Home » Sejarah » Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia
Posted in

Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia

Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia (ft.istimewa)
Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia (ft.istimewa)
sekolahGHAMA

Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai peradaban dan kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara. Salah satu kerajaan yang paling awal dan memiliki pengaruh besar terhadap proses penyebaran agama serta budaya Hindu adalah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia dan menjadi bukti awal akulturasi budaya lokal dengan budaya India.

Artikel ini akan membahas asal-usul Kerajaan Kutai, sumber sejarahnya, sistem pemerintahan, kebudayaan, hingga warisannya bagi bangsa Indonesia.


🕰️ Asal Usul dan Letak Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berdiri sekitar abad ke-4 Masehi dan berlokasi di wilayah Muara Kaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan ini disebut sebagai “Kutai Martadipura” untuk membedakannya dari Kutai Kartanegara yang muncul beberapa abad kemudian.

Meskipun tidak ada catatan resmi mengenai tahun berdirinya kerajaan ini, para sejarawan menyimpulkan eksistensinya berdasarkan prasasti Yupa, yang menjadi sumber utama pengetahuan tentang Kutai.


🪵 Prasasti Yupa: Sumber Sejarah Kerajaan Kutai

Tujuh buah prasasti batu yang disebut Yupa ditemukan di sekitar Muara Kaman. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan huruf Pallawa, membuktikan pengaruh kuat dari budaya India, terutama agama Hindu.

Isi prasasti Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman adalah penguasa besar yang dermawan. Ia dikenal telah memberikan sedekah besar kepada para brahmana berupa ribuan ekor sapi. Nama kakek Mulawarman, yaitu Kudungga, dan ayahnya, Aswawarman, juga tercantum dalam prasasti.

“Mulawarman, putra Aswawarman, cucu Kudungga, raja yang sangat mulia dan dermawan.”

Kata Yupa sendiri berarti tiang batu tempat mengikat hewan kurban dalam upacara keagamaan Hindu.


👑 Sistem Pemerintahan dan Raja-Raja Kutai

1. Kudungga

Kudungga adalah tokoh pendiri dinasti, namun ia diduga masih merupakan raja lokal yang belum memeluk agama Hindu, karena namanya tidak mencerminkan bahasa Sanskerta.

2. Aswawarman

Putra Kudungga ini disebut sebagai “Wangsakarta” atau pendiri dinasti. Namanya sudah berunsur Sanskerta, yang menandakan ia telah menganut agama Hindu dan memulai tradisi kerajaan bercorak India.

3. Mulawarman

Mulawarman adalah raja terbesar dan paling dikenal dari Kerajaan Kutai. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan mencapai kemakmuran. Ia dikenal sebagai raja yang kuat dan taat pada ajaran Hindu, khususnya pemujaan terhadap Dewa Siwa.


🛕 Agama dan Kebudayaan

Agama utama di Kerajaan Kutai adalah Hindu Siwa, terlihat dari upacara-upacara kurban dan penggunaan bahasa Sanskerta dalam prasasti.

Selain itu, kebudayaan Kutai mencerminkan perpaduan antara:

  • Budaya lokal: Terlihat dari nama Kudungga yang masih asli Nusantara.
  • Budaya India: Terlihat dari sistem kasta, upacara kurban, dan penggunaan sistem dinasti.

Raja dianggap sebagai wakil dewa di bumi dan memiliki kedudukan tinggi. Para brahmana memiliki peran penting sebagai penasehat raja dan pengatur upacara keagamaan.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Nasakom dalam Sejarah Indonesia


🏞️ Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Letak Kutai yang strategis di tepi Sungai Mahakam menjadikannya pusat perdagangan dan pertanian.

Sosial:
  • Masyarakat dibagi berdasarkan kasta dan profesi.
  • Raja dan bangsawan berada di strata tertinggi.
  • Brahmana sebagai tokoh spiritual dan cendekiawan.
Ekonomi:
  • Pertanian: Tanaman pokok dan hasil kebun.
  • Perdagangan: Barang lokal dan impor dari India.
  • Peternakan: Terutama sapi, yang juga digunakan dalam upacara keagamaan.

⚔️ Kemunduran Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai Hindu mengalami kemunduran sekitar abad ke-14 M. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran ini:

  • Munculnya Kutai Kartanegara, kerajaan Islam di wilayah yang sama.
  • Perubahan kepercayaan masyarakat ke agama Islam.
  • Melemahnya pengaruh Hindu di wilayah Kalimantan Timur.

Kutai Kartanegara akhirnya menyatukan wilayah Kutai dan menjadi kerajaan Islam yang lebih besar dan lebih kuat.


🏛️ Warisan Kerajaan Kutai

Warisan dari Kerajaan Kutai masih terasa hingga kini, di antaranya:

  1. Prasasti Yupa sebagai bukti tertua keberadaan kerajaan Hindu di Indonesia.
  2. Museum Mulawarman di Tenggarong yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah.
  3. Budaya dan tradisi lokal yang masih mengandung unsur Hindu.
  4. Pengetahuan sejarah tentang pengaruh India di Nusantara.

📚 Penutup

Kerajaan Kutai adalah bukti nyata awal mula masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu di Indonesia. Meskipun kini hanya tinggal jejak, Kerajaan Kutai telah membuka pintu bagi perkembangan peradaban besar di Nusantara dan memperlihatkan bagaimana akulturasi budaya lokal dan asing membentuk identitas bangsa.

Memahami Kerajaan Kutai berarti menghargai sejarah awal Nusantara dan menyadari bahwa kekayaan budaya Indonesia terbentuk dari perjalanan panjang peradaban.


❓ FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mengapa Kerajaan Kutai disebut sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia?
Karena prasasti Yupa yang ditemukan di Kalimantan Timur berasal dari abad ke-4 Masehi dan menunjukkan bukti kuat tentang keberadaan kerajaan bercorak Hindu lebih awal dari kerajaan lain.

2. Apa itu prasasti Yupa?
Yupa adalah tugu batu berisi tulisan Sanskerta yang dibuat untuk mengenang kegiatan keagamaan dan kedermawanan Raja Mulawarman.

3. Siapa raja terbesar dari Kerajaan Kutai?
Raja Mulawarman, dikenal karena kedermawanannya dan keberhasilannya membawa Kutai pada masa kejayaan.

4. Apa yang membedakan Kudungga dari Aswawarman dan Mulawarman?
Kudungga memiliki nama lokal dan diduga belum menganut Hindu, sementara Aswawarman dan Mulawarman memiliki nama Sanskerta dan menganut agama Hindu.

5. Apa hubungan Kutai Martadipura dengan Kutai Kartanegara?
Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu, sedangkan Kutai Kartanegara adalah kerajaan Islam yang muncul kemudian dan akhirnya menguasai wilayah Kutai.


🔗 Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.