Indikator KEAKTIFAN belajar siswa menurut para ahli (ft/istimewa)

Indikator KEAKTIFAN belajar siswa menurut para ahli

C. Apa yang mempengaruhi keaktifan siswa?

Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan siswa:

  1. Motivasi: Motivasi merupakan faktor kunci yang mempengaruhi keaktifan siswa. Motivasi intrinsik, seperti minat dan keinginan pribadi untuk belajar, akan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif. Motivasi ekstrinsik, seperti pujian, hadiah, atau pengakuan, juga dapat mempengaruhi keaktifan siswa dalam jangka pendek.
  1. Lingkungan pembelajaran: Lingkungan pembelajaran yang positif, inklusif, dan mendukung dapat mempengaruhi keaktifan siswa. Fasilitas yang memadai, sumber daya yang menarik, dan kebebasan untuk berinteraksi dengan rekan sebaya dan guru dapat meningkatkan keaktifan siswa.
  1. Hubungan guru-siswa: Hubungan yang baik antara guru dan siswa sangat penting dalam mempengaruhi keaktifan siswa. Guru yang peduli, memberikan perhatian individual kepada siswa, dan membangun ikatan emosional yang positif akan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
  1. Metode dan pendekatan pembelajaran: Metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat mempengaruhi keaktifan siswa. Pendekatan yang berpusat pada siswa, melibatkan siswa dalam kegiatan interaktif, dan memberikan ruang bagi pemecahan masalah dan pemikiran kritis akan mendorong keaktifan siswa.
  1. Keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran, seperti pemilihan topik, metode, atau proyek, dapat meningkatkan keaktifan mereka. Merasa memiliki kontrol dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif.
  1. Kebutuhan dan minat siswa: Memperhatikan kebutuhan dan minat siswa dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi keaktifan mereka. Siswa cenderung lebih aktif jika materi pembelajaran relevan dengan minat mereka atau jika mereka merasa bahwa pembelajaran tersebut memenuhi kebutuhan mereka.
  1. Tingkat tantangan: Tantangan yang sesuai dengan kemampuan siswa dapat meningkatkan keaktifan mereka. Tantangan yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat mengurangi keaktifan siswa. Menyediakan tantangan yang memadai dan merangsang dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam belajar.
  1. Dukungan dari rekan sebaya: Dukungan dan kolaborasi dengan rekan sebaya juga dapat mempengaruhi keaktifan siswa. Interaksi sosial yang positif, kerja kelompok, diskusi, dan dukungan dari teman sekelas dapat mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Semua faktor ini saling berinteraksi dan dapat mempengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penting bagi pendidik untuk memperhatikan faktor-faktor ini dan menciptakan kondisi yang mendukung keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, guru dapat merancang pengalaman pembelajaran yang memotivasi, menarik, dan melibatkan siswa secara aktif.

Selain itu, perlu dicatat bahwa setiap siswa adalah individu dengan keunikannya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa dapat berbeda antara satu siswa dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengenal siswa secara individu, memahami minat, kebutuhan, dan preferensi belajar mereka, serta menyesuaikan pendekatan dan strategi pembelajaran untuk mendorong keaktifan siswa secara efektif.

Dalam mendukung keaktifan siswa, penting juga untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan memberi penghargaan atas upaya serta prestasi siswa. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan motivasi mereka untuk terus terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Dalam keseluruhan, dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa dan merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan relevan, pendidik dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar, dan meraih hasil belajar yang lebih baik.

Baca juga ADAKAH HAMBATAN HAMBATAN DALAM BELAJAR?

