Etika berpakaian kantor (foto/istimewa)

Etika berpakaian kantor

Etika berpakaian kantor. Seseorang mengenal orang lain untuk pertama kalinya biasanya melalui mata. Setelah beberapa saat, dia semakin mengenalnya melalui suaranya, gerakan, kecerdasan, dan kemudian kecerdasan emosionalnya.

Melalui pandangan mata seseorang sudah bisa memberikan kesimpulan awal, terutama dari cara berpakaiannya, bahwa orang tersebut terlihat santai, rapi, fashionable, taat pada ajaran agama, atletis, dan masih banyak kesan lainnya, pegawai atau pegawai di kantor harus tampil rapi, bermartabat, dan tegas.

Oleh karena itu, seorang pegawai atau karyawan setidaknya harus memiliki ciri-ciri penampilan sebagai berikut:

  • Corak dan warna pakaian sesuai dengan usia dan warna kulit;
  • model sesuai usia;
  • Waktu penggunaan sesuai dengan tempat yang tepat
  • ;
  • Kombinasi pakaian secara keseluruhan dan pelengkap pakaian sudah sesuai terlepas dari sudut pandang penampilan.

a. Pakaian Sehat dan Aman

Agar terlihat rapi dan bagus kita membutuhkan pakaian yang bagus dalam arti enak dipandang dan sesuai ukuran tubuh. Jika pakaian tidak bagus dan tidak nyaman di badan, maka bisa menimbulkan berbagai penyakit.

Di antaranya adalah munculnya biang keringat, yaitu kumpulan bintik-bintik di kulit yang terasa gatal di tubuh. Penyakit ini biasanya terjadi pada musim kemarau, saat aktivitas meningkat.

Proses pencucian pakaian juga harus diperhatikan, jangan sampai deterjen masih menempel di pakaian. Proses mencuci, membilas, dan menjemur pakaian sangat penting untuk diperhatikan demi kesehatan.

Tidak ada artinya pakaian dengan desain mahal dan bagus, jika tidak nyaman dipakai. Oleh karena itu proses pembilasan harus lebih diperhatikan, karena jika sisa detergen masih menempel pada pakaian dapat menyebabkan penyakit kulit dan iritasi.

Penggunaan softener sangat dianjurkan, namun jangan berlebihan, sesuaikan dengan kebutuhan.

Pelembut kain harus mengandung bahan yang dapat melindungi serat pakaian sehingga lembut dan menimbulkan aroma harum pada pakaian.

Etika berpakaian kantor (foto/istimewa)
Etika berpakaian kantor (foto/istimewa)

b. Agar pakaian tidak bau

. Pakaian yang terlalu lama disimpan akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Jika bau sudah muncul, cara yang baik dan cepat untuk menghilangkan bau tersebut adalah dengan segera mencucinya dengan baik. 

Penyebab bau pada pakaian yang terlalu lama disimpan adalah jamur. “Makhluk” ini sangat mudah tumbuh di tempat lembab.

Baca juga Bekerjasama dilingkungan sosial yang berbeda

Apalagi jika pakaian tersebut diletakkan atau disimpan di tempat yang jarang dibuka dan dibersihkan. Apalagi bahan untuk menyimpan pakaian terbuat dari plastik. 

Hal-hal yang harus diperhatikan agar pakaian yang disimpan terhindar dari bau adalah: 

  • Mencuci pakaian hingga bersih. Pastikan pakaian sudah kering sebelum disimpan. Simpan pakaian di tempat yang berpori, misalnya lemari yang terbuat dari kayu. Jika akan dibungkus dengan plastik, berikan pori-pori pada plastik agar udara dapat masuk, sehingga pakaian tidak lembab.
  • Jangan simpan pakaian bekas. Noda dan keringat pada pakaian dapat mengundang ngengat pakaian atau mikroorganisme lainnya sehingga pakaian akan berlubang. Letakkan pakaian di tempat yang memiliki tingkat kelembapan rendah. 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.