Home » Sejarah » Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno: Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi
Posted in

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno: Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno: Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi (ft.istimewa)
Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno: Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara yang berkembang pada abad ke-8 hingga awal abad ke-11 Masehi. Kerajaan ini dikenal dengan pencapaian luar biasa dalam bidang agama, seni, dan arsitektur, yang tercermin dari berdirinya candi-candi megah seperti Borobudur, Prambanan, Mendut, dan Sewu. Mataram Kuno pernah diperintah oleh dua dinasti besar, yaitu Dinasti Sanjaya (bercorak Hindu) dan Dinasti Syailendra (bercorak Buddha). Bagaimana proses Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno?

Namun, seperti halnya kekuasaan lainnya dalam sejarah, kejayaan Mataram Kuno tidak berlangsung selamanya. Kerajaan ini mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh. Artikel ini membahas faktor-faktor internal dan eksternal yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno dan bagaimana peristiwa ini membentuk arah baru dalam sejarah Indonesia.


Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno berdiri di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dengan pusat kekuasaan awal berada di sekitar Kewu dan Basin Prambanan. Dalam perjalanannya, kerajaan ini mengalami perkembangan pesat di bawah raja-raja besar seperti Rakai Pikatan, Balitung, dan Samaratungga.

Mataram Kuno dikenal sebagai kerajaan agraris yang kuat dan religius, serta memiliki hubungan dagang dan budaya dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara dan India. Namun, sekitar tahun 929 Masehi, pusat kekuasaan kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, menandai babak baru sekaligus awal keruntuhan kekuasaan Mataram di Jawa Tengah.


Faktor Internal Penyebab Keruntuhan Mataram Kuno

1. Persaingan Dinasti

Ketegangan antara Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra dalam memperebutkan kekuasaan menyebabkan konflik internal yang melemahkan stabilitas kerajaan. Meskipun pada masa tertentu kedua dinasti bekerja sama atau menjalin pernikahan politik, persaingan ideologi keagamaan dan kekuasaan tetap menjadi sumber ketidakstabilan internal.

2. Suksesi Kepemimpinan yang Lemah

Setelah wafatnya raja-raja besar, suksesi kepemimpinan menjadi tidak stabil. Terjadi perebutan kekuasaan di antara anggota keluarga kerajaan, yang menimbulkan perpecahan internal dan membuat pemerintahan menjadi lemah terhadap ancaman luar.

3. Sentralisasi Kekuasaan

Kebijakan yang sangat terpusat menyebabkan ketergantungan besar pada kekuasaan pusat. Ketika pusat melemah, daerah-daerah kekuasaan menjadi mudah lepas karena tidak memiliki kekuatan otonom yang cukup untuk mempertahankan stabilitas wilayah.

4. Bencana Alam

Letusan Gunung Merapi diyakini menjadi salah satu faktor internal penting yang mempercepat kehancuran Mataram Kuno. Letusan besar yang terjadi sekitar abad ke-10 M menghancurkan pusat pemukiman dan pertanian di wilayah Kewu, tempat berdirinya candi-candi besar. Kerusakan lingkungan ini melemahkan fondasi ekonomi dan sosial kerajaan.


Faktor Eksternal Penyebab Keruntuhan Mataram Kuno

1. Tekanan dari Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra adalah kekuatan maritim besar yang mendominasi jalur perdagangan di Asia Tenggara. Ketegangan antara Mataram Kuno yang agraris dan Sriwijaya yang maritim semakin meningkat ketika Sriwijaya merasa terancam oleh hubungan Mataram dengan kerajaan-kerajaan di luar Nusantara.

Pada masa Raja Balitung, terdapat indikasi konflik diplomatik yang menyebabkan Sriwijaya melancarkan serangan. Catatan dari sumber Tiongkok dan prasasti-prasasti lokal menunjukkan adanya tekanan militer dari wilayah luar.

2. Serangan dari Luar Jawa

Selain dari Sriwijaya, wilayah Mataram juga terancam oleh kekuatan-kekuatan lokal dari luar Jawa seperti dari Bali dan Kalimantan. Ketidakmampuan Mataram mempertahankan batas-batas wilayahnya turut mempercepat proses disintegrasi.