D. Apa yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kurangnya keaktifan siswa:

  1. Kurangnya motivasi intrinsik: Siswa yang kurang memiliki minat atau motivasi intrinsik terhadap materi pembelajaran cenderung kurang aktif. Mereka mungkin tidak melihat hubungan antara materi tersebut dengan kehidupan mereka atau tidak merasa tertarik untuk mempelajarinya.
  1. Kurangnya relevansi: Jika siswa tidak merasa bahwa apa yang dipelajari relevan dengan kehidupan mereka atau minat pribadi, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk terlibat secara aktif. Ketika siswa tidak melihat hubungan antara materi pembelajaran dengan pengalaman nyata mereka, mereka mungkin kurang termotivasi untuk belajar.
  1. Lingkungan pembelajaran yang tidak mendukung: Lingkungan pembelajaran yang tidak mendukung, termasuk fasilitas yang kurang memadai, sumber daya yang terbatas, atau iklim kelas yang tidak inklusif, dapat mempengaruhi keaktifan siswa. Jika siswa tidak merasa nyaman atau tidak terdorong untuk berpartisipasi, mereka mungkin menjadi kurang aktif.
  1. Pendekatan pembelajaran yang kurang interaktif: Jika pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih bersifat pasif, di mana siswa hanya menjadi pendengar atau penonton, maka siswa mungkin kurang terlibat secara aktif. Kurangnya kesempatan untuk berinteraksi, berdiskusi, atau berkolaborasi dapat mengurangi keaktifan siswa dalam pembelajaran.
  1. Rendahnya kepercayaan diri: Siswa yang memiliki rendahnya kepercayaan diri atau rasa percaya diri yang rendah terhadap kemampuan mereka cenderung menjadi kurang aktif. Mereka mungkin merasa takut untuk berpartisipasi atau takut melakukan kesalahan.
  1. Tidak adanya keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan: Ketika siswa merasa bahwa mereka tidak memiliki peran atau pengaruh dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran, mereka mungkin kurang termotivasi untuk aktif terlibat. Ketika siswa tidak memiliki kontrol atau tanggung jawab dalam pembelajaran mereka, mereka mungkin cenderung menjadi pasif.
  1. Kurangnya dukungan dan penghargaan: Jika siswa tidak menerima dukungan, pujian, atau penghargaan atas upaya dan prestasi mereka, mereka mungkin kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Rasa kurang dihargai atau tidak diakui dapat mengurangi motivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif.
  1. Tantangan yang tidak sesuai: Jika tugas atau aktivitas pembelajaran terlalu mudah atau terlalu sulit bagi siswa, mereka mungkin kurang termotivasi untuk aktif terlibat. Tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dapat membantu meningkatkan keaktifan mereka.

Penting bagi pendidik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan berusaha mengatasi masalah tersebut. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah:

  1. Membangkitkan motivasi intrinsik: Pendidik dapat menciptakan koneksi antara materi pembelajaran dengan minat dan kebutuhan siswa. Mereka dapat menggunakan pendekatan yang relevan, kasus nyata, atau konteks yang menarik untuk memotivasi siswa secara intrinsik.
  1. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif: Pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, nyaman, dan inklusif, di mana setiap siswa merasa diterima dan didukung. Fasilitas yang memadai, sumber daya yang menarik, dan suasana kelas yang positif dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa.
  1. Mengadopsi pendekatan pembelajaran yang interaktif: Pendekatan yang mendorong partisipasi siswa, seperti diskusi kelompok, kerja tim, proyek kolaboratif, atau pemecahan masalah, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan berkontribusi, siswa akan merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
  1. Meningkatkan kepercayaan diri siswa: Pendidik dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, dan memberikan kesempatan untuk merasakan keberhasilan dalam pembelajaran.
  1. Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran, seperti pemilihan topik, kegiatan, atau proyek, dapat memberikan rasa kepemilikan dan meningkatkan keaktifan siswa.
  1. Memberikan dukungan dan penghargaan: Memberikan dukungan, pujian, dan penghargaan kepada siswa atas upaya dan prestasi mereka dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa. Pendidik dapat memberikan umpan balik positif secara teratur dan menciptakan lingkungan yang mempromosikan apresiasi dan pengakuan terhadap prestasi siswa.
  1. Menyediakan tantangan yang memadai: Pendekatan pembelajaran yang menantang siswa dengan tugas-tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa. Tantangan yang tepat akan mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam upaya untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dan menggunakan strategi yang sesuai, pendidik dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih produktif dan bermakna.

Indikator KEAKTIFAN belajar siswa menurut para ahli (ft/istimewa)
Gambar. Indikator KEAKTIFAN belajar siswa menurut para ahli (ft/istimewa)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top