pada ajaran yang mereka bawa.