3. Kemunculan Kekuatan Baru di Jawa Timur

Perpindahan pusat pemerintahan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur membuka babak baru sejarah, yaitu berdirinya Wangsa Isyana. Dengan berpindahnya pusat kekuasaan, wilayah Mataram di Jawa Tengah mulai ditinggalkan dan kehilangan kontrol pusat. Hal ini menandai keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno sebagai entitas politik yang berpusat di Jawa Tengah.

Baca juga: Perang Aceh (1873-1904)


Perpindahan Pusat Pemerintahan: Strategi Bertahan atau Tanda Kejatuhan?

Perpindahan kekuasaan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok bisa dilihat dari dua perspektif:

  • Sebagai strategi bertahan: Mpu Sindok berusaha menyelamatkan kerajaan dari bencana alam dan ancaman luar dengan mencari lokasi yang lebih aman dan strategis.
  • Sebagai tanda keruntuhan: Perpindahan ini menunjukkan bahwa wilayah inti Mataram tidak lagi mampu menopang kekuasaan, baik secara politik, ekonomi, maupun militer.

Setelah berpindah ke Jawa Timur, Mpu Sindok mendirikan Kerajaan Medang dan memulai dinasti baru, yakni Wangsa Isyana. Meski menggunakan nama yang mirip, kerajaan ini dianggap sebagai kelanjutan yang berbeda dari Mataram Kuno di Jawa Tengah.


Dampak Keruntuhan Mataram Kuno

1. Perubahan Pusat Kekuasaan di Jawa

Keruntuhan Mataram di Jawa Tengah menggeser pusat kekuasaan ke wilayah Jawa Timur, yang kemudian melahirkan kerajaan-kerajaan besar seperti Kahuripan, Janggala, dan Kediri.

2. Perubahan Pola Ekonomi

Dari pola agraris di Jawa Tengah, Jawa Timur mulai mengembangkan kombinasi antara agraris dan perdagangan maritim, yang berperan penting dalam membentuk karakter kerajaan-kerajaan berikutnya.

3. Peninggalan Budaya

Meski runtuh, Mataram Kuno meninggalkan warisan budaya yang luar biasa berupa candi, prasasti, dan sistem penanggalan Jawa yang masih dipakai hingga kini.


Kesimpulan

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno adalah hasil dari kombinasi faktor internal seperti konflik dinasti, kelemahan suksesi, dan bencana alam serta faktor eksternal berupa serangan dari kerajaan lain dan perubahan geopolitik. Perpindahan pusat kekuasaan ke Jawa Timur bukan hanya strategi penyelamatan, tetapi juga menandai akhir dari dominasi Mataram di Jawa Tengah.

Meskipun kerajaannya telah runtuh, Mataram Kuno tetap hidup dalam jejak sejarah, budaya, dan arsitektur yang hingga kini terus dipelajari dan dijaga. Kejatuhannya menjadi pelajaran penting tentang dinamika kekuasaan dan adaptasi politik dalam sejarah Indonesia.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa penyebab utama runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno?

Penyebab utamanya adalah konflik internal antar dinasti, bencana alam (letusan Merapi), serta tekanan eksternal dari Kerajaan Sriwijaya dan kekuatan luar lainnya.

2. Siapakah tokoh penting dalam perpindahan pusat pemerintahan Mataram?

Mpu Sindok adalah tokoh kunci yang memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dan mendirikan Dinasti Isyana.

3. Apa hubungan Mataram Kuno dengan Sriwijaya?

Hubungannya cukup kompleks, mulai dari saingan dagang hingga benturan politik dan militer yang berujung pada tekanan dari Sriwijaya terhadap Mataram.

4. Apakah Mataram Kuno dan Mataram Islam adalah kerajaan yang sama?

Tidak. Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-8 hingga ke-10, sedangkan Mataram Islam berdiri pada abad ke-16 dengan corak Islam.

5. Apa peninggalan penting dari Kerajaan Mataram Kuno?

Peninggalan pentingnya antara lain Candi Borobudur, Prambanan, Candi Sewu, serta prasasti-prasasti seperti Prasasti Kalasan, Canggal, dan Mantyasih.


Referensi

  1. Soekmono, R. (1988). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Kanisius.
  2. Poesponegoro, M.D. & Notosusanto, N. (1990). Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Balai Pustaka.
  3. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
  4. UNESCO World Heritage: https://whc.unesco.org
  5. Balai Arkeologi Yogyakarta: https://arkeologijawa.kemdikbud.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.