Ken Arok adalah sosok legendaris dalam sejarah Jawa yang dikenal sebagai pendiri Kerajaan Singasari dan Dinasti Rajasa, dinasti yang kelak melahirkan kerajaan besar Majapahit. Kisah hidup Ken Arok penuh dengan intrik, keberanian, dan ambisi politik yang membuatnya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia kuno.
Sebagai seorang tokoh yang berasal dari rakyat biasa, Ken Arok mampu menaiki tangga kekuasaan dan mendirikan kerajaan besar di Jawa Timur. Kisahnya bukan hanya inspiratif, tetapi juga menjadi bagian penting dalam transisi sejarah dari kerajaan-kerajaan kecil menuju kekuasaan besar di Jawa.
Latar Belakang dan Asal Usul Ken Arok
Asal usul Ken Arok diselimuti berbagai versi, baik dari sumber sejarah seperti Pararaton (Kitab Raja-Raja) maupun babad lokal. Ia disebut-sebut sebagai anak dari Ken Endok, seorang wanita desa, dan dikaitkan secara mistis sebagai anak Batara Brahma, dewa api dalam kepercayaan Hindu-Jawa.
Ken Arok sejak muda dikenal sebagai pemuda yang cerdas, berani, namun juga memiliki masa lalu kelam sebagai pencuri dan penjudi. Ia hidup di sekitar Tumapel, sebuah daerah bawahan dari Kerajaan Kediri. Meski berasal dari kalangan bawah, Ken Arok memiliki ambisi besar untuk mencapai kekuasaan.
Perjalanan Menuju Kekuasaan
Ken Arok mulai meniti kariernya sebagai abdi dan penjaga di Tumapel di bawah pemerintahan Akuwu (setingkat camat) bernama Tunggul Ametung. Ia kemudian jatuh cinta pada istri Tunggul Ametung yang cantik bernama Ken Dedes.
Ken Dedes dipercaya memiliki aura kemakmuran dan diyakini bahwa siapa pun yang menikahinya akan menjadi raja besar. Keyakinan ini membuat Ken Arok berambisi menggantikan posisi Tunggul Ametung.
Dengan kelicikan dan bantuan seorang empu bernama Mpu Gandring, Ken Arok memesan sebuah keris. Namun karena keris belum selesai ditempa dan Ken Arok tidak sabar, ia merebutnya dan menggunakan keris tersebut untuk membunuh Tunggul Ametung.
Ironisnya, Mpu Gandring sendiri juga dibunuh oleh Ken Arok karena dianggap terlalu lama menyelesaikan keris tersebut. Sebelum mati, Mpu Gandring mengutuk keris buatannya akan menelan tujuh generasi keturunan Ken Arok—sebuah kutukan yang kelak diyakini menjadi nyata.
Pendirian Kerajaan Singasari
Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok menikahi Ken Dedes dan mengambil alih kekuasaan di Tumapel. Ia kemudian mempersatukan wilayah Tumapel dan melakukan pemberontakan terhadap Kerajaan Kediri yang saat itu dipimpin oleh Raja Kertajaya.
Pada tahun 1222 M, Ken Arok berhasil mengalahkan Kertajaya dalam pertempuran di Ganter. Kemenangan ini menandai berakhirnya Kerajaan Kediri dan berdirinya Kerajaan Singasari dengan Ken Arok sebagai raja pertamanya, bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi.
Dinasti Rajasa: Warisan Politik Ken Arok
Ken Arok mendirikan Dinasti Rajasa (dinasti Girindra), yang menjadi garis keturunan kerajaan besar di Jawa, termasuk Majapahit. Dinasti ini menjadi fondasi kekuasaan raja-raja Jawa selama berabad-abad.
Setelah mendirikan Singasari, Ken Arok memperkuat struktur kerajaan dan memperluas pengaruhnya ke wilayah-wilayah sekitarnya. Meskipun hanya memerintah selama beberapa tahun, warisannya begitu besar karena keberhasilannya menciptakan tatanan baru politik Jawa.
Intrik dan Kematian Ken Arok
Kematian Ken Arok juga sarat dengan intrik dan pembalasan. Ia dibunuh oleh Anusapati, anak tiri Ken Arok dari pernikahan Ken Dedes dan Tunggul Ametung. Anusapati akhirnya mengetahui bahwa ayah kandungnya dibunuh oleh Ken Arok menggunakan keris Mpu Gandring.
Dengan keris yang sama, Anusapati membunuh Ken Arok sebagai bentuk balas dendam, dan peristiwa ini menjadi awal dari kutukan keris Mpu Gandring yang disebutkan akan menelan tujuh keturunan.
