Etika dan Kepribadian berkomunikasi lisan (foto/istimewa)

Etika dan Kepribadian berkomunikasi lisan

9. Fungsi Etika Sosial

Etika sosial mau membuat kita menjadi sadar akan tanggung jawab kita sebagai manusia dalam kehidupan bersama menurut dimensinya seperti disebut di atas.

Etika dan Kepribadian berkomunikasi lisan, Sikap kita dalam semua dimensi itu tidak boleh hanya ditentukan oleh pertimbangan untung rugi diri sendiri, oleh keperluan masyarakat terhadap pembangunan, oleh kebanggan nasional, oleh keinginan untuk memenangkan kelompok sendiri, oleh dogma-dogma ideologi, melainkan harus ditentukan sesuai dengan martabat dan tanggung jawab manusia sebagai manusia. 

Apa yang dimaksud dengan itu dan bagaimana tuntutan itu diterjemahkan kedalam prinsip-prinsip moral adalah tugas Etika Sosial. 

Gambar. Etika berbicara menggunakan telepon dalam perusahaan harus diperhatikan dengan baik (foto/istimewa)
Gambar. Etika berbicara menggunakan telepon dalam perusahaan harus diperhatikan dengan baik (foto/istimewa)

10.Etika Kepegawaian

Masyarakat kantor merupakan kelompok pegawai/karyawan yang masing-masing melakukan pekerjaan dalam suatu sistem kerja. Tiap pegawai menduduki jabatan tertentu. 

Etika dan Kepribadian berkomunikasi lisan, Jabatan diterima akibat diberikan wewenang yang menimbulkan tanggung jawab hingga mengakibatkan keharusan menjalankan kewajiban. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut pegawai harus melaksanakan pekerjaan melalui penyelesaian tugas secara teratur, terarah dan terencana.

Hak dan kewajiban antara pegawai dan majikan/pimpinan menerapkan tingkah laku dalam pekerjaan sehingga menimbulkan peningkatan moral, semangat kerja, yang akhirnya akan berakibat peningkatan produksi, keuntungan dan akhirnya membawa kesejahteraan masyarakat kantor tersebut. 

Ikatan kerja antara pegawai dan majikan atau badan usaha terjadi ketika kedua belah pihak menyetujui syarat-syarat kerja. Hubungan kerja kedua belah pihak dilukiskan dalam wujud surat perjanjian kontrak kerja.

Dahulu kala perjanjian terjadi karena terpaksa. Ingat akan istilah kuli kontrak, kerja rodi dan romusha pada masa penjajahan Hindia Belanda dan Jepang. Kini ikatan kerja yang diwujudkan dalam perjanjian kerja antara majikan dan pegawai/karyawan atau buruh bersifat bebas, memiliki persamaan hak sebagai manusia yang sama derajat kemanusiaan.

Dengan ditandatangani ikatan kerja, pegawai mulai memasuki lingkungan masyarakat kerja atau masyarakat lain. Dan dengan demikian, maka seluruh tata aturan, kebiasaan adat istiadat kantor harus diikuti. Dalam ikatan kerja tersebut dilukiskan hak dan kewajiban, pekerjaan dan tugas yang harus dilaksanakan serta wewenang dan tanggung jawab harus dipangkunya.

Baca juga Prinsip Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep A3 yaitu!

Tiga masalah pokok dalam masyarakat

Tiga masalah pokok yang terjadi di dalam masyarakat kantor meliputi masalah pemilihan pegawai, pelaksanaan ikatan kerja. Semenjak seseorang dipilih menjadi pegawai setelah memenuhi syarat-syarat ditetapkan oleh majikan atau badan usaha dan diterima sebagai pegawai maka sejak itu telah terjadi ikatan kerja antara majikan dan pegawai.

Etika dan Kepribadian berkomunikasi lisan, Ikatan kerja dikukuhkan menjadi perjanjian yang berisi antara lain pegawai/buruh meningkatkan diri bekerja juga meningkatkan diri pula untuk memberi imbalan yang layak sesuai dengan peraturan.

Timbulnya hak dan kewajiban majikan dan pegawai setelah terjadi ikatan kerja berakibat timbul perlu perilaku dan sikap dalam bentuk melakukan pekerjaan, tugas secara teratur antara majikan dan buruh.

Ini pula menimbulkan perilaku etika, dan agar kedua belah pihak saling melaksanakan etika masyarakat kantor sebaik-baiknya dicantumkan diharuskan bersikap dengan baik dan dirumuskan dalam moral etika kepegawaian yang akan menjadi dasar tingkah laku etika dan diuraikan selanjutnya di bawah ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top