Kematian Ken Arok membuka babak baru dalam sejarah Singasari, yakni rangkaian saling bunuh antar keturunannya, tetapi juga menunjukkan betapa besar pengaruh Ken Arok dalam menciptakan kekuasaan politik yang kuat di Jawa.
Ken Arok dalam Perspektif Sejarah dan Budaya
Ken Arok tidak hanya tokoh sejarah, tetapi juga telah menjadi tokoh budaya. Kisah hidupnya sering dianggap sebagai simbol “triwikrama”, atau seseorang dari kalangan bawah yang mampu mengubah nasibnya menjadi raja besar.
Beberapa catatan seperti Pararaton dan Nagarakretagama mencatat jejak Ken Arok dengan sudut pandang berbeda—Pararaton lebih bersifat naratif dan mitologis, sementara Nagarakretagama lebih menekankan pada garis keturunan dan legitimasi kerajaan.
Warisan Ken Arok dalam Sejarah Jawa
Warisan utama Ken Arok adalah berdirinya Kerajaan Singasari dan terbentuknya Dinasti Rajasa. Dinasti ini menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Ken Arok juga menjadi simbol mobilitas sosial dan politik, bahwa seseorang dari rakyat biasa pun dapat mengubah nasib dan menjadi pemimpin besar. Ia membentuk struktur pemerintahan yang kokoh dan menjadi model bagi kerajaan-kerajaan berikutnya.
Pengaruh Ken Arok Terhadap Kerajaan Majapahit
Keturunan Ken Arok, seperti Ranggawuni dan Kertanegara, memainkan peran penting dalam pengembangan kerajaan. Kertanegara, cucu Ken Arok, dikenal sebagai raja terakhir Singasari yang ekspansif dan menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Asia Tenggara dan Tiongkok.
Kejayaan Majapahit yang dicapai di masa Hayam Wuruk dan Gajah Mada juga dapat ditelusuri dari pondasi yang diletakkan oleh Ken Arok. Dinasti Rajasa tetap menjadi garis darah yang sah dalam struktur kekuasaan Jawa hingga akhir era kerajaan Hindu-Buddha.
Kesimpulan
Ken Arok adalah tokoh yang kompleks—penuh ambisi, keberanian, intrik, tetapi juga memiliki visi besar dalam membangun tatanan baru di Jawa. Ia berhasil mendobrak batasan sosial dan politik pada zamannya, mendirikan kerajaan baru, dan mewariskan dinasti yang mengubah arah sejarah Jawa dan Nusantara.
Kisah hidup Ken Arok, meski bercampur antara mitos dan fakta, tetap menjadi bagian penting dalam narasi sejarah Indonesia. Melalui Kerajaan Singasari dan Dinasti Rajasa, ia membuka jalan bagi lahirnya kerajaan-kerajaan besar yang membentuk identitas budaya dan politik Nusantara.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Siapa itu Ken Arok?
Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari dan Dinasti Rajasa, serta dikenal sebagai tokoh yang berhasil naik dari kalangan rakyat biasa menjadi raja besar di Jawa Timur pada abad ke-13.
2. Apa itu Dinasti Rajasa?
Dinasti Rajasa adalah garis keturunan raja yang didirikan oleh Ken Arok. Dinasti ini kemudian melahirkan raja-raja besar seperti Kertanegara dari Singasari dan Raden Wijaya dari Majapahit.
3. Bagaimana Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari?
Ken Arok mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri dalam Pertempuran Ganter pada tahun 1222 M, lalu mendirikan Singasari dan menjadi raja pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa.
4. Apa itu kutukan keris Mpu Gandring?
Menurut legenda, Mpu Gandring mengutuk keris yang dibuatnya karena digunakan Ken Arok untuk membunuhnya. Keris itu dikatakan akan membawa maut kepada tujuh generasi keturunan Ken Arok.
5. Mengapa Ken Arok penting dalam sejarah Indonesia?
Karena ia memulai dinasti yang menjadi dasar kerajaan-kerajaan besar di Jawa, termasuk Majapahit. Ia juga simbol perubahan sosial dan politik dari era feodal menuju struktur kerajaan yang lebih terorganisir.
Referensi
- Muljana, Slamet. Ken Arok: Raja Singhasari Pendiri Dinasti Rajasa. LKiS, 2005.
- Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Balai Pustaka.
- Ricklefs, M.C. A History of Modern Indonesia Since c.1200. Stanford University Press.
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- https://perpusnas.go.id
- https://purbakala.kemdikbud.go.id
- https://repositori.kemdikbud.go.id